Pengalaman Pertama Dan (Semoga) Terakhir . . .

Sekitar setahun lalu, saya pernah posting tentang pemberkasan. Ternyata, pemberkasan yang waktu itu sebenarnya bukan instruksi langsung dari badan kepegawaian (atau pihak berwenang semacamnya lah), melainkan inisiatif teman-teman seangkatan untuk mengurusi berkas-berkas untuk CPNS lebih awal, dengan harapan dapat diangkat mencadi CPNS lebih cepat. Harapan tinggal harapan karena nyatanya angkatan kami cukup beruntung bertemu dengan sesuatu bernama moratorium (saya sendiri juga nggak ngeh apa artinya) yang mengakibatkan tertundanya penangkatan kami.
Setelah sekian bulan 'dibantu' oleh instansi dengan program 'penempatan sementara', akhirnya ada kabar resmi tentang pemberkasan. Singkat cerita, saya dan teman-teman CCPNS mendapat jatah 3 hai pulang kampung untuk mengurusi berkas-berkas yang diperlukan, terutama Surat Keterangan Catatan Kepolisian dan kartu Kuning yang harus diurus di daerah asal.

Cukup sekian intronya. Nah terus, senin kemarin, saya dan beberapa rekan sedaerah berangkat menuju Kota Kepanjen, pusat pemerintahan Kabupaten Malang untuk mengurus SKCK. 4 orang dengan 2 motor, melaju membelah kota Malang menuju Kepanjen. Saya dibonceng rekan saya Hisyam, yang begitu lincah melewati keramaian lalu lintas kota, beberapa kali membuat saya sedikit ngeri. Hingga akhirnya peristiwa itu terjadi . . .

Saat itu saya sedang online lewat HP, jadi nggak melihat ke depan. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras, lalu rasa-rasanya kok dunia terasa miring, disusul benturan keras pada badan sebelah kanan saya. Kejadiannya terasa begitu cepat sehingga saya baru menyadari apa yang terjadi beberapa detik kemudian. Saya mendapati badan saya tekapar di jalan raya, dan sesaat saya merasa siap dilindas oleh kendaraan lain ketika menyadari hal ini. Untungnya tidak, tidak ada kendaraan yang menyambut tubuh saya yang tergeletak di jalan, hanya orang-orang yang ramai mengerubungi sambil berkata "ayo langsung ke rumah sakit mas, naik mobil ini" dan semacamnya. Saya bangkit, sudah sepenuhnya sadar, termasuk sadar bahwa paha dan pantat sebelah kanan saya nyeri. Lalu saya ke pinggir jalan, duduk sejenak, agak kaget sih, sambil memandang sekeliling mencari HP saya tadi (ketemu di jalan raya di lajur yang berseberangan, di bawah sebuah mobil yang berjalan pelan menonton kami, dan untung terselamatkan sebelum dilindas oleh kendaraan).

Saya melihat Hisyam, duduk mengerang di pinggir jalan, memegangi lengan kirinya. Rupanya, ada sebuah mobil yang diparkir di pinggir jalan, dan ketika kami lewat tadi, secara pas banget, si pemilik mobil membuka pintu mobil tersebut yang kemudian dihantam oleh Hisyam dengan motornya (beserta saya sebagai pendompleng). Kejadian selanjutnya, sudah saya ceritakan di atas. Singkat cerita, kami dibawa ke RS terdekat oleh bapak tersebut ("saya anter ke rumah sakit ya mas, kita selesaikan secaa damai...saya yang salah tadi, maaf ya mas"). Dan untungnya nggak ada tulang yang patah atau retak. Hanya perjalanan kami berburu SKCK terpaksa tertunda hingga keesokan harinya.

Intinya, berhati-hatilah di jalan raya sobat sekalian. Selalu lengkapi diri anda dengan helm standar (kalau perlu pakai pelindung siku dan lutut, plus pakaian tebal akan sangat membantu menghindari kerikil atau pecahankaca menembus kulit anda). Periksa kelayakan kendaraan anda. Patuhi rambu lalu lintas. Dan berhati-hatilah dengan pengendara lain. Tentu, jangan lupa untuk berdoa kemanapun Anda akan bepergian, juga perbanyak dzikir kalau lagi di jalan (dimanapun juga sih), pokoknya, hati-hati deh ya.

Ternyata begitu sensasinya terbanting ke aspal dari kecepatan 50-60 km/jam. Cukup sekali ini deh. Semoga nggak ngalami lagi, begitu juga teman-tean sekalian. Jangan lupa berdoa dan hati-hati di jalan sobat gundul :D

Komentar