Blogger on Board (5): Pemeriksaan Kapal

Akhirnya dalam satu momen di perairan sebelah tenggara Pulau Celebes, satgas patroli laut yang penulis tengah bertugas di dalamnya, melakukan pemeriksaan terhadap beberapa sarana pengangkut (sarkut) yang melintas.


Tentu penulis tak membahas teknis  pemeriksaan dan dokumen yang diperiksa, terlalu teknis nanti dikira materi diklat pemeriksaan sarana pengangkut. Intinya sih kurang lebih sama dengan di SOP yang penulis terlibat penyusunannya beberapa waktu lalu. Melakukan penilaian sarana pengangkut (diperiksa apa nggak nih), memberi peringatan (dengan sirene sunkar), melakukan manuver untuk sandar, melakukan sandar lalu sebagian kru turun untuk melakukan pemeriksaan sembari nahkoda/kapten sarkut tersebut diminta datang ke anjungan kapal patroli untuk dilakukan pemeriksaan dokumennya.

Sok-sokan aja foto di sarkut
Yang paling seru adalah saat berpindah dari kapal patroli ke sarkut yang diperiksa, dan sebaliknya. Sebagaimana penulis paparkan di postingan pertama seri Blogger on Board, first risk dari kehidupan di kapal adalah terjatuh dan nyemplung ke laut. Kalau perpindahan dari dermaga ke kapal saja, sudah agak seram, bayangkan dari kapal ke kapal, yang bukan dalam posisi sandar di dermaga, tapi di tengah laut lepas. Dan posisi kapal BC dengan sarkut yang diperiksa belum tentu sejajar. Kali ini, penulis beruntung aja laut sedang tenang. Gak kebayang kalau sedang gelombang.
Ini bukan parit, tapi laut beneran.
Pada momen itulah penulis beneran merasakan bahwa salah satu langkah saja bisa mengubah status kita menjadi jenazah. Maut itu dekat ya? Lalu apa yang sudah kita siapkan untuk menghadapinya? Jangan-jangan malah masih banyak bermaksiat . . . duh . . .

Satu hal lagi yang penulis rasakan. Saat kita akan melakukan hal baru,  deg-degan dan seremnya ternyata di awal aja. Pas mau turun ke kapal pertama (yang beda tingginya parah) emang ragu, tapi pas kapal kedua, nagih. Hehehe

Semoga pembaca (yang dari BC tentunya) nanti pada kesampaian ikut merasakan yaa. Sampai jumpa di artikel berikutnya

Komentar