Mushafku sayang, mushafku malang . . .

Kapan terakhir kali Anda 'menyentuh' mushaf Al-Quran milik Anda? (tentu saja, yang saya maksud tidak hanya menyentuh, melainkan juga membacanya)

Selepas isya' tadi? Tadi siang? Kemarin? Pekan Lalu? Bulan lalu? Tahun lalu? Atau bahkan tak ingat samasekali?

Ingatkah kita bahwa Al Quran adalah sebagai petunjuk dari Allah bagi umat manusia?

Ingatkah kita bahwa Al-Quran bukan sekedar 'pelengkap' rak buku yang 'wajib' hadir di sana sebagai 'bukti' bahwa kita muslim. Al-Quran juga bukan merupakan sekedar simbol perkawinan Islami sebagai mas kawin. Al-Quran adalah kumpulan wahyu Allah yang menjadi penerang di hari akhir nantinya.

Sadarkah kita, bahwa Al-Quran memiliki hak atas kita? Al-Quran berhak untuk dibaca sesuai tajwidnya. Al-Quran berhak untuk dipahami artinya. Al-Quran berhak untuk dihapal. Al-Quran berhak untuk diamalkan Al-Quran berhak untuk diajarkan.

Dari ceramah salah satu ustadz, beliau juga menyebutkan bahwa Al-Quran juga berhak untuk dikhatamkan paling tidak setiap 3 bulan agar kita nanti mendapat syafaatnya di hari akhir.

Ingatkah kita bahwa setiap huruf dariAl-Quran yang kita baca akan diganjar setara 1000 pahala jika dibaca dalam sholat, 100 pahala jika kita membacanya dalam keadaan suci, dan minimal 10 pahala jika kita membacanya dalam keadaan tidak suci (misal : sedang merapal hapalan kita) ??

Tidak inginkah kita menjadi seorang hafidz (orang yang hafal Al-Quran) yang jasadnya akan dijaga oleh Allah hingga kiamat nanti?

Saya pun masih punya banyak hutang terhadap Al-Quran. Kalau kita tidak memulai 'mencicil' hutang kita terhadap Al-Quran, maka kapan hutang tersebut akan lunas? Siapkah kita bila sewaktu-waktu hutang tersebut ditagih?

Mari kita mulai sama-sama, memenuhi hak-hak Al-Quran atas kita :)

Komentar