I've Just Got Some Experience and Evolved, Just Like The Digimons . . .
Everything changes, except the changing itself. Ya, semuanya berubah, generasi baru lahir, yang muda menua, yang tua rusak dan mati. Hanya perubahan itu sendiri yang tetap eksis.
Lihat sekeliling kita, berada di tempat yang baru. Dikelilingi dinding-dinding baru di keempat sisi, orang-orang baru, suasana baru, tak ada yang sama. Bahkan kita sendiri pun menjadi 'baru'. Kita sendiri pun berubah. Lihatlah ke diri anda sendiri, berdiri di depan cermin, rapikan kerah baju dan lihat, betapa kita sudah banyak berubah. Bandingkan dengan foto jaman SMA, SMP, atau SD dan TK jika masih ada. Kita berubah, lingkungan pun berubah. Ruangan yang ada di sekeliling penulis saat ini bukanlah sebuah auditorium di lantai 2 yang mampu menampung 70 siswa, melainkan sebuah kantor berisi belasan orang, di lantai 4, yang dicapai dengan lift alih-alih dengan tangga. Orang-orang di sekeliling penulis saat ini adalah para pegawai, lebih tua (meski belum tentu lebih dewasa), bukan lagi sesama mahasiswa prodip yang suka bermain-main dengan mengakali aturan disiplin kampus(oknum?). Si penulis pun bukan lagi bocah kecil cengeng yang sering mengalami bullying seperti jaman SD dulu, meski juga tetaplah bukan seorang superhuman yang sempurna dan mampu menghadapi berbagai cobaan dengan sukses. Ya, semua memang selalu berubah.
Perubahan itu menakutkan bagi sebagian orang, yang menikmati apa yang mereka miliki sekarang, pecinta status quo. Ganti suasana, ganti kantor, ganti teman, ya, kadang itu menakutkan. Kita akan sering bertanya-tanya, apakah kantor yang baru sebaik yang lama, apakah teman-teman yang baru seasyik yang lama, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang serupa. Yang memaksa kita untuk membandingkan antara yang baru dan yang lama(meski bagi orang-orang yang sedang berada di kondisi tidak terlalu baik, mungkin akan berharap segera ada perubahan, pindah kantor atau ganti rekan kerja, mungkin saja yang baru akan lebih baik). Yah, mau tak mau, kenangan bersama 'the old ones' akan selalu terbawa ketika kita akan menghadapi 'the new ones'. Dan mau tak mau, kita akan membanding-bandingkan. Dan mungkin, akan khawatir.
Tentu lumrah jika itu terjadi, selama tidak membuat kita terpaku pada 'the old ones', yang membuat kita stuck dan gak bisa move on. Tentu saja, yang baru belum tentu sebagus yang lama(dalam segala hal, ini berlaku). Tapi tentu saja, yang baru bisa jadi lebih baik dari yang lama(ini juga berlaku dalam segala hal). Semuanya mungkin. Yah, 50-50 lah kemungkinannya, dan memang semua akan ada baik-buruknya.
Nikmati saja perubahan yang terjadi, dan berubahlah juga agar bisa beradaptasi dengan 'the new ones' tersebut. Berubahlah untuk jadi lebih baik, merubah pola pikir, merubah hati, agar semakin baik nantinya. Bukan untuk hanyut dalam arus perubahan yang belum tentu semuanya baik, namun untuk membuat arusmu sendiri, yang bisa merubah semua jadi lebih baik.
Terdengar utopis? Ayolah, apa salahnya bermimpi, bukankah banyak pencapaian besar manusia berawal dari mimpi besar yang diolok-olok dan terdengar seperti khayalan :))
Oh ya, agar masih nyambung dengan judulnya, anda ingat serial kartun digimon yang booming di salah satu TV swasta sekitar tahun 2000-an? Dikisahkan mereka memiliki kemampuan untuk berevolusi menjadi sosok yang lebih kuat dan lebih tangguh seiring petualangan yang mereka alami di tiap episode. Well, kita pun harusnya seperti itu. Mampu berevolusi seiring pengalaman dan pengetahuan yang dialami. Bisa kan?!
Lihat sekeliling kita, berada di tempat yang baru. Dikelilingi dinding-dinding baru di keempat sisi, orang-orang baru, suasana baru, tak ada yang sama. Bahkan kita sendiri pun menjadi 'baru'. Kita sendiri pun berubah. Lihatlah ke diri anda sendiri, berdiri di depan cermin, rapikan kerah baju dan lihat, betapa kita sudah banyak berubah. Bandingkan dengan foto jaman SMA, SMP, atau SD dan TK jika masih ada. Kita berubah, lingkungan pun berubah. Ruangan yang ada di sekeliling penulis saat ini bukanlah sebuah auditorium di lantai 2 yang mampu menampung 70 siswa, melainkan sebuah kantor berisi belasan orang, di lantai 4, yang dicapai dengan lift alih-alih dengan tangga. Orang-orang di sekeliling penulis saat ini adalah para pegawai, lebih tua (meski belum tentu lebih dewasa), bukan lagi sesama mahasiswa prodip yang suka bermain-main dengan mengakali aturan disiplin kampus(oknum?). Si penulis pun bukan lagi bocah kecil cengeng yang sering mengalami bullying seperti jaman SD dulu, meski juga tetaplah bukan seorang superhuman yang sempurna dan mampu menghadapi berbagai cobaan dengan sukses. Ya, semua memang selalu berubah.
Perubahan itu menakutkan bagi sebagian orang, yang menikmati apa yang mereka miliki sekarang, pecinta status quo. Ganti suasana, ganti kantor, ganti teman, ya, kadang itu menakutkan. Kita akan sering bertanya-tanya, apakah kantor yang baru sebaik yang lama, apakah teman-teman yang baru seasyik yang lama, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang serupa. Yang memaksa kita untuk membandingkan antara yang baru dan yang lama(meski bagi orang-orang yang sedang berada di kondisi tidak terlalu baik, mungkin akan berharap segera ada perubahan, pindah kantor atau ganti rekan kerja, mungkin saja yang baru akan lebih baik). Yah, mau tak mau, kenangan bersama 'the old ones' akan selalu terbawa ketika kita akan menghadapi 'the new ones'. Dan mau tak mau, kita akan membanding-bandingkan. Dan mungkin, akan khawatir.
Tentu lumrah jika itu terjadi, selama tidak membuat kita terpaku pada 'the old ones', yang membuat kita stuck dan gak bisa move on. Tentu saja, yang baru belum tentu sebagus yang lama(dalam segala hal, ini berlaku). Tapi tentu saja, yang baru bisa jadi lebih baik dari yang lama(ini juga berlaku dalam segala hal). Semuanya mungkin. Yah, 50-50 lah kemungkinannya, dan memang semua akan ada baik-buruknya.
Nikmati saja perubahan yang terjadi, dan berubahlah juga agar bisa beradaptasi dengan 'the new ones' tersebut. Berubahlah untuk jadi lebih baik, merubah pola pikir, merubah hati, agar semakin baik nantinya. Bukan untuk hanyut dalam arus perubahan yang belum tentu semuanya baik, namun untuk membuat arusmu sendiri, yang bisa merubah semua jadi lebih baik.
Terdengar utopis? Ayolah, apa salahnya bermimpi, bukankah banyak pencapaian besar manusia berawal dari mimpi besar yang diolok-olok dan terdengar seperti khayalan :))
Oh ya, agar masih nyambung dengan judulnya, anda ingat serial kartun digimon yang booming di salah satu TV swasta sekitar tahun 2000-an? Dikisahkan mereka memiliki kemampuan untuk berevolusi menjadi sosok yang lebih kuat dan lebih tangguh seiring petualangan yang mereka alami di tiap episode. Well, kita pun harusnya seperti itu. Mampu berevolusi seiring pengalaman dan pengetahuan yang dialami. Bisa kan?!
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .