'Indonesia' memilih....
Tadi sore kebetulan saya mendenggar sayup-sayup suara nyanyian dari televisi temen sebelah kamar saya. Entah acara apa, sepertinya semacam audisi nyanyi gitu, soalnya ada kedengaran komentar juri. Sempet saya pikir, apa manfaatnya acara begituan ya? maka sekarang saya jadiin bahan buat blogging.
Oke, kali ini saya cuma ingin mengomentari fenomena yang udah beberapa tahun ini booming di Indonesia. Talent show. Masih ingat Indonesia Idol di RCTI? AFI di Indosiar? Lalu ada juga audisi pelawak TPI alias API dan Kontes (atau konser ya?) Dangdut TPI alias KDI? Sekarang malah makin banyak lagi. Indonesia Got Talent, Indonesia mencari Bakat, Indonesia Voice (kayak kantor berita aja, Voice of America). Acara tv yang membangkitkan semangat para pemuda-pemudi Indonesia untuk menjadi bintang dalam sekejap. Sebut saja bintang karbitan (saya nggak perlu jelasin ken,kenapa pakai istilah karbitan. Kalau Anda nggak tau, ketauan pas jaman kecil dulu nggak pernah ngarbit buah-buahan)Tinggal ikut seleksi/audisi, yang lolos adalah yang beruntung menjadi bintang. Intinya sih begitu. Gak perlu susah-susah bikin album sendiri, udah ada yang bikinin. Tentu ada perjuangan juga biar bisa lolos, juga faktor luck dan memang bakat tentunya, kalau nggak ingin ditampilkan sebagai 'peserta seleksi zona X yang paling parah dikomentarin juri'. Masih ingat jaman SMa dulu, beberapa 'vokalis' di SMA saya pun ikut mencoba peruntungan mereka dalam mengikuti audisi dan alhamdulillah gak lolos.
Lho kok malah alhamdullillah sih? Nggak suka liat temen sukses ya? atau iri karena kamu nggak bisa nyanyi? Begitu pikir Anda mungkin. Emang saya nggak bisa nyanyi, tapi saya nggak iri tuh :p Dan saya juga senang kalau ada temen yang sukses, tapi bukan dalam hal ini.
Gimana pendapat Anda mengenai acara-acara sepertri itu? Seru? Iya. Heboh? Iya. Manfaat? mmmm, sedang dipikirin. Bentar ya.
(satu jam kemudian)
belum ketemu, bentar lagi coba..
(satu jam setelah satu jam kemudian)
masih belum ketemu, injury time lagi dong...
Udah, gak usah dipikir lama-lama. Such a wasting of time.
Jujur saja, acara kayak gitu tuh menurut saya nggak manfaat banget. Pertama, udah menanamkan mindset sekses bisa juga instant kepada generasi muda. saya nggak mau komentar banyak-banyak tentang ini, Anda pasti udah bisa nangkep maksudnya. Udah banyak dibahas kok. Kedua, membuang waktu, tenaga, uang, pikiran, segala macem deh, dengan percuma. Iya kalau lolos, lha kalau nggak? Malah rugi berganda. saya nggak mau (atau lebih tepatnya lagi nggak minat) mengaitkannya dengan ajaran agama (lagi gak mood aja) soalnya dipikir hanya dengan nalar pun, tanpa buka-buka ayat Al-Qur'an atau hadits udah bisa dipahami nih (aslinya emang lagi males).
yang ketiga, yang paling pengen saya soroti (soalnya sebenarnya hanya ini yang asli saya pikirin tadi) adalah kegiatan seperti itu samasekali nggak memberi nilai tambah bagi masyarakat. Betul nggak? Secara nggak sadar, masyarakat dibodohi dengan kata-kata 'kirim dukungan sebanyak-banyaknya kepada pilihan anda agar dia tidak tereleminasi'. Dan dikirimlah SMS berformat (judul acara)(spasi)(nama yang didukung) kirim ke nomer pemium sekian sekian sekian sekian (biasanya empat digit kan ya?). Dan untuk tiap SMA yang dikirim, sekian rupiah pulsa Anda terbuang begitu saja. nah lho, malah diporotin ama yang punya acara, dan kebanyakan masyarakat nggak sadar. Gendheng, begitu hebatnya media menghipnotis masyarakat kita. Padahal apa yang didapat masyarakat? NOL BESAR TAUUUUUUUUUUU. masyarakat nggak dapat apa-apa. Apa acara gitu-gituan tuh meningkatkan perekonomian? Nggak. Apakah acara gitu-gituan meningkatkan kecerdasan bangsa, menambah wawasan, membawa perubahan, memberi angin segar pada masyarakat yang makin kering iman ini? NGGAK BLAS.
Kenapa ngak dibikin acara heboh macam itu yang melibatkan para desainer robot dari universitas-universitas di Indonesia misalnya, yang sudah sering menang di kejuaraan robot Internasional? (kebangetan kalau Anda nggak tau) Atau lomba karya ilmiah remaja gitu? Atau lomba kreatifitas berkarya mahasiswa dalam 'desain transportasi massal untuk mengurangi kemacetan' atau ' desain kota ideal untuk mengatasi banjir'. Kenapa nggak dibikin lomba mencari bakat dalam mengatasi problema bangsa ini dan menemukan solusinya? Kenapa hanya kontes-kontes nyanyi, hiburan dan termasuk kontes kecantikan yang dimegah-megahkan, padahal nggak ada manfaat bagi masyarakat luas? Apa karena masyarakat ini sudah begitu jenuh dan membutuhkan hiburan? Bisa jadi.
Coba Anda pikir lagi, benar-tidaknya pendapat saya tadi. Kalau Anda menemukan manfaat acara tadi bagi bangsa ini, coba hubungi saya. Persetan dengan acara-acara pembodohan umat tersebut. Persetan dengan produser-produsernya. Persetan dengan juri-juri (sok) galaknya. Semoga umat yang sudah bobrok ini ngagk makin parah bobroknya dan segera diberi pencerahan sama Allah biar gak terus-terusan digoblog-goblogin sama 'para penyesat umat', amiin. Wallahu'alam
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .