Bacabacabaca

Suka membaca? Toh suka ataupun tidak, sekarang kita semua dalam keseharian juga harus membaca, mau gak mau.

Hobi ataupun nggak, Anda pasti sering membaca. Baca SMS, baca berita di koran maupu internet, baca status orang, baca pamflet/poster/baliho yang terlihat sepanjang perjalanan, baca plat nomer Jazz yang baru saja lewat, baca modul yang bakal keluar di ujian besok, baca apapun deh.

Kalo yang emang demen baca, biasanya punya 'genre' bacaan tersendiri.
Kalau saya sih (siapa juga yang nanyain, mungkin begitu pikir Anda) dulu pas SD suka bacaan seperti ensiklopedia (serius, gak bercanda). Biasanya tentang binatang-binatang (terutama dinosaurus, saya punya banyak koleksi buku bergambar dinosaurus, masih ada sampai sekarang) dan alam sekitar. Ya pokoknya materi IPA lah. Saya sering membaca buku IPA yang peruntukannya untuk usia sekolah jauh di atas saya, misalnya buku IPA milik kakak saya yang 3 tahun lebih tua, atau bahkan buku IPA untuk SMP dan SMA (ada perpustakaan di dekat rumah, akan saya ceritakan lain kali) tapi cuma yang bab klasifikasi tumbuhan dan hewan aja. Saya juga sering 'nitip' pinjem buku ensiklopedi koleksi perpustakaan SMP tempat ayah saya mengajar. Beranjak ke SMP, selera baca saya nggak terlalu berubah, dan saya termasuk menjadi pengunjung tetap perpustakaan (yes, i was a nerd, and still a nerd until now) khususnya buku-buku ensiklopedi kelas berat yang disimpan dalam lemari khusus bertuliskan 'Referensi'. Beranjak ke SMA, mulai ada variasi. Baca koran (terutama berita politik, internasional, dan sepakbola), bacaan seputar topik agama, sejarah, tokoh, militer, banyak lah pokoknya.

Selera baca yang nggak umum, mungkin begitu pikir Anda.
Tentu saya juga mengikuti selera umum, seperti novel dan komik, tapi kebanyakan ya cuma minjem, gak sampe beli sendiri kalau novel. Kalau komik, seumur-umur cuma pernah beli 2 kali deh kalo gak salah.

Kalau kebanyakan orang mungkin lebih suka komik, novel, teenlit, buku motivasi, buku pengembangan diri, buku tentang hobi atau biografi seorang tokoh idola.

Apapun bacaannya, gak ada salahnya sih, tiap orang memang punya selera yang beda-beda. Manfaatnya pun beda-beda.
Hanya saja, sebagian dari umat kita nggak sadar bahwa ada sebuah bahan bacaan yang nggak hanya asyik untuk dibaca, namun juga sangat bermanfaat, dunia akhirat deh.

Apa coba?

Tentu saja jawabannya adalah Al Quran.

Bisa diibaratkan, Al-Quran adalah buku panduan kehidupan kita (selain juga As Sunnah tentunya). Allah SWT berfirman “…. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS Thaha ayat 123)

Kalau Anda suka baca novel, yakin deh, baca Al Quran gak kalah menarik sama baca novel kok. Banyak kisah-kisah umat terdahulu. Banyak janji Allah yang diungkapkan dalam Al Quran, baik janji berupa ganjaran kepada umatnya yang taat, maupun janji adzab bagi umatnya yang kufur. Banyak ayat yang akan membuat kita tertunduk malu, takut, bahkan menangis (kalau membacanya serius dan menghayati). Allah SWT berfirman, “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS An-Nahl ayat 89)

Kalau dipahami benar-benar, serta istiqomah membacanya (serta membaca terjemahnya, biar paham dan mengena. Syukur-syukur kalau bisa bahasa Arab) maka insya Allah hidup kita pun akan 'tertuntun' dengan sendirinya (berkat rahmat Allah SWT tentunya). Allah SWT berfirman “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS Al-Ma’idah ayat 15-16).

Tapi kan, saya juga punya kesibukan sendiri, dan gak setiap saat bisa membaca Al Quran, mungkin begitu kilah Anda. oke, mari kita berhitung. Jika sekian menit kita luangkan untuk membaca Al Quran, mungkin memang akan mengurangi sedikit waktu istirahat, atau waktu bersantai. Separah-parahnya, mengurangi produktivitas kerja lah, katakanlah begitu. Apakah tepat jika kita berpikir seperti itu? Ini investasi akhirat, Kawan, jangan hitung-hitungan dunia yang kita bawa. Hanya sekian menit kita luangkan, berapa banyak pahala yang akan kita dapat? Rasulullah bersabda, “Orang yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf akan tetapi alih satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.”

Tapi, saya nggak lancar membacanya, mungkin begitu pikir Anda. Sama kok, saya juga nggak bagus banget bacanya. Tapi, meski demikian, apakah itu membuat kita malas untuk membaca dan mengkaji Al Quran? Rasulullah bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih). Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.

Terlebih lagi, jika kita tak hanya membacanya, namun juga mengajarkannya. Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Jadi, masih mau menyangkal apa lagi? Masihkah ada alasan untuk malas membaca, mengkaji, mengamalkan serta mengajarkan Al Quran?

Yuk mari, ambil mushaf kita yang entah sudah berapa lama kita biarkan tergeletak tak tersentuh seolah terlupakan. Mari kita buka, dan mulai membacanya. Bismillaahirrahmaanirrahiim . . .

(lebih lengkapnya, lihat di sini atau di sini)

Komentar