Tragedi Syiria; Di Mana Kepedulian Umat Islam?

Tausiyah Selasa ba'da Dzuhur di Masjid kantor siang ini, beda dengan biasanya. Alih-alih suguhan materi seperti biasanya, kali ini peserta disuguhi video yang . . . jujur saja membuat mata ini pedih macam lagi mengiris bawang plus menggoreng sambal. U know what i mean lah. Pengisi tausiyah siang tadi adalah Ustadz Ferry Nur, ketua KISPA (Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina).

Beliau baru saja kembali ke tanah air, dari 'petualangan' beliau ke Turki. Tepatnya ke daerah Anakia, perbatasan Turki-Suriah, untuk melihat keadaan para pengungsi Suriah. Beliau pun berkisah tentang keadaan mereka di pengungsian. Juga berkisah sejenak tentang musibah yang dialami oleh saudara muslim kita di Suriah dan kekejaman rezim Bashar Assad yang terus-menerus membantai rakyat sipil, ya, rakyatnya sendiri (lihat beritanya lebih lengkap di situs ini). Tentang negara-negara adidaya yang cuma mengatakan 'tindakan itu tidak dapat dibenarkan...melanggar HAM...bla bla bla' tanpa ada langkah konkret.

Dalam salah satu video yang ditampilkan, ada seorang ulama Suriah yang mengingatkan pada kaum muslimin, untuk tidak berdiam diri menanti 'pertolongan' dari PBB dan antek-anteknya, yang tidak akan banyak membantu. Mintalah pertolongan kepada Allah SWT karena hanya Allah lah sebaik-baik penolong. Dan untuk kaum muslimin pada umumnya, hendaklah sebisa mungkin membantu saudara-saudaranya di Suriah yang tengah didzolimi, serta di belahan dunia lain termasuk Palestina tentunya, dan Myanmar. Bukankah sesama muslim itu bersaudara?
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, ia tidak boleh menganiayanya, menelantarkannya, mendustakannya dan menghinanya..." (HR Muslim)

Bukankah sesama muslim itu ibarat satu tubuh, yang jika sakit salah satu bagiannya, maka seluruh badan pun akan merasakan dampaknya?
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dengan sesama mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan baik (sakit) demam dan tidak bisa tidur. (HR. Bukhari-Muslim)
Sang ulama mengibaratkan, bayangkan jika pria yang dikubur hidup-hidup itu adalah saudaramu, ayahmu, atau suamimu. Bayangkan jika wanita yang dilecehkan itu adalah saudarimu, ibumu, atau istrimu. Bayangkan jika anak-anak yang dibantai itu adalah adikmu, anakmu, cucumu.


Mungkin ada di antara pembaca sekalian yang berpikir, 'itu kan bukan urusan kita, ngurusin yang di negeri sendiri aja belum becus, gimana mau ngurusin orang lain'. Ya kan, ada yang mikir gitu kan?
"Siapa saja yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslim, maka ia tidaklah termasuk golongan mereka." [HR. ath-Thabrani dari Abu Dzar al-Ghifari].
Jika kita muslim, maka sepantasnya pemikiran seperti ini harus dijauhi. Karena memang sesama muslim itu bersaudara.
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara . . ." (QS. Al-Hujurat ayat 10)


Maka, hendaklah kita yang masih merasa muslim, untuk ikut peduli dengan saudara-saudara kita di Suriah, di Palestina, dan di belahan bumi lainnya yang mengalami penindasan oleh musus-musuh Islam. Bagaimana bentuk kepedulian kita?

Berjihad ke sana adalah tingkatan yang paling tinggi, namun tidak semua orang mampu memenuhi kriteria sebagai mujahid. Untuk ke Palestina misalnya, brigadir Al-Qassam yang berjuang di sana adalah pejuang terbaik era ini, mereka adalah para hafidz, muda, bermental baja, berfisik perkasa dan tidak takut mati - mereka malah menjemput kematian itu dengan jalan yang amat indah. Oke, sebagian besar dari kita nggak memenuhi syarat itu. Maka kita turunkan sedikit partisipasi kita. Berjihad dengan fisik nggak (belum, nanti insyaAllah) mampu, maka berjihad dengan harta. Menyumbang untuk mereka. Alhamdulillah di Indonesia sendiri ada beberapa organisasi yang aktif mendukung rakyat Palestina, Suriah, dan dunia Islam lainnya. Termasuk KISPA ini tadi. Dari Ustadz Ferry Nur, saya mendapat beberapa nomor rekening yang bisa digunakan untuk berpartisipasi dalam membantu saudara-saudara muslim kita di berbagai belahan dunia (utamanya Palestina). Dan tadi siang setelah tausiyah, (mendadak) ada kegiatan menyumbang untuk Suriah (karena rencananya gerakan mereka untuk mendukung rakyat Suriah tidak berhenti sampai di sini saja). Berikut nomor-nomor rekeningnya :
  • Infaq Al- Aqsha Palestina via Bank Muammalat Indonesia No Rek : 311.01856.22 (an. Nurdin QQ KISPA)
  • Infaq untuk operasional relawan KISPA untuk Palestina via Bank Syariah Mandiri No Rek : 116 70246 96 (a.n Muhendri)
  • Dunia Islam (termasuk untuk para pengungsi Syiria) via Bank Syariah Mandiri No Rek : 2640024043 (a.n Darsial)
  • Peduli Negeri (untuk bantuan bencana alam di Indonesia) via Bank Muammalat Indonesia No Rek : 911.05871.99
"Insya Allah bantuan Anda akan sampai kepada mereka secepatnya", ujar Ustadz Ferry tadi.
Lalu kalau kita sendiri belum mampu untuk menyumbang atau berjihad secara harta? Maka kita wajib mendoakan keselamatan dan kemenangan bagi mereka pada khususnya dan bagi umat muslim pada umumnya dalam peperangan melawan musuh-musuh Islam ini.
Dari Ummu Darda' dan Abu Darda' Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, "Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa." (HR. Muslim no. 2733, Abu Daud no. 1534, Ibnu Majah no. 2895 dan Ahmad no. 21708)

Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Apapun itu, mari melakukan yang terbaik untuk membantu saudara-saudara muslim kita pada khususnya, dan membantu umat Islam pada umumnya. Ayo!!

Komentar