Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Gak Cuma Kita Yang Puasa Loh . . . (2)

Gambar
Lanjutan dari postingan sebelumnya , kali ini saya membahas beberapa hewan lain yang juga berpuasa, namun karena keadaan yang berbeda dengan pembahasan sebelumnya. Check this out. . . berpuasa karena kondisi lingkungan keong darat, atau bekicot (filum Gastropoda), seperti yang kita ketahui, adalah hewan dengan tubuh lunak berlendir yang sering kita bilang menjijikkan. Bukannya jorok, namun lendir itu adalah mekanisme untuk melindungi tubuhnya dari desikasi, suatu bentuk kekeringan ekstrim (tau sendiri tubuh siput lunak begitu). Naah, pada saat cuaca terlalu kering bagi mereka (saat musim panas atau kemarau), mereka akan rehat sejenak dari kehidupan dunia, menarik diri ke dalam cangkangnya, lalu menutupi 'pintu' cangkang dengan lendirnya, yang belakangan mengeras menjadi semacam selaput yang disebut epifragm . Ini dinamakan masa estivasi . Selama masa dorman itu, tentu saja mereka berpuasa karena mereka cuma 'bertapa' di dalam cangkangnya. di wilayah empat musim di belah

There're So Maaany Roads To Rome . . .

As we know, English is a life skill. It's not only about theory, but also practical and can be used in various ways. We can use it in writing, reading, speaking, listening, etc. That's why, in learning english, we can not only focus on one method if we really want to improve all aspect of our english capability optimally. For example, if you only read an english textbook, it might improve yout grammar and vocabulary, but not your pronunciation and listening skill. That's why we need to implement almost all aspect of english learning. From my own experience (which is so limited), i can roughly divide these methods into two groups. The first group , which can be carried out between the bustle of everyday life, I call it fun learning ; while the other one , require specific training , and especially contested in various events, i call it serious learning . Let me explain these further. The first group , which can be implemented in daily activities : reading

Ceramah Rabu : Penceramahnya Dirjen Loh!

Gambar
Ustadz Agung Kuswandono tengah memberi ceramah . . . . . . dan para jama'ah yang membludak, antusias menghadiri ceramah dari Sang DJBC 1 Selama Ramadhan ini, masjid kantor mengagendakan ceramah rutin ba'da dzuhur setiap Selasa - Kamis (kalau hari biasa, cuma Selasa aja). Khusus hari Rabu, penceramah yang diundang adalah para pejabat di lingkungan kantor. Dan pada edisi kali ini, giliran Dirjen BC, Bapak Agung Kuswandono yang mendapat jatah pertamax untuk ceramah. Alkisah, beliau menceritakan pengalaman beliau semasa menempuh pendidikan S2 di Colorado, tepatnya di sebuah kota kecil bernama Boulder (kalo nggak salah denger sih), yang dideskripsikan sebagai kota kecil yang indah oleh beliau. Jadi ceritanya, di sana tuh tata kotanya rapi, dan kehidupan masyarakatnya juga rapi. Contohnya, membahas moda transportasi, bis kota yang tepat waktu (seperti kisah Mas Halim dari Korea ), plus norma kesopanan yang masih dijalankan. Misalnya, ketika naik bus, sopir akan menyapa 'hi' p

Gak Cuma Kita Yang Puasa Loh . . .

Gambar
Ramadhan adalah suatu bulan di mana umat Islam diwajibkan berpuasa sebulan penuh, menahan lapar, haus, syahwat dan perbuatan berdasar hawa nafsu lainnya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Bagi sebagian orang, puasa tidaklah dirasakan sebagai suatu hal yang memberatkan, namun bagi sebagian orang, puasa bisa jadi terasa berat. Bagaimana tidak, biasanya makan 3 kali sehari - sarapan, makan siang dan makan malam - plus ngemil beberapa kali, sekarang cuma sahur dan berbuka (makan malam setelah tarawih tidak dihitung deh ya). Biasanya bisa minum kapan aja, apalagi di siang hari yang panas, sekarang meski sepanas apapun harus nunggu maghrib. Berat ya? Namun tahukah pembaca sekalian, ternyata nggak cuma kita lho yang mengenal puasa. Maksudnya, nggak cuma umat manusia yang mengenal puasa (selain umat Islam, umat nasrani dan umat beragama lainnya juga punya bulan puasanya sendiri-sendiri), melainkan beberapa jenis hewan juga. Mau tahu? Berikut beberapa contoh hewan-hewan yang berpuasa

