Di Balik Buku: Rahasia Besar Aska

Alhamdulillah pada tanggal 20 Mei 2023 kemarin, penulis dipercaya ooleh Penerbit BIG untuk kembali mengisi acara peluncuran buku secara virtual sebagaimana penulis bocorkan di artikel 'Di Balik Buku'  sebelumnya. Naskah ketiga ini diilustrasikan oleh Kak Aissa Mutiara, ilustrator berbakat asal Aceh yang justru baru terjun serius di dunia ilustrator tahun lalu. Ssst, meski relatif baru, ia sudah mengilustrasikan beberapa buku anak dengan partner penulis dari berbagai negara lo. Wah, biar gak penasaran dengan rahasia apa saja yang terungkap di Virtual Launching kali ini, simak aja deh artikel berikut.

Searah jarum jam dari kiri atas: Kak Ridha sang moderator yang mengulik berbagai rahasia di balik buku; kak Aissa sang ilustrator; tangkapan layar salah satu halaman buku 'Rahasia Besar Aska'; dan penulisnya yang cengar-cengir gak tau pas lihat apa itu.

Seperti pada peluncuran buku sebelumnya, sepekan sebelum peluncuran, penulis mengisi acara buat adik-adik anggota komunitas penerbit. Kali ini tema yang penulis angkat adalah 'Cahaya di Kegelapan'. Macam judul cerita horor ya. Tapi engga kok. Materi ini tentang berbagai sumber cahaya di kegelapan. Apakah itu malam hari, di dalam gua, atau di laut dalam.

Kalau di BIG's Children Classroom buku sebelumnya penulis mengulas tentang semut, yang tampil sebagai salah satu elemen plot pada buku 'Adam dan Pasukan Berkaki Enam', tema BIG's Children Classroom kali ini juga dipilih karena ia merupakan elemen plot dari buku 'Rahasia Besar Aska'.

Tentu penulis tidak akan membocorkan keseluruhan cerita, hanya poin penting saja. 

Bahwa segelap apapun itu, akan selalu ada cahaya. Bulan dan bintang akan menyinari malam yang kelam. Sekelam apapun malam, fajar kan tiba, bersama mentari dan sinarnya. Segelap apapun di dalam gua, akan ada cahaya yang masuk melalui mulut gua. Dan bahkan di kedalaman samudra pun, masih ada makhluk-makhluk kecil yang memancarkan cahaya.

Meski dalam buku ini digambarkan cahaya dalam arti sebenarnya, secara tersirat juga bisa sih. 'Cahaya' setelah 'gelap' akan selalu ada. Tinggal kita saja, apakah mengarahkan ke arahnya atau tidak. Selama ada cahaya iman di dalam hati, insyaAllah.

Bagi umat Islam, ada banyak referensi tentang perumpamaan cahaya baik dalam Al-Qur'an maupun hadits. Cahaya seringkali menjadi perumpamaan bagi petunjuk dalam ajaran Islam. Seperti dalam surat Asy-Syura ayat 52:

ÙˆَÙƒَØ°َٰÙ„ِÙƒَ Ø£َÙˆْØ­َÙŠْÙ†َآ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙƒَ رُوحًا Ù…ِّÙ†ْ Ø£َÙ…ْرِÙ†َا ۚ Ù…َا Ùƒُنتَ تَدْرِÙ‰ Ù…َا ٱلْÙƒِتَٰبُ ÙˆَÙ„َا ٱلْØ¥ِيمَٰÙ†ُ ÙˆَÙ„َٰÙƒِÙ† جَعَÙ„ْÙ†َٰÙ‡ُ Ù†ُورًا Ù†َّÙ‡ْدِÙ‰ بِÙ‡ِÛ¦ Ù…َÙ† Ù†َّØ´َآØ¡ُ Ù…ِÙ†ْ عِبَادِÙ†َا ۚ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙƒَ Ù„َتَÙ‡ْدِÙ‰ٓ Ø¥ِÙ„َÙ‰ٰ صِرَٰØ·ٍ Ù…ُّسْتَÙ‚ِيمٍ

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Atau dalam sebuah hadits tentang cahaya di hari akhir, sebelum umat manusia meniti jembatan sirath:

Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, di dalam Al-Mu’jamul Kabir, dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah ï·º bersabda,

Maka Allah memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan amalan mereka. Ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar gunung yang besar yang berjalan di depannya. Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu. Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar pohon kurma di sebelah kanannya. Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu. Sehingga ada orang yang diberi cahaya di jempol kakinya, kadang menyala dan kadang padam. Apabila menyala, maka dia melangkahkan kakinya dan berjalan. Dan apabila padam, dia berdiri.

Hehehe, sok bijak ini. Nggapapa, selip-selipin dikit ayat dan hadits, semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.

Bicara soal kesan pasca peluncuran virtual, Kak Aissa sang ilustrator yang mengilustrasikan 'Rahasia Besar Aska' dengan begitu indah berharap buku ini bisa menjadi buku yang asyik bagi anak-anak tanpa perlu memikirkan isinya. Sebagai pelengkap, penulis berharap bahwa buku ini juga dapat menyampaikan pesan tersirat bagi para pembacanya.

... laksana bulan yang memberikan seulas senyuman.

Seperti kata Tasya dan Om Duta, 

"Jangan takut akan gelap

Karena gelap melindungi diri kita dari kelelahan 

Berdoalah sebelum kita tidur

Jangan lupa cuci kaki tanganmu

Jangan lupa doakan mama papa kita"

Hayooo, yang bacanya pake nada, ketauan nih generasinya :)

Komentar