Vinegaroon, or whip-tail-scorpion
Kali ini saya posting tentang binatang. Bukan bermaksud menyaingi blog Republik Eusosialis Tawon, tapi cuma sharing aja tentang hewan-hewan tidak umum, yang pernah saya temui (ya iyalah, masa posting cerita tentang hewan-hewan macam kucing, ayam, sapi, kambing gitu, gak menarik lah).
Kali ini tentang hewan arachnida yang berjuluk kalajengking berekor cambuk atau whip tail scorpion, atau vinegaroon dalam bahasa Inggris.
Saya berkesempatan bertemu hewan unik ini di rumah, pas lagi enak-enak liat tivi sama mama saya. Tiba-tiba kami melihat sesosok makhluk kecil (a kind of bugs) nyeliwer di pojok ruangan. Hewan ini terlihat seperti kalajengking, kecuali ekornya yag tidak memiliki sengat layaknya kalajengking. Alih-alih sengat, hewan ini memiliki suatu organ sensorik yang terlihat seperti ekor pada bagian belakang tubuhnya, panjang serupa cambuk (inilah yang menjadi dasar penamaannya).
Perbedaan lain yang tidak terlalu terlihat (karena hewan ini merayap dengan cepat layaknya arachnid lain) adalah sepasang kaki terdepannya (mereka punya 4 pasang kaki, arachnida gitu loh) yang panjang dan tipis, tidak seperti 3 pasang kaki lainnya, serta pedipalpus-nya uang tidak se-kekar capit kalajengking asli.
Saya pernah baca tentang hewan ini, dan hanya bisa ingat namanya serta bahwa dia tidak berbahaya karena tidak mempunyai sengat. Dan saya sudah berkata demikian pada mama, namun terlambat. Refleks defensif seorang ibu ketika melihat hewan aneh langsung muncul pada mama saya dan tak tok tak tok jdhog . . . mama saya sukses membantai hewan kecil tersebut (beneran kecil kok, kalau hewan ini dimasukkan ke kotak korek api, masih cukup kok, asal ekor-cambuk-nya dilipet) . Dan hasilnya, kami dikejutkan oleh munculnya bau yang sangat tidak sedap, pasti bikinan hewan ini tadi. Kalau anda pernah berurusan dengan serangga bernama walang sangit (semacam kepik yang menggunakan bau busuk untuk pertahanan diri), ya baunya kurang lebih semacam itu lah, bahkan lebih parah, sampai keluar ruangan pun masih tercium busuknya. Anyir, tengik, pokoknya menusuk hidung.
Rupanya, bau tersebut berasal dari suatu kelenjar pada abdomennya (bagian belakang badan) yang mampu menyemprotkan kombinasi asam oktanoat/asam kaprilik dan asam asetat (rumus kimia yang sama dengan cuka, atau vinegar dalam bahasa Inggris). Rupanya inilah yang menjadi asal mula namanya, vinegaroon. Entah kenapa yang diambil sebagai nama adalah dari senyawa bau vinegar, padahal menurut saya baunya nggak mirip cuka tuh. Mungkin aneh aja ya, kalau diambil dari senyawa asam kaprilik (yang banyak ditemukan pada susu mamalia, termasuk kambing), namanya jadi smell-like-goat-scorpion :)
*Teringat kata-kata The Mechanist dalam Avatar, The Legend of Aang, episode Northen Air Temple, "jangan remehkan kekuatan bau". Suatu mekanisme pertahanan yang canggih, simpel, terlihat sepele namun efektif. Harmless (for human) cause it's stingless, but very stinky. Subhanallah :)
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya.” (QS. As-Sajadah: 7)
* sumber : http://en.wikipedia.org
** gambar di atas bukan gambar saat kejadian, gak sempet motret lha wong binatangnya keburu dibantai sama mama :(
Update :
kemarin (19 Juli 2012) saya nemuin ada bangkai hewan ini di salah satu ruangan. langsung saya amankan dan saya potret. Ini hasilnya :
kemarin (19 Juli 2012) saya nemuin ada bangkai hewan ini di salah satu ruangan. langsung saya amankan dan saya potret. Ini hasilnya :
Kalajengking cuka. Salah satu hewan Arachnida favorit saya. Soalnya bentuknya unik, gak mirip kalajengking, tapi juga gak mirip ama laba-laba. Ternyata karena dia emang ada posisinya sendiri dalam klasifikasi ilmiah
BalasHapusMa nambahin dikit aja. Bagian kakinya yang bentuknya panjang & kayak antena itu fungsinya buat alat peraba buat meraba-raba benda di depannya
sip..thanks tambahannya bos
BalasHapusTks dh sharing gan, ane di rumah ketakutan sendiri, takutnya malah berbisa :D.. Intinya gk bahaya kan...
BalasHapus