Mari berdakwah

Assalamu'alaikum. Kali ini postingan yang sebenarnya hanya bersifat mengulangi sebagian yang diucapkan oleh khatib sholat Jumat tadi siang.

Tentang dakwah.

Dakwah adalah suatu fondasi vital dalam keberlangsungan dan kejayaan umat Islam. Dalam sejarahnya, umat Islam pernah mencapai suatu kejayaan yang begitu luasnya, membentang dari sebelah barat India, Persia, seluruh jazirah Arab sampai Konstantinopel, terus hingga pesisir utara Afrika juga Afrika tengah, menyebrangi selat Gibraltar hingga Andalusia.

Dalam perkembangan berikutnya, bahkan sangat jauh ke timur Nusantara, dan juga konon kabarnya sampai ke dunia baru, benua Amerika Utara.

Bisa hebat begitu, apa rahasianya?

Yakni kekuatan dakwah mereka yang luar biasa hingga Islam tersebar ke seluruh penjuru bumi.

Dakwah adalah kegiatan utama Rasulullah setelah ibadah mahdhoh. Para sahabat juga senantiasa berdakwah. Begitu pula para tabiin dan tabiit tabiin. Dan sesungguhnya, setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah.

Dalam salah satu hadits, Rasulullah bersabda : Baliighu annii walau ayyah (sampaikanlah walau hanya 1 ayat).

Kurang tepat jika kita menganggap bahwa dakwah haruslah menjadi ustadz, kyai, bergelar haji atau guru besar di esantren, karena kita semua pada hakikatnya adalah da'i (pendakwah). Sesama muslim harusnya saling mengingatkan dalam amar ma'ruf dan nahi munkar.

Sampaikanlah walau hanya 1 ayat.

Tidak terlalu sulit, karena setiap dari kita pastilah pernah mendengar dan memahami suatu ayat. Tidak masalah jika ayat tersebut telah diketahui oleh orang banyak, atau ayat tersebut berisi tentang sesuatu yang sering dianggap sepele, tetap saja merupakan bagian dari ajaran Islam kan?

Dan dakwah tidak melulu harus berkhotbah di hadapan umat. Bisa dengan pembicaraan lisan, atau dengan memberi contoh perbuatan yang mencerminkan amar ma'ruf dan nahi munkar, bisa juga lewat tulisan. Banyak cara untuk berdakwah. yang penting harus sesuai dengan kondisi objek dakwah, momen yang sedang terjadi, dan kondisi-kondisi lainnya. Berdakwah harus bijak, agar para mad'u (yang didakwahi) bisa enjoy dan bisa menerima dakwah kita tanpa merasa digurui oleh kita.

Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, "Barang siapa melihat kemunkaran dilakukan dihadapannya maka hendaklah ia mencegah dengan tangannya, jika tidak mampu cegahlah dengan lidahnya, jika tidak mampu maka hendaklah dia merasa benci di dalam hatinya, dan ini selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

Di saat kondisi umat Islam sedang mengalami penurunan di segala bidang ini, alangkah indahnya jika hadir generasi-generasi baru pendakwah di segala bidang kehidupan yang mewarisi semangat dakwah para pendahulu kita yang pernah membawa Islam pada posisi puncak peradaban dunia. Dan akan lebih indah lagi, jika kita termasuk di dalamnya.

So, tunggu apa lagi? Mari ikhlaskan niat kita, lengkapi ilmu kita, dan tebarkanlah dakwah di muka bumi Allah ini :)

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran [3] : 104).

Komentar