Ramadhan Jangan Disia-siakan

Ramadhan adalah bulan yang mulia, dan setiap amal ibadah dilipatgandakan oleh Allah. Saya nggak menyebutkan bahwa amalan sunnah diganjar pahala setara pahala amalan wajib di bulan lain dan amalan wajib pahalanya dilipatgandakan 70 kali lipat, karena saya menemukan bahwa ada beberapa hadits yang dhoif atau bahkan palsu seputar Ramadhan (termasuk hadits itu tadi). Namun cukuplah dikatakan bahwa ketika Ramadhan, setiap amal kebajikan akan dilipatgandakan oleh Allah dengan bilangan yang Allah sendiri yang mengetahuinya. Ibaratnya, Ramadhan adalah bulan dimana pahala sebagai balasan amal kebajikan itu, diobral abis. Pokoknya berbuat kebajikan, dapat pahala banyak deh. Berapa kali lipat? Pokoknya banyak, wallahu'alam deh jumlahnya. Apakah iming-iming ini tidak cukup membuat kita kepengen 'nabung' pahala sebanyak-banyaknya? Di sisi lain, ada orang yang pas Ramadhan, santai mulu. Habis sahur tidur, siang-siang tidur, nunggu maghrib juga tiduuuur mulu. Dengan dalih bahwa 'tidur

Ngantor Ramadhan : Hari Pertama

Hari ini adalah hari pertama ngantor dalam suasana Ramadhan (meskipun beberapa orang sudah berpuasa sejak Jumat kemarin, namun mayoritas-juga penulis-baru berpuasa hari Sabtu kemarin, alias mengikuti pengumuman pemerintah). Yang cukup luar biasa menurut penulis, adalah ketika masuk waktu sholat dzuhur barusan. Masjid yang biasanya 'hanya' terisi sekitar setengah sampai 3/4 dari kapasitas ruangannya, tadi terisi penuh, bahkan banyak jama'ah yang tidak tertampung, harus sholat di teras masjid, itupun masih ada yang nggak kebagian tempat. Selepas sholat, jumlah jamaah yang i'tikaf di masjid juga meningkat, yang mengaji juga makin banyak. Seneng sih ngelihat masjid penuh gitu, meskipun ada juga teman yang skeptis dan berkata 'hari pertama, lihat aja bertahan berapa lama'. Well, semoga semangat Ramadhan ini terjaga sepanjang bulan suci dan terbawa hingga hari-hari biasa. Semoga kita senantiasa termasuk orang-orang yang istiqomah mengisi Ramadhan kita dengan amalan-am

Umur : Rahasia Illahi

Kemarin pagi, ada kabar duka yang diumumkan melalui speaker masjid di dekat kosan. Seorang warga (asya lupa namanya) meninggal dunia di usia 64 tahun. Malam harinya, saya mendapat kabar bahwa salah astu guru saya di SMA, guru biologi tepatnya, baru saja meninggal. Dalam hati saya membatin, "padahal sudah deket Ramadhan . . ." Betapa umur memang merupakan rahasia illahi, kita tak akan tahu kapan umur kita berakhir. Sementara kita pasti ingin penghujung umur kita dihiasi dua kalimat syahadat, sehingga kelak kita meninggalkan dunia dengan predikat khusnul khotimah. Satu-satunya jalan adalah dengan memperbanyak amal ibadah kita, menjadikan tiap detik hidup kita sebagai ibadah yang diniatkan untuk mencari ridho Allah. Tak mudah bagi orang yang sakratul maut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, buktinya seringkali ada yang bercerita, menemani seseorang yang dalam sakratul maut dan menuntunnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, namun banyak yang susah mengucapkannya. Maka mu

Tarhib Ramadhan; Kantor Kemenkeu (2-habis)

