Daddy's Camp Bojana Tirta Islamic School, Capolaga 2023

Kali ini sekolah Aira mengadakan kegiatan berkemah anak dan ayah di Subang.
Menarik menyaksikan betapa sebagian bapack-bapack begitu kebingungan ketika mengurus anak, dengan kalimat yang paling sering terdengar "biasanya sama bundanya".
Mulai dari permasalahan anak harus pake baju apa, dibawain handuk apa ngga, camilan kesukaan si anak apa, dan macam-macam lainnya. (Tentu saja, tidak semua begitu. Ada juga bapack-bapack yang aman menghandle anak-anaknya.)

Di satu sisi, wajar saja sih, mengingat para ayah seringkali disibukkan dengan kegiatan menjemput rizki. Dan terutama di Jakarta, seringkali para ayah berangkat sebelum mentari terbit, dan baru tiba di rumah selepas mentari terbenam. Boro-boro mengurus anak, bertemu anak saja waktunya sediki sekali.

Di sisi lain, mungkin ini menunjukkan betapa negeri ini menjasi fatherless karena tuntutan duniawi, hingga tak jarang para ayah kurang memperhatikan masalah tumbuh kembang anak. Maka dengan sedikit waktu yang tersedia ini, sekolah mencoba memfasilitasi agar hubungan anak dan ayah di Bojana Tirta Islamic School ini menjadi baik, laksana hubungan antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. 

Sebagaimana diceritakan oleh Ustadz Abdurrahman Zahier dalam Kajian Parenting yang disampaikan pekan lalu, yang mengisahkan hubungan antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang meskipun jarang bertemu, namun perjumpaan mereka sarat akan konteks tauhid. 


Maka, semoga momen perkemahan anak-ayah yang diinisiasi oleh sekolah, dapat menjadi wadah bagi para ayah, untuk terus mengingat fitrah parenting
  • bahwa meskipun ibu seolah menjadi madrasah pertama anak, ayah-lah yang harus menjadi kepala sekolahnya. 
  • Bahwa rumah adalah tempat pendidikan dan perkembangan anak yang utama, di mana orang tua menjalani peran sebagai sumber teladan dan nasihat yang utama, dan sekolah sebagai pelengkap, bukan sebaliknya.
  • Bahwa esensi yang paling utama dari parenting adalah orang tua yang memperbaiki diri, agar anak dapat mengikuti teladan yang qur'ani, bukan untuk memperbaiki anak tanpa ada usaha dari orang tua.

Komentar