Big Bro from Russia

Sebenarnya ini cerita udah agak lama kejadiannya, pas tahun 2010 kemaren. Pas itu saya dan teman-teman lagi maen-maen ke arena Pekan Raya Jakarta. Bukan lagi ada Jakarta Fair, tapi pas itu lagi ada pameran Indo Defense. Itu lho, suatu pameran teknologi pertahanan yang melibatkan produsen-produsen peralatan hankam baik dari dalam maupun luar negeri.

Tapi di postingan kali ini saya bukan mau membahas tentang pameran tersebut, melainkan seseorang di pameran tersebut.

Saat melihat-lihat di salah satu stand di sana, saya melihat ada 2 bule cowok berwajah kaukasus (Sepertinya dari negara Eropa) lagi ngobrol-ngobrol. Dari bahasanya, saya yakin itu bukan bahasa Inggris, maupun Jerman. Ngomongnya nggak sengau pula macam orang Perancis (katanya kan orang Perancis ngomongnya sengau). Ada beberapa kata yang terdengan seperti mendesis dan banyak bunyi 'ch', 'h' dan 'y' Saya pun memberanikan diri untuk menyapa dan bertanya, "Russian?". Dan mereka mengiyakan. 'Yess, bener' pikirku, sambil berkata "Oh, i see your badge. It must be Sukhoi" sambil menunjuk semacam pin kecil berbentuk replika kecil pesawat Sukhoi keluarga Su-27 atau Su-30

Yang mengejutkan, salah satu dari mereka balik bertanya (lebih tepatnya, gambling nebaknya, kayak saya tadi) " Are you from Malang?".

Wah, kaget juga nih, nih bule kok tau aku orang Malang. Pikirku. "yes, how do you know?"

"We school in Malang", katanya bangga (ternyata bule Russia nih kalo ngomong juga gak sesuai banget sama grammar yang bener). ternyata mereka berdua adalah mahasiswa yang mendapat tawaran dai kampus mereka untuk kuliah di Malang, tepatnya di Universitas Brawijaya. Semacam beasiswa gitu lah. Di sana mereka belajar bahasa Indonesia dan Arab.

"Are you moslem?", tanyanya lagi. menurut saya, ini pertanyaan yang wajar, mengingat Indonesia adalah negara muslim. "Yes, i do", jawabku. Dan mereka membalas "Me too. We proud to be moslem". Waw, ternyata mereka muslim. Lalu kami pun ber-assalamu'alaikum-wa'alaikumusalam dan ber-ahlan wa sahlan-ahlan bikum dengan mereka. Usut punya usut, ternyata mereka berasal dari wilayah Dagestan, bagian barat Rusia, di sebelah barat Laut Kaspia. Di daerah tersebut, seperti juga Chechnya dan beberapa bagian Kaukasus Utara, mayoritas populasinya adalah muslim. Katanya lagi "like in Indonesia, most people there are moslem".

Dan kami pun mengobrol layaknya orang yang sudah kenal ribuan tahun. Saya membuka jaket dan menunjukkan kaos Arema di dalamnya sambil berkata "do you know this?" dan mereka mengangguk. Keren lah, bule Russia sampai tau tim kesayanganku. Mereka lalu bercerita tentang tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi di Malang. "Balekambang, Jatim Park, all great".

Dan akhirnya kami pun berpisah (maklum, banyak sekali stand-stand menarik di pameran ini, dan kami masing-masing punya tujuan untuk dilihat) sambil saling mengucap takbir dan salam. Luar biasa semangat kawan muslim Russia tersebut.

Di akhir acara, kami sempat bertemu lagi. Saya sempat meminta alamat email dan berfoto dengan satu dari mereka (nggak tahu yang satu lagi kemana), namanya Sultan Arif siapa gitu, lupa nama lengkapnya. Sampai sekarang, kalau kami ketemu di dunia maya pun, kami tetap saling menyapa. Meski dengan keterbatasan bahasa yang kami miliki, rasanya nyaman sekali ngobrol dengan brother Russia ini.

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara . . .".(QS. Al-Hujurat ayat 10)

"Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya" (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650) *yang dimaksud di sini adalah saudara seiman, bukan semata persaudaraan nasab/hubungan darah.

Indahnya persaudaraan jika setiap muslim menyadarinya :)

*saya teringat untuk memposting tentang ini karena barusan saja, big bro Arif sedang online dan kami sempat chatting via facebook

Komentar