Semut di Dinding Pun Bisa Memberikan Sebuah Pelajaran

Kali ini mata iseng saya menatap segerombolan semut hitam di dinding kamar mandi (plis, jangan bayangkan adegan absurd ini). Di tengah kesibukan mereka menggotong makanan untuk dibawa ke sarang, tampak mereka berbaris dengan rapi, dan hampir selalu, menyempatkan diri untuk 'bersalaman' dengan rekannya yang berpapasan dengannya. Oke, saya nggak mbahas kenapa mereka melakukan itu ( sebenarnya, mereka saling membaui dengan antena mereka, untuk saling mengenali satu sama lain, apakah si dia rekan satu sarang atau bukan, dan untuk mencium jejak feromon yang dilepaskan kawannya agar bisa mengetahui jalan pulang serta informasi lainnya yang disampaikan oleh rekannya tadi) namun lihat suatu hikmah yang kita dapat ambil dari hewan kecil yang seringkali kita anggap remeh ini.

Yakni, dalam keadaan bagaimanapun, mereka selalu sempat untuk sekedar bersilaturahi dengan rekan-rekannya. Bagaimana dengan kita? Bagaimana silaturahmi kita dengan rekan-rekan? Jangankan bersalaman tiap ketemu, bahkan ada yang ketemu tiap hari tanpa saling menyapa. Luar biasa manusia, tinggi amat gengsinya ya. Masak sebagai makhluk yang katanya paling mulia, kalah sama hewan kecil item, yang kalau digites pake ujung jari pun nggak berdaya? Kkalah sama semut? Malu deh . . .

*sebenernya ini nyindir 2 orang teman saya yang berantem dan sampai sekarang masih belum saling menyapa. Tinggi amat gengsinya . . .

Komentar