Let's Read: Membawa Imaji Menembus Dimensi

"Membaca adalah jendela dunia", demikian kata salah satu pepatah yang paling kita kenal. Tapi, pernahkah kalian sungguh-sungguh meresapinya?

Bagiku sendiri, rasa-rasanya aku tak hanya membuka jendela dunia melalui buku. Jendela itu telah kulompati dan akupun telah berlarian ke berbagai dunia lain, dengan jasmaniku yang tengah terduduk dalam diam. 

Aku merasa amat beruntung dengan kondisi keluargaku. Kami menempati sepetak bangunan yang merupakan bagian dari sebuah sekolah swasta tua yang telah melewati masa kejayaannya. Sekolah itu masih ada hingga kini, namun telah kalah dihempas zaman dan hanya menyisakan sedikit siswa di tiap angkatannya. Ia hidup segan mati pun tak mau, layaknya seonggok rumput kering di lapangan berdebu. Pun demikian, ada satu fitur yang amat kusukai dari sekolah tua itu; perpustakaannya.

Buku-buku di dalamnya telah lahir ke dunia lebih dulu dariku. Sebagiannya lapuk dimakan rayap, ada pula yang halamannya lengket terkena bocoran hujan. Ruangan itu gelap dan berbau, bau khas buku-buku tua. Tapi di ruangan itulah aku kecil sering menghabiskan waktu. Berjam-jam kunikmati dalam kesendirian, tenggelam dalam dunia lain yang mengagumkan.

Kadang buku-buku itu membawaku ke hutan Amazon. Di kesempatan lain, aku berkelana ke era Paleozoic. Tak jarang pula aku terbius pada konsep paleofuture yang tak pernah terwujud. Atau lepas landas melewati Awan Oort menuju galaksi lain. Ah, seolah segala batasan dimensi  dapat kutembus kala sedang membaca.

Berkat buku-buku itu, masa kecilku tergolong aneh untuk anak seusiaku. Alih-alih bermain dengan rekan sebaya di sekitar kampung, aku lebih suka berkelana keliling dunia melalui buku-buku yang kubaca. Aku mengenal lebih banyak nama hewan purba daripada nama rekan sebaya di kampung. Tentu aneh, namun tak sedikitpun kumenyesalinya. Karena memang, bagiku membaca menyenangkan sekali.

sekolah tua ini menjadi saksi persahabatanku dengan buku-buku tua itu

Dan hobi itulah yang membuatku sampai pada titik ini di kehidupanku. Kutu buku yang selalu haus akan ilmu. Kemanapun aku pergi, selalu berusaha mencari bahan bacaan untuk mengisi waktu. Sebuah hobi yang mulai kuajarkan pada anak-anakku. Aku ingin mereka selalu haus ilmu sepertiku!

Syukurlah, di masa kini, membaca bisa jauh lebih mudah dan menyenangkan, tanpa harus berkutat dengan bau buku tua nan lapuk. Tak hanya melalui berbagai buku fisik penuh fitur yang belum ada pada jamanku dulu; membaca secara daring pun tak kalah seru.

Dengan gawai di tangan, kita bisa berselancar di dunia maya dan mencari berbagai bahan bacaan. Namun memang tak selalu terfokus menemukan bacaan yang sesuai, jika tak pandai memilih kata kunci pencarian dan tak kenal situs bahan bacaan yang berkesan. Tapi tenang, kini ada Let's Read. Sebuah aplikasi yang mengumpulkan ribuan bahan bacaan dari berbagai bahasa, dan dapat mengunduhnya langsung pada gawai kita. 

Dengan Let's Read, menanamkan minat baca pada anak bisa lebih menyenangkan. Sekaligus menjadi solusi pemanfaatan gawai tepat guna bagi anak-anak. 

Tunggu apa lagi? Ayo unduh aplikasi Let's Read sekarang juga, dan ajak si kecil melompati jendela dunia lewat berbagai bahan bacaan berkualitas yang tersedia di sana.

Komentar

  1. betul banget, anak-anak dikenalkan buku sejak dini insya Allah akan cinta buku

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)

Nuwus . . .