Kalo Bisa Simpel, Ngapain Ruwet?
Kadang, hal yang simpel malah dipikir ruwet ketika pikiran sudah nggak fokus. Dan itu baru saja dialami penulis.
Jadi, suatu ketika penulis diminta tolong oleh seorang rekan untuk membuat pamflet acara dengan desain simpel. Dan penulis menyanggupi, memang sudah beberapa kali diminta tolong untuk mengerjakan hal-hal semacam itu (pamflet, poster, spanduk) sejak jaman kuliah. Penulis oke saja, buka aplikasi (Adobe) Photoshop, bikin file anyar . . . sepi inspirasi. Ya sudah, nih kerjaan bawa pulang saja.
Pas ngobrol sama temen di kosan, dia nyeletuk. "Kalo simpel pake Ms. Word aja, ngapain repot-repot Photoshop".
Ting! O.O
Penulis merasa seolah ada lampu yang dinyalakan di dalam kepala penulis. Bener juga, ngapain pake yang rumit kalo ada cara yang simpel . . .
Kadang, itu terjadi karena kebiasaan, atau keseringan, atau tuntutan keadaan. Yang jelas, sekarang mendingan mana, pake cara ruwet atau cara simpel, kalau hasilnya sama saja kualitasnya? Kebanyakan pasti milih yang simpel, kecuali kalau otaknya udah ruwet kayak penulis.
Jadi inget suatu ungkapan, "yang pintar itu menyelesaikan masalah rumit dengan cara simpel". Jadi kalau menyelesaikan masalah simpel dengan cara rumit, itu apa namanya? Xp
*inspirational site about simplicity here.
Jadi, suatu ketika penulis diminta tolong oleh seorang rekan untuk membuat pamflet acara dengan desain simpel. Dan penulis menyanggupi, memang sudah beberapa kali diminta tolong untuk mengerjakan hal-hal semacam itu (pamflet, poster, spanduk) sejak jaman kuliah. Penulis oke saja, buka aplikasi (Adobe) Photoshop, bikin file anyar . . . sepi inspirasi. Ya sudah, nih kerjaan bawa pulang saja.
Pas ngobrol sama temen di kosan, dia nyeletuk. "Kalo simpel pake Ms. Word aja, ngapain repot-repot Photoshop".
Ting! O.O
Penulis merasa seolah ada lampu yang dinyalakan di dalam kepala penulis. Bener juga, ngapain pake yang rumit kalo ada cara yang simpel . . .
Kadang, itu terjadi karena kebiasaan, atau keseringan, atau tuntutan keadaan. Yang jelas, sekarang mendingan mana, pake cara ruwet atau cara simpel, kalau hasilnya sama saja kualitasnya? Kebanyakan pasti milih yang simpel, kecuali kalau otaknya udah ruwet kayak penulis.
Jadi inget suatu ungkapan, "yang pintar itu menyelesaikan masalah rumit dengan cara simpel". Jadi kalau menyelesaikan masalah simpel dengan cara rumit, itu apa namanya? Xp
*inspirational site about simplicity here.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .