Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Subhanallah, Kesehatan Itu Adalah Suatu Kenikmatan Tiada Tara, Kawan

Seharusnya postingan kali ini tentang Tafakur Alam, tapi apa daya, Gusti Allah berkehendak lain. Saya nggak dikasih izin buat ikut tafakur. Mungkin Gusti Allah kasihan sama saya, disuruh istirahat, sayangnya nyuruh istirahatnya dengan cara yang nggak begitu enak bagi saya. Gusti Allah menyuruh saya istirahat melalui perantara salah satu (atau salah banyak) dari makhluknya yang bernama Salmonella typhi untuk menginfiltrasi tubuh saya. Dan mereka menyusup dengan sukses. Alhasil, saya pun tepar... dan nggak bisa ikut Tafakur Alam. Sakit tifus itu ternyata nggak enak (sejujurnya, nggak ada sakit yang enak). Kronologinya begini, pertama sih rasanya cuma agak panas/demam, sama pusing-pusing gitu doang (terasa sejak sabtu malam setelah ikut survey TA). terus pas besoknya kok makin lemes. Kirain meriang biasa karena masuk angin. Eh besoknya masih demam tinggi plus meriang, jadilah saya mbolos kuliah. Menunggu suhu jakarta memanas, akhirnya saya berangkat ke poliklinik. Dan dari diagnosa aw

Survey Situlembang ; Negeri di Atas Awan, Danau di Atas Bukit

Gambar
Apa yang Anda bayangkan dari sebuah tempat bernama Situlembang? Kalau Anda berpikir tentang Observatorium Boscha yang terkenal itu, maaf, Anda salah (meski saya juga awalnya mengira seperti itu). Ini bukan Lembang, Guys. Lihat namanya, ada unsur 'situ'. Teringat tragedi Situgintung? Sebuah danau buatan di Tangerang yang sempat jebol pada tahun 2009 dan menewaskankan 99 jiwa? Situ berarti danau dalam bahasa Sunda. Jadi Situlembang juga pasti sebuah danau. Okelah, silahkan search lewat google . Ketemu? Dari berbagai sumber, intinya Situlembang adalah sebuah danau kaldera dari letusan Gunung Sunda 2-3 juta tahun lalu ( gak tau gimana ngitungnya), dengan ketinggian sekitar 1.567 m di atas permukaan laut, dengan suhu udara antara 15-25 0 C , berlokasi di wilayah Kabupaten bandung barat, sekitar 18 Km dari Kota Cimahi. Garing deh, informasinya kayak nyalin dari internet aja nih. Oke pemirsa, sabar sedikit. Ini kan baru pembukaan. Daripada diprotes lebih lanjut, saya langsung aja ceri

K.O.R.U.P.S.I.

Saya bukannya mau komentarin kasus Gayus, Century ato apalah yang lagi tren. Nggak demen ama yang begituan. Mending buka ongisnade.net ato malang-post.com, baca kabar Arema. Ini cuma karena SMS seorang temen,,tiba-tiba aja dia mempertanyakan sesuatu, pertanyaan retoris, pertanyaan klasik : Bisa nggak, korupsi di negara ini dihilangkan? Gimana caranya? Siapa yang bisa melakukannya? Apa yang harus dilakukan? Sepertinya menarik untuk diposting. Entah kenapa saya ditanyain begitu, entah kenapa pertanyaan itu ditujukan kepada saya, mungkin karena saya masih satu almamater dengan 'lakon' kasus mafia pajak tersebut. Well, anyway, saya coba aja jawab sekenanya, tanpa sempet berpikir panjang. Tanpa membawa dalil-dalil moral dari Al-Qur'an atau hadits karena saya bukan ustadz. Tanpa membawa hasil survey ataupun penelitian karena saya bukan anggota LSM atau peneliti sosial. Saya jawab dalam kapasitas saya sebagai mahasiswa 'suatu sekolah kedinasan yang bernaung di bawah Kementrian

Oleh-oleh dari Istiqlal, 9 Januari 2011

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya baru kepikiran buat mem-posting catatan hasil ceramah di blog, siang tadi pas lagi ngikutin ceramah rutin Aa' Gym di Istiqlal. Terinspirasi oleh salah seorang teman yang menuliskan hasil ceramah pada note facebook, jadi ikut-ikutan deh. Yang penting kan bisa berbagi ilmu biar manfaat, oke? here we Go.. ------------------------------------------------------------------------------------------- yang pertama ini ceramahnya ustadz Arifin Ilham. ada beberapa poin yang saya catat, sayangnya lupa ayat-ayat yang disebutin tadi nggak tercatat. * Tentang kematian : -- orang Islam tidak boleh takut mati, melainkan seharusnya merindukan kematian, karena kematian adalah akan mempertemukan kita dengan Rabb kita -- setiap saat, kita semakin dekat dengan kematian, oleh karena itu budaya merayakan pertambahan umur (alias ulang tahun) dengan hura-hura adalah salah -- makin dekat dengan kematian, harusnya kita makin takut dengan Allah -- salah

Tahun Baru, apanya yang baru?

Sebenernya agak males aja ngomongin taun baru. Perayaannya gak penting sih. Dulu pas masih kecil mah tertarik ngeliat pesta kembang api ato apalah kemeriahan taun baru. Tapi pas udah gede gini, ngeliat acara taun baru di TV kok malah mbanyol ya?? Gimana enggak, orang-orang rame-rame ngumpul di suatu tempat, ngebawa terompet dan segala macem, ngitung mundur sampe jam 12 pas, terus rame-rame niup terompet sampe kuping serasa budeg, saling ngucapin 'happy new year', terus kembang api seharga sekian ratus ribu diluncurkan untuk menambah polusi udara. Well, happy new year. Heran deh, apanya yang happy coba. Orang tiap kali pergantian tahun juga harga-harga barang gak malah turun. orang gaji juga belum tentu naek pas taun baru. Orang segalanya nggak tambah gampang di tahun baru. Konyol aja ngeliat wajah ribuan orang yang tampak gembira 'merayakan' sesuatu yang nggak jelas. Raut muka mereka itu lho, gak nguwati. Ayahku selalu ngomong, buat apa kita ngerayain hal begituan, itu