Ironi sebuah negeri
Saya tinggal di sebuah negara yang para penguasanya menindas rakyatnya, dan rakyatnya menyumpahi para penguasanya
Saya tinggal di sebuah negara yang katanya memiliki ideologi luhur nan mulia, namun kebanyakan manusianya berperilaku layaknya binatang buas
Saya tinggal di sebuah negara yang sering ditimpa bencana, namun semua hanya saling menyalahkan, nyaris tanpa ada yang mengintrospeksi diri
Saya tinggal di sebuah negara yang katanya sedang berkembang menjadi lebih maju, namun masyarakat hanya merasakan beban hidup yang semakin tinggi
Saya tinggal di sebuah negara yang katanya makmur, gemah ripah loh jinawi, namun berita tentang kemiskinan, kesusahan, kelaparan dan pengangguran selalu hadir mengiringi setiap hari
Saya tinggal di sebuah negara yang alamnya begitu indah, namun alam itu tidak dimiliki oleh rakyatnya
Saya tinggal di sebuah negara yang memiliki banyak kata-kata bijak nan indah, namun hanya dipajang sebagai hiasan tanpa dimaknai dan dijalankan
Saya tinggal di sebuah negara yang memiliki pejuang-pejuang hebat, yang seolah terlupakan dan entah kapan akan kembali lahir
Saya tinggal di sebuah negara yang sedang terpuruk, yang entah kapan akan kembali bangkit
Namun saya yakin ia akan kembali bangkit
Selama mentari masih terbit esok hari,
selama masih ada para pemuda dengan semangat membara,
selama masih ada doa yang diucap sepenuh jiwa,
ia akan kembali bangkit
*edited version; ada beberapa bait yang saya hilangkan demi menjaga netralitas. Suatu saat nanti akan saya posting versi aslinya
Halo bro. link kamu sudah saya pasang. Namanya si gundul berkisah. Thanks ya.
BalasHapusrutam nuwus ilakes nawak (dengan kemampuan analisa anda, saya yakin anda tahu maksud saya dan bahasa apa ini)
BalasHapus