Sepenggal Ilmu . . .

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Ceramah ini terdengar dari kosan saya, saat ada peringatan seorang ulama yang mendirikan madrasah di deket kosan. Saya nggak ngikutin adri awal, kebetulan baru sampai di kosan nih, ceramahnya udah dimulai. Jadi yang saya catat hanya sebagian.

-------------------------------------------------------

*Peringatan haul semacam ini adalah sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita hidup di akhir zaman.
Dimana salah satu dari tanda-tanda hari akhir adalah dicabutnya ilmu hikmah. Dalam suatu hadits disebutkan,
"Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) hamba-hambaNya. Tetapi Allah Ta’ala menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim-ulama sehingga apabila tidak tertinggal satu orang alimpun, manusia akan menjadikan pemimpin-pemimpin dari orang-orang yang bodoh, maka tatkala mereka ditanya (tentang masalah agama), lalu mereka akan berfatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan." (Hadits riwayat al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidhi dan Ibn Majah)

*Ulama bukanlah suatu gelar yang diberikan oleh manusia, melainkan disebutkan dalam Al Quran dan As Sunnah.

Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberikan ilmu (ulama) beberapa derajat. (QS. Al-Mujadalah: 11)

Dan para ulama adalah warisan (peninggalan) para nabi. Para nabi tidak meninggalkan warisan berupa dinar (emas), dirham (perak), tetapi mereka meninggalkan warisan berupa ilmu.(HR Ibnu Hibban dengan derajat yang shahih)

Ini berbeda dengan sebutan bikinan manusia, seperti Gus, Kyai, Pak Haji dan sebagainya.

* Ulama adalah orang yang paling mengerti, mengerti bahwa hanya Allah-lah yang harusnya ditaati dan ditakuti (murkanya).

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[oran yang berilmu]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Fathir: 28)

Taat dan takut, hanya pada Allah. Bukan pada para penguasa yang jauh dari nilai-nilai Islam, bukan pula pada penguasa yang mempunyai banyak uang (kekuatan ekonomi).

*Ketika suatu negeri mulai membenci para ulama, maka jangan harap negeri itu akan mendapat keberkahan dari Allah. Lalu bagaimana dengan negeri kita yang mulai ikut-ikutan 'memburu' para ulama dengan dalih 'memberantas terorisme dan ekstrimisme', ikut-ikutan perang salib ala barat? Kenapa pula yang diberantas bukan korupsi dan rekan-rekannya, bukan aliran sesat, bukan simpatisan zionis laknatullah (yang kemarin sempet-sempetnya mengikuti peringatan 'berdirinya' suatu negara penjajah yang bahkan legalitasnya tidak sah di mata dunia)?? Suatu PR besar bagi umat Islam di negeri ini.

*Satu lagi tanda-tanda kiamat, adalah ketika banyak dibangun pasar-pasar secara bermegah-megahan dan berdekatan. Sementara, masjid juga dibangun bermegah-megahan namun tidak ada yang memakmurkan. Itulah sebabnya para musuh Allah tidak takut dengan bbanyaknya masjid di seantero negeri. karena mereka tahu bahwa masjid-masjid tersebut sepi, tidak ada yang memakmurkan.
Mereka lebih takut dengan pembangunan madrasah-madrasah dan pondok-pondok, karena mereka tahu, di sanalah para pejuang Allah akan dididik dan ditempa.

-----------------------------------------------------------------

Saya lupa tadi ending ceramahnya dimana, jadi yang saya tulis hanyalah sejauh yang saya bisa ingat. yang jelas sih, tadiada pembacaan doa lagi, terus hadirin iinstruksikan untuk membentuk shaf-shaf untuk mempermudah panitia membagikan suguhan. Sepertinya sih, nasi kebuli lagi (biasanya sih begitu).

Mohon koreksi, atau tambahan dari para pembaca yang tahu lebih banyak daripada saya. . .

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Komentar