Kenali Potensimu
Suatu ketika seorang rekan meng-SMS saya, meminta pendapat terkait tugas kuliahnya. "Apakah manfaat yang dapat diperoleh jika kita mampu mengenali kelebihan dan kekurangan kita dengan baik?".
Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, kita tahu itu. Tapi kadang, ada beberapa orang yang nggak mampu mengenali dirinya sendiri. Ada yang nggak tahu kelebihannya di bidang apa, mungkin karena dia punya kecerdasan yang merata sehingga bisa melakukan banyak hal sama baiknya. Ada juga yang nggak nyadar kekurangannya dalam hal apa; entah karena memang sempurna, atau cuma kurang tahu diri.
Oke, serius nih. Jadi kan kalo menurut para ahli nih, ada beberapa jenis kecerdasan yang dimiliki manusia. Ada IQ, yang kalo di lembar hasil tes nya (setidaknya lembaran hasil tes saya dulu), mencakup 8 jenis kecerdasan menurut teori Howard Gardner yakni : linguistik, logis/matematis, spasial, kinestesik/jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan natural. Ada juga EQ yang mencakup 5 dimensi kepribadian. Dan juga ada duo SQ, yang satunya adalah Social IQ, yang satunya spiritual IQ. Sama-sama SQ kan ya?
Oke oke, pembaca bosan dengan teori berbelit macam ini, saya tahu. Ini cuma pengantar kok
#terus pembahasannya serumit apa eh?
Pembahasannya simpel aja sih. Kembali ke apa pentingnya mengenali kelebihan dan kekurangan kita. Saya kasih contoh simpel. Anda tahu Andi Oddang? Salah satu pesepakbola terkenal di Indonesia, kini bermain di kompetisi LPI membela PSM Makassar. Dalam salah satu wawancara di televisi, dikisahkan bahwa dulunya Andi adalah pegawai kantoran yang hobi main bola. Lalu suatu ketika, ntah iseng atau apa, dia cuti meninggalkan kantornya untuk sementara waktu, demi menjadi pemain bola (kalau tidak salah, main di PSM). Cuti setahun Andi ketagihan. Hingga pemimpin di kantornya mengatakan, pilih kantor atau lapangan hijau. Dan Andi memilih lapangan. Sekarang, dia menjadi salah satu striker lokal yang mampu mengangkat performa timnya. Kalau saja dulu ia tetap di kantor, mungkin tak akan ada orang dari seberang pulau yang kenal namanya. Tak akan ada website yang memuat berita tentang gol-gol yang ia cetak ke gawang lawan.
Ini adalah salah satu contoh sukses orang yang mengenali bakatnya. Mungkin dia sadar, kalau saya di kantor, gini-gini aja, kalau saya main bola, karena saya suka, mungkin akan lebih berkembang. Dan itu benar. Ini adalah salah satu contoh sukses orang yang mengenali kelebihannya, kemudian berani mengembangkan kelebihannya itu, menjaadi prestasi.
Bagaimana dengan Anda? Potensi apa yang Anda miliki? Sudahkah, atau beranikah Anda mengembangkannya seoptimal mungkin?
#bersambung
Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, kita tahu itu. Tapi kadang, ada beberapa orang yang nggak mampu mengenali dirinya sendiri. Ada yang nggak tahu kelebihannya di bidang apa, mungkin karena dia punya kecerdasan yang merata sehingga bisa melakukan banyak hal sama baiknya. Ada juga yang nggak nyadar kekurangannya dalam hal apa; entah karena memang sempurna, atau cuma kurang tahu diri.
Oke, serius nih. Jadi kan kalo menurut para ahli nih, ada beberapa jenis kecerdasan yang dimiliki manusia. Ada IQ, yang kalo di lembar hasil tes nya (setidaknya lembaran hasil tes saya dulu), mencakup 8 jenis kecerdasan menurut teori Howard Gardner yakni : linguistik, logis/matematis, spasial, kinestesik/jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan natural. Ada juga EQ yang mencakup 5 dimensi kepribadian. Dan juga ada duo SQ, yang satunya adalah Social IQ, yang satunya spiritual IQ. Sama-sama SQ kan ya?
Oke oke, pembaca bosan dengan teori berbelit macam ini, saya tahu. Ini cuma pengantar kok
#terus pembahasannya serumit apa eh?
Pembahasannya simpel aja sih. Kembali ke apa pentingnya mengenali kelebihan dan kekurangan kita. Saya kasih contoh simpel. Anda tahu Andi Oddang? Salah satu pesepakbola terkenal di Indonesia, kini bermain di kompetisi LPI membela PSM Makassar. Dalam salah satu wawancara di televisi, dikisahkan bahwa dulunya Andi adalah pegawai kantoran yang hobi main bola. Lalu suatu ketika, ntah iseng atau apa, dia cuti meninggalkan kantornya untuk sementara waktu, demi menjadi pemain bola (kalau tidak salah, main di PSM). Cuti setahun Andi ketagihan. Hingga pemimpin di kantornya mengatakan, pilih kantor atau lapangan hijau. Dan Andi memilih lapangan. Sekarang, dia menjadi salah satu striker lokal yang mampu mengangkat performa timnya. Kalau saja dulu ia tetap di kantor, mungkin tak akan ada orang dari seberang pulau yang kenal namanya. Tak akan ada website yang memuat berita tentang gol-gol yang ia cetak ke gawang lawan.
Ini adalah salah satu contoh sukses orang yang mengenali bakatnya. Mungkin dia sadar, kalau saya di kantor, gini-gini aja, kalau saya main bola, karena saya suka, mungkin akan lebih berkembang. Dan itu benar. Ini adalah salah satu contoh sukses orang yang mengenali kelebihannya, kemudian berani mengembangkan kelebihannya itu, menjaadi prestasi.
Bagaimana dengan Anda? Potensi apa yang Anda miliki? Sudahkah, atau beranikah Anda mengembangkannya seoptimal mungkin?
#bersambung
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .