Ngapain Jualan, Kan Udah Kerja di ...

Bagi penulis, berjualan tak pernah menjadi cita-cita saat masih muda (berarti sekarang udah tua ya?). Tapi, here i am, sedang membesarkan toko daring di platform instagram bersama istri. 


Toko daring pertama kami adalah Airapedia, diambil dari nama anak pertama (Hum-aira) dan ensiklo-pedia. Sejak 2017 bergerak di bidang perdagangan buku anak, atau kami menyebutnya, nutrisi otak. Kenapa buku? Karena sebenarnya kami berdua adalah pecinta buku sedari kecil. Bedanya, Allah takdirkan penulis lahir di sebuah keluarga yang tinggal di sebuah sekolah swasta yang memiliki perpustakaan tua, sehingga hasrat membaca penulis bisa tersalurkan dengan cukup leluasa (utamanya ensiklopedia). Sementara istri, di masa kecilnya sering pengen baca tapi qadarullah tak selalu kesampaian, sehingga saat dewasa, ingin membantu para orang tua untuk memberikan bahan bacaan yang terbaik untuk anak-anak. Itulah motivasi istri untuk memilih buku sebagai dagangan kami. Mimpi besar kami, toko kami bisa berpartisipasi dalam meningkatkan literasi generasi masa depan negeri +62. Selain itu, kami berharap produk jualan kami membawa sepercik pahala yang terus mengalir, melalui ilmu-ilmu yang ada di tiap lembarnya, yang disampaikan oleh para pembeli kepada putra-putrinya.

Toko daring kedua kami adalah AlkarizStore, diambil dari nama anak kedua (Alkariz-mi) dan rencananya memfokuskan pada penjualan produk tambahan yang mendukung gaya hidup sehat. Nutrisi tubuh. Saat ini kami baru menjual produk susu pasteurisasi, dengan motivasi untuk meningkatkan konsumsi susu perkapita masyarakat +62, yang konon masih termasuk kategori rendah. Selain itu produk ini juga merupakan susu yang kami konsumsi sendiri, memininalisir risiko pusing karena stok tak banyak bergerak (alhamdulillah inventory turnover produk kami cukup cepat). Ke depan, ada beberapa produk lagi yang ingin kami perdagangkan. Misal produk perlebahan. Ada produk yang cocok kami pakai namun masih kurang sreg dengan sistemnya, ada pula produk yang mentor-mentor dan materinya joss tapi belum pakai sendiri, jadi keduanya belum masuk toko kami. Ada pula produk minyak balur yang akan launching dalam waktu dekat, yang diproduksi oleh salah satu mentor kami.

Dalam berdagang, kami mencoba menerapkan sedikit demi sedikit ilmu yang kami dapatkan dari berbagai sumber. Pertama dan yang paling penulis ingat, nasihat dari seorang dosen semasa kuliah, yang berujar bahwa bisnis terbaik adalah yang kalian sukai, bukan semata karena profitable ataupun sedang trending. Karena jika kita menekuni hal yang disuka, seapes-apesnya se-nggak laris-nggak laris-nya pun, kita masih betah menekuninya. Beda dengan bisnis yang dilakukan hanya karena profit, kalau sudah nggak menguntungkan, ya ngga lagi semangat menjalankan. Atau yang ikutan karena viral, setelah tren berganti, bisa-bisa langsung ikut mati.

Ilmu baru lagi dari mentor kami, yang alhamdulillah sudah kami terapkan. 
Pertama, jual produk yang kami pede. Seenggaknya, yakin karena udah coba. Mayoritas buku yang kami jual (terutama yang melalui sistem pre-order) sudah jadi koleksi anak kami, dan produk susu pun kami minum sendiri. Check
Kedua, jual kekuatan produk, bukan cuma andelin jaringan. Check
Ketiga, bukan profit (only) oriented. Jualan tentu cari untung lah, tapi jangan jadikan itu motivasi utama. Airapedia dicita-citakan untuk membantu ortu dalam memberikan nutrisi otak bagi anak, dan AlkarizStore berencana fokus mengajak masyarakat untuk memenuhi nutrisi tubuh. Check
Keempat, jual produk yang halal, thoyyib, dibutuhkan, potensi repeat order dan awet. InsyaAllah sebagiannya terpenuhi. Buku-buku yang kami jual insyaAllah ada ilmunya yang bermanfaat, serta awet. Produk susu kami tentu pilih yang halal, insyaAllah baik untuk kesehatan, dan terbukti banyak yang pesan lagi. Check lah yaa✅

Selain itu, dengan berdagang, kami berusaha menjalankan salah satu usaha yang disenangi Rasulullah.  Sebagaimana diriwayatkan oleh salah satu istri Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, Ummu Salamah Radhiallahu ’anha yang menyebutkan bahwasanya para Sahabat Radhiallahu’ anhum menyukai dan mencintai usaha berdagang, demikian juga Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wasallam menyukai dan mencintainya (mengutip dari sini, termasuk alasan kami ngga menukil tentang '9 dari 10 pintu rizki adalah perniagaan' yang ternyata ngga sampai derajat shahih).

At the end of the day, banyak hal yang kami dapatkan dari aktivitas berdagang ini, yang tak penulis dapatkan dari pekerjaan utama. Tentu tak semata berwujud materi, namun juga pengalaman dan pembelajaran.

Jadi kalau ada kawan yang bertanya, "ngapain jualan, kan udah kerja?", penulis tinggal jawab pakai postingan ini deh.

Komentar