Kita Makin Dekat (hanya sebuah renungan)

Setiap satu nafas kita hirup, kita mendekat kepada Sang Pemberi Nafas sebanyak satu hembusan nafas. . .

Setiap jantung kita berdetak, maka kita akan mendekati Sang Pemberi Detak Jantung, sebanyak satu denyutan jantung. . .

Setiap kali mata kita berkedip, maka semakin dekatlah kita, kepada Sang Pemberi Kedipan Mata, sedekat satu kedipan mata. . .

Setiap detik yang kita lalui, setiap menit yang terlewati, setiap jam, setiap hari, setiap saat, akan selalu membawa kita makin dekat kepada Sang Pemberi Hidup.

Maka, ketika kita sadar bahwa kita akan kembali kepada-Nya,

akankah kita masih melewatkan sisa usia kita dengan kesia-siaan,
dengan masih memperbanyak perbuatan dosa,
dengan meremehkan ibadah-ibadah,
atau dengan sombongnya berkata "ah, tobat ntar kalau sudah tua" ?

Akankah kita melewatkan setiap kesempatan untuk memperbaiki diri,
untuk menambah amal ibadah kita,
untuk mempersiapkan hari di mana raga tak lagi sanggup menopang jiwa,
ketika nyawa akan dikembalikan kepada Sang Pemberi Kehidupan?

----------------------------------------------

Masing-masing dari kita akan kembali kepada-Nya, dengan perbekalan yang telah kita kumpulkan di dunia.

Perbekalan itu adalah : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak sholeh yang selalu mendoakan dirinya.

Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim).

*hanya sebuah renungan harian untuk kita renungkan sehari-hari

Komentar