Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Mentor Baru, Ilmu Baru

Setelah beberapa pekan vakum mentoring karena Mas Cepy sedang menjalani samapta, kemarin saya dan teman-teman mentoring lagi akhirnya, dengan Mas Wisnu, rekan mas Cepy yang 'dititipi' oleh beliau untuk menghandle kami. Beberapa poin yang sempat saya catat pada pertemuan pertama kami antara lain : Belajar itu tidak cuma membaca, menghafal, mengulas suatu ilmu, namun juga mengamalkan ilmu tersebut. Sebab suatu ilmu yang diamalkan akan lebih 'awet' dibandingkan yang cuma sekedar dibaca dan diketahui. Misalnya, anda belajar tentang bagaimana teknik bermain piano dengan benar, segala buku tentang piano telah anda baca, namun anda tidak pernah memainkan piano sebenarnya. Maka anda tentu tidak (atau belum) mampu memainkan piano dengan baik. Otak anda tahu seharusnya begini, namun jari anda belum mampu menerjemahkan apa yang diketahui oleh otak. Maka anda harus mempraktekkan ilmu tentang piano tadi agar mampu memainkannya dengan baik Al-Qur'an adalah buku, guru, dan s

Pilih Foke Atau Jokowi?

Sebentar lagi Jakarta bakal menggelar pilkada putaran dua untuk memilih siapa yang akan menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Dua pasang kandidat siap bersaing. Calon incumbent, Foke-Nara berhadapan dengan sang penantang, Jokowi-Ahok. Saya di sini nggak berminat membeberkan profil kedua pasang kandidat, atau mengarahkan pembaca untuk mendukung salah satu kandidat, toh saya sendiri juga nggak termasuk pemilih. Dan saya sendiri nggak terlalu tertarik mengikuti sepak terjang kedua pasang kandidat, dan nggak tahu detil tentang mereka. Saya di sini cuma ngomong sebagai warga Jakarta, yang berharap bahwa siapapun yang jadi gubernur nantinya, semoga bisa membawa Jakarta ini lebih baik bagi masyarakatnya. Entah Foke-Nara yang '(ngaku-ngaku) ahlinya Jakarta' meski banyak dibilang gagal oleh berbagai kalangan dan didukung untuk segera lengser, atau Jokowi-Ahok yang berprestasi di Solo (entah kalau nanti jadi gubernur Jakarta) tapi ngomongnya cukup taatin ayat-ayat konstitusi ta

Tipe-Tipe Penumpang Angkot

Setelah postingan kemarin , rasanya nggak lengkap kalau nggak posting tentang penumpang angkotnya sekalian. So check this out Guys :D penumpang jual mahal : udah ada angkot berhenti, nggak penuh, tapi nggak mau naik (biasanya gerombolan anak SMP-SMA kayak gini nih) penumpang ngadem : meski angkot masih lowong, lebih milih duduk di posisi kernet penumpang pengen gampang turun : sukanya duduk di deket pintu dan nggak mau digeser-geser, alesannya 'saya udah mau turun kok' (biasanya ibu-ibu bawa belanjaan banyak) penumpang suka nggusur : biasanya adalah tipe yang di atas, tapi kondisi angkot udah agak rame, tempat favoritnya udah ada yang dudukin. jadi pura-pura duduk di posisi kernet, berharap orang yang duduk di deket pintu bergeser (atau kadang menggeser dengan gaya mau duduk di deket pintu seolah-olahkursi itu kosong) penumpang alay : suka mengobrol dengan gerombolannya, ngomongnya keras-keras, ketawanya ngakak, kadang dibumbui umpatan biar kelihatan keren padahal norak (biasan

Tipe-Tipe Sopir Angkot

Gambar
Ini mah sebenernya postingan iseng aja, kepikiran pas lagi nunggu angkot melintas pas pulkam ngurus pemberkasan kemarin . Check this out Guys! sopir sabar : selalu sabar menanti penumpang, orang masih jalan di gang, orang di seberang jalan, semua ditungguin. jalanin angkotnya juga pelaan banget, plus doyan ngetem sopir susah move on : senada dengan di atas, tapi ditambah suka mundurin angkot kalo melewatkan suatu gang yang terlihat ada calon penumpang potensial sopir pasrah : nggak terlalu ngoyo cari penumpang, nggak mau nunggu-nunggu orang di gang atau ngetem lama-lama, prinsipnya 'kalo udah rejeki nggak kemana' sopir ge er : nggak dicegat tapi berhenti-berhenti, tiap pejalan kaki dianggap calon penumpang sopir jual mahal : kebalikan dari yang di atas, udah dicegat tapi nggak berhenti sopir geje : seringkali tiba-tiba menepi ketika ada orang di pinggir jalan, tapi nggak berhenti dan langsung jalan lagi (mungkin telah menangkap sinyal bahwa orang itu nggak berniat naik angkot),

Pengalaman Pertama Dan (Semoga) Terakhir . . .

Sekitar setahun lalu, saya pernah posting tentang pemberkasan. Ternyata, pemberkasan yang waktu itu sebenarnya bukan instruksi langsung dari badan kepegawaian (atau pihak berwenang semacamnya lah), melainkan inisiatif teman-teman seangkatan untuk mengurusi berkas-berkas untuk CPNS lebih awal, dengan harapan dapat diangkat mencadi CPNS lebih cepat. Harapan tinggal harapan karena nyatanya angkatan kami cukup beruntung bertemu dengan sesuatu bernama moratorium (saya sendiri juga nggak ngeh apa artinya) yang mengakibatkan tertundanya penangkatan kami. Setelah sekian bulan 'dibantu' oleh instansi dengan program ' penempatan sementara ', akhirnya ada kabar resmi tentang pemberkasan. Singkat cerita, saya dan teman-teman CCPNS mendapat jatah 3 hai pulang kampung untuk mengurusi berkas-berkas yang diperlukan, terutama Surat Keterangan Catatan Kepolisian dan kartu Kuning yang harus diurus di daerah asal. Cukup sekian intronya. Nah terus, senin kemarin, saya dan beberapa rekan se