Lanjutan dari postingan sebelumnya , sang penceramah mulai masuk ke topik yang lebih spesifik. Yakni "nilai-nilai untuk membangun negara yang kokoh". Poin-poin yang berhasil saya catat adalah sebagai berikut : tanamkan mindset bahwa bekerja adalah ibadah. Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk bekerja keras demi memenuhi nafkah untuk dirinya dan keluarga dengan cara yang halal. Allah SWT berfirman : " Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. " (QS Al-Mulk ayat 15) Rasulullah bersabda, “ Sesungguhnya Allah Ta‘ala suka melihat hamba-Nya bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal ” . (HR. Dailami) ” Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla ” . (HR. Ahmad) hargai waktu dengan me- manage -nya dengan baik. Seorang muslim hendaknya mamp

Tarhib Ramadhan; Kantor Kemenkeu (1)

Gambar
Kemarin, saya dan rekan-rekan CCPNS lainnya mendapat surat tugas untuk mengikuti tarhib Ramadhan di kantor Kemenkeu. Pak Menkeu sendiri ikut hadir dan memberikan sambutan. Intinya adalah, bahwa ibadah puasa itu mencakup beberapa pilar keimanan yang jika diterapkan oleh umat Islam (di Depkeu khususnya) akan mampu "Mewujudkan Birokrasi Yang Amanah". Berikut poin-poin yang saya dapat dari sambutan beliau : ibadah puasa mengajarkan kita untuk ikhlas : karena nggak ada yang dipamerkan saat berpuasa, karena orang-orang lain juga sama-sama berpuasa. dibanding ibadah lain yang masih memungkinkan munculnya riya', misalnya sholat berjama'ah agar dilihat sama pak ustadz yang anak perempuannya cakep, sedekah di masjid agar dilihat sama temen, umroh atau berhaji agar menjadi terpandang di mata masyarakat, dan lain-lain ibadah puasa mengajarkan kita untuk bersabar : menahan diri untuk tidak makan, minum, berhubungan badan suami-istri, juga menahan amarah dan hal-hal lain yang mengu

Flu Sembuh Tanpa Obat Kimia

Sabtu kemarin, penulis sempat tepar di kosan gara-gara kena flu. Awalnya, Jumat malam udah terasa badan nggak enak, agak pusing. Kamis sore udah mulai tenggorokan terasa nggak beres. Dan Sabtu adalah finalnya. Tepar seharian. Alhamdulillah sabtu sore udah enakan, ahad pagi udah hidup normal. Minum obat apa nih orang , mungkin begitu pikir sebagian pembaca. Yah, sesuai judulnya, saya nggak minum obat flu yang diiklankan dimana-mana. Tips saya kalau kena flu sih : makan banyak, usahakan yang berkuah dan gak berlemak biar tenggorokan gak sakit, apalagi biasanya kena flu tuh sepaket sama batuk dan sakit tenggorokan minum air putih yang banyak, jangan pake es, usahakan anget. asupan air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, karena biasanya badan banyak berkeringat banyak istirahat energinya diforsir untuk penyembuhan, bukan untuk beraktivitas (lagian kan pening, mau kemana juga). kalo saya sih, biasanya tidur berjam-jam, pake pakaian panjang plus selimut plus hangatnya Jakarta, bakalan

Finally, I Made It

Gambar
Orang pandai teori tapi tak tahu praktek, bisa dibilang nilainya nyaris nol. Tak tahu teori namun langsung praktek, bisa dibilang nekat. Memang yang benar harus tahu teori dan dipraktekkan, setidaknya belajar mempraktekkan. Orang punya kemampuan tanpa diiringi kemauan, bisa dibilang mubadzir, menyia-nyiakan kemampuan. Orang punya kemauan meski belum mampu, itu namanya punya tekad, tinggal tunggu tiba saatnya mampu, maka niatnya akan segera kesampaian (mungkin perlu ditambah sedikit nekad juga). Ngomong apa sih nih orang , mungkin begitu pikir Anda. Hahaha. Enggak, ini nggak bahas topik berat kok. Cuman mau berbagi pengalaman aja. Bahwa dalam beberapa hal, meski kita belum sepenuhnya menguasai teori, melakukan praktek itu lebih penting. Meski kemampuan payah, asal ada kemauan kuat (ditambah sedikit bumbu nekad, secukupnya saja), insyaAllah niatannya bisa kesampaian. Tuh kan, nggak jelas maksudnya , mungkin begitu pikir Anda. Sabar pemirsa. Eh, sekedar mengingatkan, saya pernah cerita ba

Kalo Bisa Simpel, Ngapain Ruwet?

Kadang, hal yang simpel malah dipikir ruwet ketika pikiran sudah nggak fokus. Dan itu baru saja dialami penulis. Jadi, suatu ketika penulis diminta tolong oleh seorang rekan untuk membuat pamflet acara dengan desain simpel. Dan penulis menyanggupi, memang sudah beberapa kali diminta tolong untuk mengerjakan hal-hal semacam itu (pamflet, poster, spanduk) sejak jaman kuliah. Penulis oke saja, buka aplikasi (Adobe) Photoshop, bikin file anyar . . . sepi inspirasi. Ya sudah, nih kerjaan bawa pulang saja. Pas ngobrol sama temen di kosan, dia nyeletuk. "Kalo simpel pake Ms. Word aja, ngapain repot-repot Photoshop". Ting! O.O Penulis merasa seolah ada lampu yang dinyalakan di dalam kepala penulis. Bener juga, ngapain pake yang rumit kalo ada cara yang simpel . . . Kadang, itu terjadi karena kebiasaan, atau keseringan, atau tuntutan keadaan. Yang jelas, sekarang mendingan mana, pake cara ruwet atau cara simpel, kalau hasilnya sama saja kualitasnya? Kebanyakan pasti milih yang simpel,

Tragedi Syiria; Di Mana Kepedulian Umat Islam?

Tausiyah Selasa ba'da Dzuhur di Masjid kantor siang ini, beda dengan biasanya. Alih-alih suguhan materi seperti biasanya, kali ini peserta disuguhi video yang . . . jujur saja membuat mata ini pedih macam lagi mengiris bawang plus menggoreng sambal. U know what i mean lah. Pengisi tausiyah siang tadi adalah Ustadz Ferry Nur, ketua KISPA (Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina). Beliau baru saja kembali ke tanah air, dari 'petualangan' beliau ke Turki. Tepatnya ke daerah Anakia, perbatasan Turki-Suriah, untuk melihat keadaan para pengungsi Suriah. Beliau pun berkisah tentang keadaan mereka di pengungsian. Juga berkisah sejenak tentang musibah yang dialami oleh saudara muslim kita di Suriah dan kekejaman rezim Bashar Assad yang terus-menerus membantai rakyat sipil, ya, rakyatnya sendiri (lihat beritanya lebih lengkap di situs ini ). Tentang negara-negara adidaya yang cuma mengatakan 'tindakan itu tidak dapat dibenarkan...melanggar HAM...bla bla bla' tanpa ada la

Trilogi Tarbiyah

Bukaan, ini bukan judul film atau novel baru kok. Jadi buat para penggemar film atau novel, jangan bingung kalo nggak pernah mendengar rilis atau pengarang/sutradaranya trilogi ini. Tapi jangan salah, trilogi yang satu ini nggak kalah seru dengan novel atau film trilogi, dwilogi, atau tetralogi lainnya. Kalo trilogi lain cuma memberikan hiburan bagi kita, trilogi yang satu ini bisa membuat sebuah generasi yang dahsyat jika diwujudkan. Penasaran? Yuk lanjut bacanya. Jangan cari trilogi ini di situs IMDb atau situs novel dunia, nggak akan ketemu Guys (lagian saya sudah bilang, ini bukan trilogi film atau novel kan). Kalo mau tau dimana trilogi ini dirilis, coba (sekali lagi) ambil mushaf masing-masing. Kalo masih nggak ada boleh pinjem kok, atau pakai aplikasi Al-Qur'an untuk Java, atau klik link ini . Cari surat ke 62, alias surat Al-Jum'ah (pas benget ya, ini hari Jum'at) ayat 2. Udah ketemu kan? Kan udah dikasih link-nya. Tapi tetep saya copy di sini kok terjemahnya : &