Sejak 2008 tinggal di Jakarta sebagai perantau, yang penulis rasa paling cocok untuk mendefinisikan Jakarta dalam satu kata adalah: panas. Selain kotanya berada di dataran rendah, efek
Urban Heat Island dan pemanasan global yang makin menjadi adalah kombinasi yang amat mantap. Maka ketika kemarin Pemda DKI meresmikan Tebet
Eco Park dan istri langsung antusias pengen lihat, penulis mah langsung hayuk. Minggu pagi yang diawali gerimis membuat penulis enggan bangkit, namun akhirnya saat birunya langit mulai mengintip dari balik awan yang memudar, cus lah kami sekeluarga berangkat. Seinget penulis, dulu pernah ke Taman Tebet satu kali, tepatnya saat istri hamil besar (berisi Fatih) dan sedang ikut kegiatan senam bumil bersama istri teman penulis. Jadinya bapack-bapack berdua keluyuran mengasuh bocah.
Nah, kemarin pas tiba di lokasi, taman ini emang jadi jauh lebih bagus. Area pejalan kaki yang lebih oke, fasilitas permainan banyak, tempat duduk banyak, tanaman baru yang lebih teduh, dan tak lupa infinity link bridge yang menghubungkan area taman bagian selatan dan utara sebagai fitur utama.
Tak usah berlama-lama, nikmati saja hasil jepretan amatir dari penulis ini.
|
Icon Tebet Eco Park
|
|
Sungainya ngga bening-bening kali sih, tapi paling enggak, gak penuh sampah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
banyak kursinya sekarang
|
|
infinity link bridge yang panjangnya sekitar 800m
|
|
jembatannya panjang, dan ada dua titik tempat pengunjung bisa turun dengan tangga melingkar
|
|
luas |
|
crown shyness
|
|
wetland area
|
|
"Kalo kamu main di sini, ngga ada yang marah kan?" dasar buaya
|
|
play area
|
|
pulang ah, capek
|
|
ada perpustakaan mini juga lo di salah satu sudut Tebet Eco Park. siapapun boleh menyumbang buku
|
Sebagai
warga Jakarta yang sudah bosen merasakan panasnya ibukota, sebuah
lokasi wisata yang 'hijau' macam ini amat menyenangkan. Rasa-rasanya
manusia memang gak bisa jauh dari alam ya. Itulah yang pengen diwujudkan oleh
Tebet Eco Park dan disimbolkan dengan
infinity link bridge, yang melambangkan hubungan
tak terbatas antara manusia dengan alam.
Singkat cerita, main ke Tebet Eco Park ini asik banget. Puas merasakan hijau pepohonan dan sejenak kesegaran. Cuma, karena di area banyak banget vegetasinya (dan ada area aliran air juga), jadi ada lokasi tertentu yang banyak nyamuknya. Terus karena emang karena areanya luas banget, dan Fatih beberapa kali minta gendong, ya pegel banget sih pas pulangnya.
Untung ada Minyak Balur Kauniyah Oil travel size yang selalu kita bawa kemana-mana. Praktis dan banyak kegunaannya. Kandungan minyak kayu putih di dalamnya membantu mengurangi rasa gatal akibat gigitan serangga. Terus, kandungan minyak jahenya cocok banget buat ngurangi pegal-pegal habis jalan-jalan. Jadi emang ini cocok banget buat dibawa ke mana-mana.
|
Minyak Balur Kauniyah, mengandung minyak kayu putih (bukan eucalyptus ya, beda)
|
Nah,warga Jakarta, kapan nih mau berkunjung ke Tebet Eco Park?
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .