Tenang Aja, Rejeki Udah Ada Yang Ngatur Kok :)

Seringkali kita galau perkara duit yang hilang, bayaran yang mepet, calon konsumen yang batal membeli, tender yang gagal, bonusan hangus, hadiah yang tak sampai, dan sebangsanya. Seringkali kita kecewa akan hal itu. Padahal sebenarnya, kalau memang begitu keadaannya, ya sudahlah, mungkin memang belum rizki kita mendapatkannya. Toh bukankah kalau sudah rizkinya, nggak akan lari ke mana. Dan kalau memang bukan rizkinya, dikejar sampai manapun nggak akan didapat.

Jika kita sedang gelisah dengan rizki kita untuk hari ini dan esok hari, ingatlah bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Pemurah telah menjamin rizki kita semua, dan seluruh makhluk lainnya. Allah Yang Maha Adil telah menetapkan bagian-bagian rizki masing-masing makhluknya sesuai kadarnya. Yakinlah bahwa rizki itu tahu keberadaan dan kebutuhan Kita melebihi pengetahuan kita terhadap diri sendiri. Ia akan terus mendatangi kita tanpa henti, dengan kadar yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan usaha kita menemukannya. Dan kita tak akan meninggal kecuali setelah seluruh rizki kita telah tersalurkan sepenuhnya kepada kita. Bukankah orang yang meninggal itu adalah orang yang telah mendapatkan seluruh hak-nya atas rizki Allah? Yang telah habis seluruh 'jatah' rizkinya, termasuk oksigen dalam setiap tarikan nafas, serta kekuatan tubuhnya.

Mari kita belajar dari burung, salah satu ciptaan Allah yang paling ajaib dan mengagumkan. Ia mengawali hari dengan perut kosong, ia lalu terbang mencari makan. Ia selalu yakin bahwa rizkinya akan sampai kepadanya, sembari terus berusaha mengais rizkinya. Ia hanya akan terus berusaha memenuhi kebutuhannya tanpa pernah khawatir akan hari esok. Esok hari ia akan terbang lagi mencari rizki, dan tetap yakin rizki itu sampai kepadanya. Ia tak pernah bosan terbang ke sana kemari, karena ia tahu bahwa jika dia bergerak, akan makin banyak rizki yang datang kepadanya daripada jika ia hanya bertengger saja di dahan pohon.

bahkan burung pun tidak malas dalam berusaha memenuhi kebutuhannya (sumber)

Nah, kalau burung saja yang diciptakan tidak selengkap manusia, mempunyai naluri untuk terus berusaha memenuhi rizkinya, bagaimana dengan manusia yang diberi kelengkapan berupa akal pikiran?

*dikutip dengan perubahan dari Golden Words, Kata-Kata Penggugah Jiwa ( DR. Aidh Al Qarni), juga dari penggalan khotbah Jum'at beberapa tahun yang lalu (kisah mengenai burung)

Komentar

  1. menjadi inspirasi saya dalam mencari pekerjaan.. :)

    BalasHapus
  2. alhamdulillah bisa menginspirasi.semangat ndan, terus berusaha dan berdoa :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)

Nuwus . . .