Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

How to Avoid Organizational Exctinction

Gambar
Few days ago, my friends from several other DGCE office are talking about the obstacles they faced in maintaining the existence of English Club at their own respective office. Now, based on what my mentor said earlier , i'd love to share a tips for you guys, about how to maintain the existance of our organization (not only english club, it could be applied to other form of learning-type organization as well). Basically, what we need are 4 C s. What are those C s?

Kebaikan juga Butuh Strategi

Ada yang bilang, kejahatan yang terorganisir dengan baik akan dapat mengalahkan kebaikan yang dilakukan secara spontan. Biasanya, konteks pembicaraan seperti ini mengacu pada pemberantasan kejahatan (korupsi, kartel, perdagangan barang ilegal, penyelundupan), di mana kebaikan orang-orang yang dilakukan secara sendiri-sendiri (misal, memulai dari diri sendiri untuk anti korupsi, tidak membeli barang-barang black market , melaporkan jika ada barang ilegal beredar di pasaran), tidak akan mampu mengalahkan kejahatan yang telah terstruktur dengan baik. Ibarat kata, para penjahat itu selalu beberapa langkah lebih maju dari penegak hukum. Mereka punya sistem yang baik, punya strategi, dan juga anti-strategi untuk meminimalisir efektivitas dari upaya para penegak hukum.

LDR Bisa Menurunkan Produktivitas Rupanya

Akhir-akhir ini, penulis rasanya males banget mau nulis. Padahal ide dan materi banyak banget. Rupa-rupanya, dampak LDR an dengan istri dan anak, cukup signifikan terhadap produktivitas penulis. Seriously . Di postingan terakhir, penulis berbagi tentang kekuatan keluarga, dan memang ketika jauh dari keluarga, bikin lemes cuy. Males masak, males beberes rumah (ini kalau ada istri pasti diomelin kalau rumah kotor, tapi percayalah, Boys , ketika kalian sudah menikah nanti, omelan itu yang akan kalian rindukan ketika istri sedang nggak ada). Kalau ada istri tuh rasanya ada motivasi lebih, seolah ingin menunjukkan bahwa penulis adalah suami yang dapat diandalkan. Hahaha. Pamer ceritanya, biar istri makin sayang. Eh pas nggak ada, beuh, mau bangkit dari kasur untuk makan saja, rasanya males banget. Kalo nggak laper banget, ngga makan. Padahal dulu, sebelum nikah, penulis mah doyan makan tanpa perlu disuruh. Beuh. . . payah emang, lemah. Harus bangkit lagi nih. Sebelum ide-ide itu menguap. Ja

Kekuatan Keluarga

Gambar
Senin ini tiba-tiba ada kabar kajian spesial di MBT KP DJBC. Dengan pembicara seorang counselor sekaligus trainer di Rumah Keluarga Indonesia, juga merupakan  Kompasioner terfavorit 2014, dan penulis buku-buku tentang pernikahan dan keluarga, Ustadz Cahyadi Takariawan. Topiknya adalah "Kekuatan Keluarga". Pembicara membuka sesi dengan pertanyaan "apa sih kekuatan keluarga itu?dan bagaimana menghadirkannya di keluarga kita?". Yuk disimak isi kajian bersama beliau.

Diklat Kesamaptaan Bea Cukai (III)

Latihan di Cihampea Saat pekan-pekan pasca minggar, siswa samapta sebenarnya menjalani tiga macam latihan, yang tujuannya adalah untuk atraksi penutupan samapta. Umumnya ada tiga macam latihan, sesuai dengan tiga macam atraksi yang akan ditampilkan saat penutupan, yakni kolone senjata, baris berbaris, dan bela diri. Pada angkatan penulis, baris-berbaris digantikan dengan senam senjata. Nah, saat pecan-pekan pasca minggar, seluruh siswa samapta mengikuti seluruh jenis latihan. Sampai tiba saatnya latihan outdoor di luar kota, tepatnya di daerah Cihampea, kompleks latihan TNI. Bagi siswa samapta yang hidupnya sehari-hari di pusdiklat tanpa boleh keluar kompleks pusdiklat, latihan di Cihampea serasa outbond yang menyegarkan (meski tetap melelahkan).