Sudah hampir dua tahun penjajah zionis membombardir Gaza. Lima puluh ribu lebih korban jiwa yang tercatat dan teridentifikasi—bayi, balita, anak-anak, wanita, pria, warga lanjut usia, wartawan, petugas medis—dan masih banyak lainnya yang belum tercatat karena masih terkubur di reruntuhan, ratusan ribu lainnya terluka, tak terhitung bangunan yang hancur—masjid, sekolah, rumah sakit, pemukiman warga, pasar, hampir semua bangunan.
Demonstrasi dari beragam lapisan masyarakat, di berbagai negara, telah dilakukan oleh ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan manusia. Namun seolah tak ada gerakan nyata dari para 'pemimpin dunia' dari negara-negara besar, pun organisasi internasional.
Dan dunia Islam, dengan dua milyar lebih penduduknya, masih belum bisa banyak berbuat—selain Yaman yang terus konsekuen terus mendukung saudara-saudara kita di sana meskipun mereka pun serba kekurangan. Umat Islam yang jumlahnya banyak ini, seolah tak berdaya apa-apa di hadapan para kekuatan besar dunia. Palestina, Yaman, Suriah (alhamdullillah sudah terbentuk pemerintahan baru di sana), Sudan, Rohingnya, Uighur, dan masih banyak lagi konflik-konflik yang membuat umat menderita. Belum lagi intrik perpolitikan di masing-masing negara. Turki, Indonesia, Mesir, dan lainnya. Seolah-olah, 2 milyar tadi tak ada kekuatan sedikitpun.
Pantaslah jika Rasulullah pernah bersabda
«يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا». فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ. وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
“Akan datang suatu masa di mana musuh-musuh (bersatu-padu dan) berlomba-lomba untuk memerangi kalian. Sebagaimana berebutnya orang-orang yang sedang menyantap makanan di atas nampan”. Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena saat itu jumlah kami sedikit?”. Beliau menjawab, “Justru saat itu kalian banyak, namun kalian bagaikan buih di lautan. Allah akan membuang rasa takut mereka kepada kalian, dan akan memasukkan wahn di dalam hati kalian.“Apakah wahn itu wahai Rasul?” tanya salah satu sahabat.Beliau menjawab, “Cinta dunia dan benci kematian”… (HR. Imam Abu Dawud dari Tsauban dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani). (disadur dari sini)
Maka demikianlah keadaan dunia Islam saat ini. Musuh-musuh Islam tak sedikitpun memiliki rasa takut atas perbuatan mereka, karena tahu bahwa umat terpecah-pecah ke dalam puluhan negara dengan kepentingan masing-masing, tanpa ada solidaritas nyata yang mampu menembus batas negara.
Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bagaimana rasa takut pada musuh-musuh Islam, melalui persekutuan mereka terhadap kekuasaan Allah.
سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut/gentar (menghadapi orang-orang beriman), disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu.” (QS. Ali ‘Imraan: 151)
Ironisnya, kini rasa takut itu hilang. Ini membuat musuh-musuh Islam terlihat begitu kuat. Padahal lebih karena lemahnya umat Islam. Banyak, tapi seperti buih di lautan.
Kalau kita ingin kembali bangkit, tentu saja kita harus hilangkan wahn, dan kemballi pada tauhid, sebagaimana telah difirmankan oleh Allah,
{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ}
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka senantiasa menyembah-Ku (samata-mata) dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik” (QS An Nuur:55)
Kebangkitan umat Islam di akhir zaman itu sudah pasti. Yang belum pasti, apakah kita termasuk yang berperan di dalamnya? Maka, mari kita murnikan tauhid kita. Kembali pada fitrah kita sebagai hamba, yang meyakini bahwa hanya Allah lah yang Maha Kuasa atas Segala Sesuatu. Mari kita kembali perbaiki ibadah dan muamalah sebagaimana Allah perintahkan, agar setiap ikhtiar kita mendapat ridho-Nya, dan mendapatkan hasil yang terbaik. Mulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat. Bukankah, dakwah adalah kewajiban setiap muslim?
Semoga, panggilan jihad yang telah diserukan, bisa menjadi momentum pengingat bagi umat, untuk mengubah posisi kita menjadi lebih kuat, demi menolong saudara-saudara kita di Gaza dan belahan bumi lainnya yang tengah ditindas oleh para musuh-musuh Islam terlankat.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .