Diklat Kesamaptaan Bea dan Cukai (II)
Pelaksanaan
Diklat
Kesamaptaandilaksanakan selama 5 pekan yang secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 waktu (berdasarkan Samapta yang penulis jalani di Pusdikal BC).
Pertama adalah minggar alias minggu
penyegaran. Kedua adalah fase latihan normal tahap 1. Ketiga adalah Cihampea.
Keempat adalah pasca Cihampea alias persiapan penutupan. Yuk dibahas
satu-persatu.
Minggar
Disebut
minggu penyegaran karena para siswa disini disegarkan pikirannya dengan
bimbingan mental bertubi-tubi. Tujuannya adalah agar para peserta memiliki
pemikiran yang sama, bahwa mereka semua setara, mau dari kantor pusat atau
kantor vertikal, mau dari penerimaan umum ataupun lulusan STAN, mau semua
setara. Sama-sama siswa, sama-sama harus nurut aturan yang berlaku di
Pusdiklat. Minggar dimulai setelah apel/upacara pembukaan diklat (biasanya
bersamaan dengan diklat lain, jika ada), di mana para siswa masih mengenakan
pakaian dinas seragam. Setelah apel/upacara, para siswa akan diminta berganti
kostum PDL (yang sudah disebutkan pada postingan sebelumnya). Selepas itu, aka
nada apel pembukaan Samapta, and the
nightmare begins.
Selepas
apel, peserta akan mulai dibina
secara mental dan fisik oleh tim pelatih. Peserta akan dikerjain, disuruh
melakukan berbagai instruksi berulang-ulang, dengan cepat dan tepat. Kalau
salah atau lambat, akan dihukum. Bukan Cuma yang salah/lambat, namun semua juga
bisa kena hukum. Kegiatan sehari-hari saat minggar adalah senam pagi sebelum
subuh, lalu istirahat sejenak dan sholat subuh, lalu sarapan, apel pagi dilanjutkan
dengan bina fisik pagi. Bina fisik biasanya dimulai dari lapangan hijau (karena
berumpt, meski lebih banyak permukaannya yang coklat karena rumputnya mati),
siswa dibariskan, lalu diceburkan ke kolam sukun (sebuah kolam plesteran untuk
penampungan air hujan, isinya berbagai tahapan kehidupan katak, dari telur,
hingga kecebong, katak dewasa, dan katak jenazah), lalu dilanjutkan
berguling-guling di lapangan hingga baju coklat semua dan dilanjut merayap di
aspal hingga lapangan hitam yang beraspal. Lalu sekitar pukul 9.30 akan ada
istirahat dan kudapan pagi, lalu lanjut lagi bina fisik hingga istirahat sholat
dzuhur dan makan siang. Sekitar pukul 2, bina fisik dilanjutkan lagi, jeda
sholat ashar dan kudapan sore, terus hingga menjelang maghrib. Menjelag maghrib
istirahat sejenak, sholat maghrib, makan malam, sholat isya, lalu lanjut lagi
kegiatan bina fisik sekitar pukul 8 hingga 9.30an malam. Lepas itu, kudapan
malam, lalu istirahat.
Pada saat
minggar, para siswa tidak diperkenankan memasuki barak (asrama tempat tinggal
siswa selama Samapta), jadi tidurnya di luar gedung. Kalau di Pusdik BC
sendiri, selama beberapa hari, peserta akan diajak ke sebuah lokasi pemakaman
umum selepas isya, untuk tidur di sana. Lalu dini hari, sebelum shubuh
biasanya, peserta digiring kembali ke Pusdiklat, tidur di pelataran ditemani
ribuan nyamuk yang bahagia dengan melimpahnya stok darah segar dari para siswa.
Lalu sholat subuh, dan seterusnya sebagaimana disebutkan pada paragraph
sebelumnya tadi. Terus begitu.
Berbagai
kegiatan fisik selama samapta antara lain:
- - Push up
- - Sit up
- - Back up
- - Lari-lari
- - Merayap
- - Guling samping
- - Roll depan
- - Roll belakang
- - Jalan jongkok
- - Senam biasa
Oh ya, biasanya saat minggar, peserta akan
mendapatkan kewajiban tambahan berupa senapan yang harus dibawa kemana-mana. Di
Pusdik BC, senapan yang dipakai adalah senapan Velmet, laras panjang dengan
popor kayu, beratnya sekitar 3,5 kg. Lalu ada tambahan tas punggung, yang diisi
dengan 5 kg pasir (3 kg untuk siswi). Dua item itu (ditambah berbagai perlengkapan
lain macam topi, sabuk, dan sebagainya) harus senantiasa dipakai di setiap
kegiatan. Jika tidak lengkap, maka aka ada hukuman.
Hukuman selama Samapta pun bervariasi. Yang
mudah, ya push up dan sebangsanya di atas. Kalau pelatih lagi iseng, ya bakal
lebih unik lagi. Misal:
- - Angkat senjata lurus ke atas, lama sekali
- - Posisi jongkok sambil kaki mengapit senapan (senapan diletakkan secara horizontal, dijepit di antara paha dan betis, di belakang lutut). Itu sakitnya minta ampun
- - Bagi yang kedapatan kumis/jenggotnya panjang (selama Samapta, kumis dan jenggot harus dicukur rapi), bisa dicukurkan oleh pelatih, dengan pisau komando; atau lebih parah lagi, dibakar pakai korek. Serius
- - Yang ketiduran saat pelatih memberikan materi, biasanya diolesi balsam di bawah matanya/di atas mulut; atau disuruh nyebur ke kolam
Nah, di
atas disebutkan bahwa saat minggar, siswa tidak boleh masuk barak. Artinya,
selama minggar yag kurang lebih selama 5-7 hari, siswa hanya akan mengenakan
pakaian yang sama, tanpa ganti. Mandi bisa, jika mau curi waktu sebelum subuh,
tapi ganti nggak bisa. Bisa dibayangkan baunya, pakaian yang dipakai
sehari-hari, lari-lari dan berbagai kegiatan fisik, terus juga kegiatan rutin
nyebur kolam dengan air kotor, guling-guling di lapangan tanah sampai baju
coklat semua, itu dipakai selama minggar. Baunya, gatal akibat penyakit kulit,
dan rasa tidak nyaman itu juga merupakan siksaan tersendiri.
Pasca-minggar
Selepas
minggar, kejadiannya sih sama saja. Hanya saja, siswa sudah boleh tidur di
barak, dan mengakses segala perbekalan (obat-obatan pribadi, pakaian ganti, dan
sebagainya). Kadang, justru malah lebih ribet saat sudah masuk barak. Ada
kecenderungan siswa akan ganti baju saat jam istirahat, dan saat sewaktu-waktu
pelatih memanggil siswa untuk apel dadakan (macam tahu bulat), maka harus ganti
baju dulu sampai lengkap. Dan itu makan waktu banget.
Oh ya, saat
di barak, jangan bayangkan tidur di Kasur ya. Tidurnya di foldbed, semacam
rangka besi yang di atasnya dibentangkan kain keras sebagai pengganti Kasur.
Enak sih, kalau sudah lelah mah, di mana aja bisa tidur. Yang bikin nga enak
adalah, foldbed ini bisa dilipat, dan berat, dan bisa jadi bahan keisengan
pelatih untuk menghukum siswa. Yakni menyuruh siswa melipat foldbed dan
meyelipkan senapan di dalamnya, lalu disuruh bawa ke lapangan. Berat, serius.
Apalagi dilakukan di tengah hari. Berat dan panas.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .