Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

3 Ciri (Yang Seharusnya Ada Pada) Orang Muslim

Dapat sedikit ilmu dari khotbah Jumat siang tadi. tentang 3 ciri kaum muslim, yang seharusnya ada pada diri kita, namun seringkali kita lupakan, sehingga membuat citra muslimin menjadi jatuh. Jangankan untuk membuat lawan-lawan Islam menjadi berbalik mengagumi dan memeluk Islam, bahkan orang Islam sendiri pun seringkali tampak ogah dengan segala sesuatu yang berbau Islam. Berikut poin-poin yang saya dapat dari khotbah Jumat tadi : - bersegera dalam menaati Alah dan Rasulnya - bersegera meninggalkan kemaksiatan - membalas dengan kebaikan bahkan terhadap orang yang memperlakukannya dengan buruk Ciri-ciri tadi, jika benar-benar diterapkan pada muslimin, maka insyaAllah, akan membuat umat muslim sendiri bangga dengan identitas keislamannya. Dan bahkan, orang-orang yang saat ini memusuhi Islam pun bisa jadi jatuh hati dan berhijrah ke Islam. InsyaAllah Dan sebagai muslim, apa lagi tugas kita kalau bukan menggu orang lain, tanpa menunggu hari lain, mari kita lakukan. *maaf, belum sempet p

Sometime, Life Seems So Harsh

Gambar
Suatu sore yang cerah, ketika saya sedang menikmati birunya langit sore Jakarta, saya menemukan (lebih tepatnya, baru menyadari) suatu pemandangan yang unik di sebuah rumah di dekat kos-kosan saya. Tepatnya pada salah satu dinding rumah tersebut, yang berada persis di bawah genteng. Ada sesuatu yang tidak lazim di sana. Bisa Anda lihat? Apakah kurang jelas? Ya iyalah, gambar pecah hasil zooming begitu, pasti kamera murahan, mungkin begitu pikir Anda. Maaf, memang kamera HP saya nggak bagus-bagus amat sih. . . Oke, saya jelasin. Itu adalah gambar sebatang beringin yang sebatang kara (dalam arti sesungguhnya) yang tumbuh di dinding tersebut. Entah sejak kapan dia ada di sana (saya aja baru nyadar...padahal sudah hampir 2 tahun kos di sini). Entah bagaimana dia bisa ada di sana. yang jelas beringin kecil itu tumbuh, hidup, daun-daunnya pun masih hijau. Mungkin, biji beringin itu tercampur dalam adukan semen yang akhirnya menjadi tembok rumah ini, atau mungkin biji tersebut terbawa oleh

Evaluasi Pasca-Ramadhan

Assalamu'alaikum Ehm, sebelumnya saya minta maaf soalnya sempet lamaaa banget gak nulis lagi. Terhitung terakhir kali nulis, tanggal 11 Agusus, dan baru nulis lagi tanggal 10 September (itu pun baru posting hari ini). Maklum, tanggal merah, lebaran :p Sebenarnya, malu juga sih, kenapa ketika Ramadhan usai, kok malah produktivitasnya (terutama dalam hal menulis) menurun drastis. Entah karena di rumah jarang online , atau karena sebab-sebab lain, apapun alasannya, ini adalah hal yang nggak bisa diterima. Dan nggak cuma berlaku untuk hal ini, tapi juga hal-hal lain. Pas Ramadhan, masjid penuh dalam 5 kali waktu sholat wajib. Setelah Ramadhan? Jama'ah kembali menyusut ke jumlah semula. Seolah-olah, saat Ramadhan tuh banyak 'pendatang baru' di Masjid, tapi khusus Ramadhan. Setelah Ramadhan, banyak yang ogah berjama'ah di masjid. Jangankan setelah Ramadhan, di pekan terakhir Ramadhan yang seharusnya ibadah lebih ditingkatkan pun biasanya masjid sudah mulai ditinggalkan ja