Manisnya Kegagalan; Ibarat Main Lompat Tali

Merasa tidak setuju dengan judul posting di atas?

Mana ada gagal yang manis, mungkin begitu pikir Anda.

Gagal itu pahit memang. Ya kan?

Udah tau gitu, kenapa ngasih judul yang nggak sesuai, mungkin begitu protes Anda lagi.

Well, memang kegagalan itu pahit. Tapi nanti kita bahas mengenai judulnya.
Gagal, artinya tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki.

Saya yakin, semua orang pasti pernah gagal, ya kan? Bohong kalau ada orang yang mengklaim bahwa mereka selalu sukses, apapun yang dilakukan. Anda lihat saja, profil-profil orang-orang besar di dunia, banyak di antara mereka yang pernah mengalami kegagalan yang bisa dibilang fatal, namun akhirnya mereka kembali ke puncak. ( Bahkan para nabi pun pernah mengalami kegagalan dalam mendakwahi umatnya) Oke, kita tidak membahas profil mereka satu persatu.

Anda pasti juga pernah mengalami kegagalan kan? Saya juga.
Ketika kita gagal, sebenarnya kita tifdak kehilangan suatu apapun. Memang, target kita tak tercapai, tapi apakah 'target' tersebut memang sudah menjadi milik kita? Tidak kan? Maka ketika ia tak tercapai, maka kita hanya tidak mendapatkannya, bukan kehilangannya. Karena pada dasarnya, kita belum memilikinya.
Sebaliknya, justru kita mendapat banyak hal. Pelajaran, pengalaman, hikmah, inspirasi. Selalu ada sisi baik dari suatu kegagalan.

Ketika kita mengalami kegagalan, tentu kita harus cari tahu penyebabnya. Ada yang salah dalam diri kita. Ada yang salah dengan tindakan kita sehingga kita gagal. Ada suatu batasan yang tak bisa kita lewati saat itu.

Jangan berhenti, jangan menganggap bahwa batasan itu adalah pencapaian maksimal kita. Memang, ketika kita gagal, kita tak bisa melewati batasan itu, tapi apakah kita hanya diam terpaku di sana?
Jadikan batasan itu sebagai target kita selanjutnya. Mungkin memang tak setinggi target awal, namun itu jauh lebih baik daripada meratapi dinding yang tak bisa kita lewati.
Ibarat main lompat tali (Anda pasti pernah memainkan permainan ini kan? Bukan yang skipping, tapi yang ada dua anak memegang tali, direntangkan dengan jarak tertentu dari permukaan tanah, sementara teman-teman lainnya melompati tali tersebut satu persatu), tiap kali kita berhasil melompati suatu halangan dengan tinggi tertentu, maka untuk loncatan berikutnya, halangannya akan ditinggikan.
Pasti ada kalanya kita tak bisa melompati tali tersebut ketika sudah mencapai tinggi tertentu.lalu apa yang kita lakukan?
Mengutuk suatu penghalang yang tak bisa kita lompati, tak akan membuat kita bisa melompatinya.
Maka yang harus kita lakukan adalah berlatih dan berlatih menaklukannya, sehingga ketika tiba kesempatan lain, kita akan mampu melompatinya.

That's the point. Jangan pernah berhenti karena kegagalan. Cobalah taklukan suatu penghalang yang pernah mebuat kita gagal, maka kita akan makin kuat.

Dan ketika sudah mampu melompatinya, senanglah hati ini.


Dan kita pun mendapakan salah satu buah manis dari kegagalan sebelumnya :)

Komentar

  1. Menghadapi kegagalan dg penuh kesabaran,ketulusan,tanpa putus asa dan berusaha utk memperbaiki agar lbih baik lagi. .dan suatu saat ketika kegagalan digantikan dg kesuksesan oleh Allah,maka betapa bahagianya hati ini. .
    Bersyukur atas segala cobaan yg telah diberikan. .pasti ada hikmahnya
    :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)

Nuwus . . .