Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Khotbah Jumat : Berbakti Pada Kedua Orangtua

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Setelah absen cukup lama, akhirnya saya bisa kembali online dan posting lagi tentunya. Oke,langsung saja pada intinya. Khotbah Jumat kali ini, menyebutkan 2 dari 15 hal yang merupakan 'indikator' pantas atau tidaknya suatu negeri ditimpa bencana. Jika tanda-tanda ini muncul dan sudah membudaya, maka bisa dibilang negeri tersebut masuk kategori layak ditimpa bencana. Dalam khotbah ini, hanya diulas 2 hal saja, yakni : - ketika seorang lelaki lebih patuh pada istrinya daripada ibunya, dan bahkan menyakiti hati ibunya - ketika seseorang begitu loyal dan hormat pada teman-temannya, namun mendurhakai bapaknya Intinya sih sama, durhaka ke orangtua, yan kayaknya sudah mulai ngetren di negeri kita tercinta. Liat aja, berapa banyak berita anak ngebunuh ortunya gara-gara masalah sepele doang? Betapa pentingnya berbakti pada kedua orangtua dalam ajaran Islam, bahkan diriwayatkan bahwa Allah lebih ridho kepada seseorang yang berbakti kepada o

Selamat Ulang Tahun!!!!!!!

Kalau ada di antara kita yang ulang tahun, biasanya, rekan-rekan memberi ucapan 'selamat ulang tahun', doa semoga panjang umur de el el, kadang diiringi permintaan traktiran, serta kadang, keusilan yang terlampau jahil dengan maksud agar yang ulang tahun merasa hari itu begitu meriah dan pantas dikenang. kadang keusilannya di atas batas kewajaran. Mulai sebatas menyiram dengan air, menambahkan telur, bahkan kadang tepung juga. Hm, tinggal dikocok, terus digoreng, bisa jadi camilan tuh. Tentu saja, bagi Anda-anda yang sudah berpikir dewasa, nggak patut lah kiranya merayakan ulang tahun kawan dengan cara-cara norak semacam itu (saya juga pernah melakukannya kok, tapi sekarang sudah nggak). Mubadzir, mending dibikin kue aja. Tepung, telor, air, tambah gula mentega de el el, terus dimakan bareng-bareng. Eh, mulai ngelantur deh. Oke, kembali ke topik. Sadar nggak sih, kalau sebenarnya orang yang berulang tahun tuh (sebenarnya, kita semua juga sih), bukan bertambah umurnya, melainkan

Kita Makin Dekat (hanya sebuah renungan)

Setiap satu nafas kita hirup, kita mendekat kepada Sang Pemberi Nafas sebanyak satu hembusan nafas. . . Setiap jantung kita berdetak, maka kita akan mendekati Sang Pemberi Detak Jantung, sebanyak satu denyutan jantung. . . Setiap kali mata kita berkedip, maka semakin dekatlah kita, kepada Sang Pemberi Kedipan Mata, sedekat satu kedipan mata. . . Setiap detik yang kita lalui, setiap menit yang terlewati, setiap jam, setiap hari, setiap saat, akan selalu membawa kita makin dekat kepada Sang Pemberi Hidup. Maka, ketika kita sadar bahwa kita akan kembali kepada-Nya, akankah kita masih melewatkan sisa usia kita dengan kesia-siaan, dengan masih memperbanyak perbuatan dosa, dengan meremehkan ibadah-ibadah, atau dengan sombongnya berkata "ah, tobat ntar kalau sudah tua" ? Akankah kita melewatkan setiap kesempatan untuk memperbaiki diri, untuk menambah amal ibadah kita, untuk mempersiapkan hari di mana raga tak lagi sanggup menopang jiwa, ketika nyawa akan dikembalikan kepada Sang Pem

Sepenggal Ilmu . . .

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Ceramah ini terdengar dari kosan saya, saat ada peringatan seorang ulama yang mendirikan madrasah di deket kosan. Saya nggak ngikutin adri awal, kebetulan baru sampai di kosan nih, ceramahnya udah dimulai. Jadi yang saya catat hanya sebagian. ------------------------------------------------------- *Peringatan haul semacam ini adalah sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita hidup di akhir zaman. Dimana salah satu dari tanda-tanda hari akhir adalah dicabutnya ilmu hikmah. Dalam suatu hadits disebutkan, "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) hamba-hambaNya. Tetapi Allah Ta’ala menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim-ulama sehingga apabila tidak tertinggal satu orang alimpun, manusia akan menjadikan pemimpin-pemimpin dari orang-orang yang bodoh, maka tatkala mereka ditanya (tentang masalah agama), lalu mereka akan berfatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan men

Mari Bermain Magnet

Entah darimana awalnya saya bisa teringat dengan pelajaran IPA jaman sekolah tentang magnet. Tepatnya, tentang pembuatan magnet. Tak perlulah kiranya kita bahas apa itu magnet dan bla-bla-bla, terlalu membosankan nantinya. Tapi kalau memang Anda kangen dengan hal-hal tersebut, nanti saya tambahkan di akhir posting. Pada bab Magnet, sub-bab membuat magnet, maka akan kita temukan 3 hal yang dapat mengubah besi, baja, atau logam biasa lainnya (tentunya yang memiliki sifat ferromagnetik) menjadi sebuah (atau sebatang) magnet. Cara-cara tersebut adalah : - menggosok-gosokkan magnet pada logam tersebut secara searah dan terus-menerus - induksi magnet (menempelkan magnet pada benda tersebut selama beberapa saat) - elektromagnetis (melilitkan kawat logam yang dialiri listrik DC pada sebatang 'calon magnet' tersebut Mengapa logam-logam tersebut tidak dapat bersifat magnet dengan sendirinya? Alasan yang dituliskan dalam buku sains adalah, karena magnet elementer mereka tersusun secara a

Jenis-jenis Orang Menurut Mulutnya (1)

Satu lagi persembahan iseng saya, menanggapi fakta kecil di sekeliling kita yang sering terlewatkan begitu saja, padahal jika diamati, sebenarnya cukup menarik juga. Kali ini, saya mencoba mengklasifikasikan manusia berdasarkan 'mulutnya'. Bukan bentuk mulutnya, melainkan dari perkataannya. Pepatah bilang, yang keluar dari mulut teko adalah isi teko itu sendiri. Yang keluar dari mulut seseorang, adalah suatu gambaran, kurang lebihnya, bagaimanakah orang tresebut di dalam hati dan pikirannya. Let's check it out . . . Si sempurna : adalah orang paling sempurna di dunia ini, semua orang tak ada yang bisa menandinginya, jadi mereka selalu saja punya kekurangan, cacat, minor, dibandingkan dari dirinya. Anda beruntung jika menemukan seseorang yang seperti ini, karena siapa tahu Anda bisa belajar untuk menjadi sempurna seperti dia. Si mandiri : adalah orang yang bisa melakukan apapun sendirian. Teman? Mereka tidak butuh, karena mereka memiliki skill komplit untuk melakukan segal

Being Bad Is Really Bad . . .

Sadarkah kita, ketika kita berbuat sesuatu yang buruk, sebenarnya kita melakukan keburukan tidak hanya bagi kita sendiri, tapi juga pada orang-orang yang selalu berbuat baik kepada kita? Sadarkah kita, ketika berbuat sesuatu yang memalukan, sebenarnya kita mempermalukan tidak hanya diri kita sendiri, namun juga orang-orang yang membanggakan kita? Sadarkah kita, ketika kita berbuat jahat, sebenarnya kita menjahati tidak hanya diri kita sendiri, tapi juga orang-orang yang menyayangi kita? Sadarkah kita, ketika kita melakukan suatu pengkhianatan, sebenarnya kita mengkhianati tidak hanya diri kita sendiri, tapi juga orang-orang yang mempercayai kita? Sadarkah kita, ketika kita melakukan suatu kebohongan, sebenarnya kita menipu tidak hanya diri kita sendiri, tapi juga orang-orang yang menaruh harapan pada kita?

Apapun Yang Mereka Katakan . . .

Apapun yang mereka katakan tentangmu, biarlah. Itu hanya penilaian mereka. Biarkan saja mereka menilai, itu hak mereka. Apapun yang mereka katakan tentangmu, santailah. Mereka tidak mengetahui sesuatu tentang dirimu lebih baik daripada dirimu sendiri. Apapun yang mereka katakan tentangmu, tenanglah. Dengarkan saja, tapi jangan langsung kau cerna. Mungkin ada yang benar, tapi ada juga yang mengada-ada. Apapun yang mereka katakan tentangmu, jangan marah. Mungkin mereka hanya ingin kau berubah jadi lebih baik dengan mengungkapkan sisi burukmu. Apapun yang mereka katakan tentangmu, jangan lengah. Jangan menjadi sombong karena mereka menyebutkan kebaikanmu. Apapun yang mereka katakan tentangmu, jangan resah. Itu tak akan merubah dirimu sendiri. Dirimu adalah dirimu, tidak tergantung pada yang mereka katakan. Apapun yang mereka katakan tentangmu, teguhkanlah dirimu, bahwa selama kau melakukan sesuatu yang benar, apapun yang orang katakan, kau tidak akan mengalah dan menghindari kebenaran

I'm Just A Weakling; So What?

" . . . When you face some sort of troubles, most people that you called 'friends' might say: "You are not alone. If you have troubles, we will be there for you. Together we are strong. " or something like that. Right? 'Friend' is what you call someone who likes to be someone else's minion. Right? Don't you think that they say that just to cover their incompetence? Isn't that just a means to cheer oneself for being weak and hopeless? . . . " (Joukyuu, in Aiki) Well, maybe yes. They said that just to compensate their weakness, just another way to say that when lonely, you all are hopeless. So what? So what's the problem if you are really weak when you are alone? What's wrong in being weakling? Humans are basically weak, so that's why they make a social life with another human. Almost every time we cooperate with our friend to achieve something that we couldn't reach alone. Even more, sometimes we "use" them in suc

Cuek? Nggak Banget Laaah . . .

* Suatu ketika, si Gundul sedang galau karena ada seorang temannya yang murtad dan menyatakan diri sebagai atheis. Dia pun meminta pendapat pada seorang temannya yang lain. Dan apa jawabannya ? "Kalau aku sih berteman nggak peduli dengan keagamaan seseorang. Terserah aja dia mau ngapain". Nice answer :/ * Pada suatu acara pengumpulan dana "one man one dollar to save Palestine" : "Ngapain ikutan nyumbang yang jauh di sana, toh bukan urusan kita. Urusan masyarakat yang deket-deket ama kita aja nggak kelar-kelar" . (padahal yang ngomong ini muslim juga, dan dia juga nggak ikut membantu urusan yang deket-deket ama dirinya sendiri) * Sebuah percakapan di dunia maya : A : aku lagi baca-baca tentang dialog antara muslim dengan agama lain B : nggak ngurusin itu lah. Lagi males Well, seringkali di kehidupan nyata kita mendengar atau mengalami percakapan serupa itu. Orang-orang yang di KTP mereka tertulis "Islam" pada kolom agama, namun tidak peduli deng

M in M; Masjid in A Mall

Gambar
Kalau Anda berusaha menggabungkan kata 'Jakarta' dengan kata 'wisata', maka yang akan Anda dapatkan adalah kata 'belanja'. Yup, jakarta adalah surganya belanja bagi orang-orang yang punya cukup duit dan waktu luang untuk berbelanja. Oke, kali ini kita nggak membahas sisi jahat ibukota, lihat sedikit lah kesenangan di sana. Jujur saja, saya bukan seorang shopaholic. Selain saya belum punya sumber penghasilan sendiri, mungkin juga karena mall atau pusat perbelanjaan memang bukan habitat maen saya (saya lebih punya kecenderungan untuk menyendiri jika ingin refreshing, tapi itu akan saya tulis lain kali saja). Kalaupun ya cuma kalau ada butuhnya saja, bukan karena ingin menghabiskan uang dan waktu (for me, this kinda activity is just a wasting of time and money). Kalau kata pak Ustadz, maen-maen ke mall tuh lebih banyak mudharatnya (kecuali kalau benar-benar butuh, dan kalau emang lagi butuh mah namanya bukan 'main', tapi emang belanja!). Merupakan salah sat

What Kinda Person Are You?

Being perfect is impossible; nobody's perfect. Being immaculate isn't our role; that's Prophets' role. Being the best among all is impractical; everybody has their own definition of the word 'best'. Being the best as you can do is really hard; you're not always in your peak performance. Being good person is not easy; some people really hate good guys. Being moderate is relatively easy;but no one will treat an average person in a special way. So, if all that good things aren't easy, do we have to be bad? Well, just try to do good things whenever you can. And just ignore doing bad things whenever you have the chance to do all those nasty-dirty things.

A Glimmer of Light from The Past

Saat melihat bintang di langit malam, sadarkah kita bahwa cahayanya yang kita lihat adalah sinarnya jutaan, atau bahkan milyaran tahun lalu? Mari kita sedikit berbintang-bintang. . .eh, berbincang-bincang tentang bintang maksudnya. Bintang, adalah benda langit yang memiliki cahayanya sendiri; berasal dari reaksi fusi nuklir pada inti mereka, yang memancarkan energi dalam bentuk cahaya dan panas yang luar biasa sehingga . . . . (oke, saya hentikan di sini, kita tidak berada dalam kelas sains) Semua pasti tahu bahwa matahari itu adalah sebuah bintang, betul? Dan bintang-bintang itu sebenarnya samasekali nggak kecil, bahkan banyak di antara mereka yang jauh lebih besar daripada matahari kita, betul? Mereka hanya tampak kecil karena letaknya yang SANGAT JAUH dari kita. Matahari saja berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi (entah bagaimana para ilmuan menghitungnya, saya bahkan takut dibohongi oleh mereka). Bintang lain yang terdekat, Alpha Centauri, berjarak 40.113.497.203.742,6

Bacabacabaca

Suka membaca? Toh suka ataupun tidak, sekarang kita semua dalam keseharian juga harus membaca, mau gak mau. Hobi ataupun nggak, Anda pasti sering membaca. Baca SMS, baca berita di koran maupu internet, baca status orang, baca pamflet/poster/baliho yang terlihat sepanjang perjalanan, baca plat nomer Jazz yang baru saja lewat, baca modul yang bakal keluar di ujian besok, baca apapun deh. Kalo yang emang demen baca, biasanya punya 'genre' bacaan tersendiri. Kalau saya sih ( siapa juga yang nanyain , mungkin begitu pikir Anda) dulu pas SD suka bacaan seperti ensiklopedia (serius, gak bercanda). Biasanya tentang binatang-binatang (terutama dinosaurus, saya punya banyak koleksi buku bergambar dinosaurus, masih ada sampai sekarang) dan alam sekitar. Ya pokoknya materi IPA lah. Saya sering membaca buku IPA yang peruntukannya untuk usia sekolah jauh di atas saya, misalnya buku IPA milik kakak saya yang 3 tahun lebih tua, atau bahkan buku IPA untuk SMP dan SMA (ada perpustakaan di dekat

Tak Semua Keindahan Dapat Diabadikan

Gambar
Seringkali, saya sengaja keluar pada senja hari untuk sekedar melihat langit sore saat matahari terbenam. Dan seringkali pula saya mendapati langit sore yang sangat indah. Namun sayangnya, keindahan itu tak dapat diabadikan, kamera HP saya kurang responsif untuk mendapatkan warna langit sore yang natural. Well, memang tak selamanya keindahan alam (tak cuma keindahan langit) dapat diabadikan dengan peralatan teknologi. Sebagian hanya dapat dilihat oleh mata dan dikenang oleh hati, tanpa bisa terekam kamera dan disimpan dalam memory card. Berikut ini sebagian keindahan langit yang dapat saya abadikan. Memang bukan yang terindah yang prnah saya lihat, tapi inilah hasil maksimal yang mampu direkam oleh kamera HP saya. *no photoshop retouch, honest ! "Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?" (QS Qaaf ayat 6 )

Manisnya Kegagalan; Ibarat Main Lompat Tali

Gambar
Merasa tidak setuju dengan judul posting di atas? Mana ada gagal yang manis , mungkin begitu pikir Anda. Gagal itu pahit memang. Ya kan? Udah tau gitu, kenapa ngasih judul yang nggak sesuai , mungkin begitu protes Anda lagi. Well, memang kegagalan itu pahit. Tapi nanti kita bahas mengenai judulnya. Gagal, artinya tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Saya yakin, semua orang pasti pernah gagal, ya kan? Bohong kalau ada orang yang mengklaim bahwa mereka selalu sukses, apapun yang dilakukan. Anda lihat saja, profil-profil orang-orang besar di dunia, banyak di antara mereka yang pernah mengalami kegagalan yang bisa dibilang fatal, namun akhirnya mereka kembali ke puncak. ( Bahkan para nabi pun pernah mengalami kegagalan dalam mendakwahi umatnya) Oke, kita tidak membahas profil mereka satu persatu. Anda pasti juga pernah mengalami kegagalan kan? Saya juga. Ketika kita gagal, sebenarnya kita tifdak kehilangan suatu apapun. Memang, target kita tak tercapai, tapi apakah 'target' t