Sombong? Nggak Banget Laaah . . .

Satu hal sederhana, yang sering kita remehkan, namun bisa membawa celaka pada kita.

Yup, sifat sombong. Alias takabur.

Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom (dzarrah) dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” (HR Muslim)

Manusia tidak berhak untuk sombong, karena memang tidak punya sesuatu apapun untuk disombongkan. Emang apa yang bisa disombongkan?
Ilmu dan gelar master of this, master of that?
Kekayaan melimpah sampai-sampai mampu membeli pulau pribadi dan seluruh isisnya untuk kebutuhan tujuh turunan?
Keturunan ningrat kerajaan masa lalu yang nama rajanya ada di buku sejarah?
Ketampanan/kecantikan yang bikin tenar macam bintang Hollywood?
Jabatan dan kedudukan tinggi beserta massa pendukung yang buanyaknya bisa bikin jalanan macet kalo lagi konvoi menggalang dukungan?
Punya bakat multitalenta dan prestasi mentereng sampai-sampai perlu ruang khusus untuk nyimpen piala medali dan piagam penghargaan?
Apa lagi hayo, coba sebutin satu-satu.

Sadar nggak sih, kalau itu semua tuh cuma titipan dari Allah SWT?

Sadar nggak sih, kalau sebenarnya kita nggak punya apa-apa? Apakah nanti ketika kita mati, semua itu akan kita bawa?
Adakah kita punya ilmu untuk memperpanjang umur dan membangkitkan mayat dari kuburnya?
Adakah kekayaan kita dapat digunakan untuk menambah umur kita, menunda kematian walau barang sehari?
Adakah raja-raja masa lalu yang darahnya mengalir di nadi kita akan menolong kita dari pelukan Izrail?
Akankah ketampanan/kecantikan akan memalingkan wajah malaikat Munkar dan Nakir?
Adakah jabatan tinggi nanti mampu meringankan hukuman kita, sebagaimana pengadilan dunia memberi toleransi pada orang-orang besar?
Adakah massa pengikut kita akan setia sampai-sampai mengikuti dan menemani kita nanti dalam kubur?
Adakah piala, medali dan piagam akan membuat para pengadil di alam barzakh terkesan dan memberi nilai plus pada kita, seperti jaman penerimaan masuk sekolah dulu?
Adakah?
Nggak kan? Lalu apa yang mau disombongkan, wahai manusia?

Imam Ghazali dalam kitabnya, ”Ihya’ ’Uluumuddiin” menulis bagaimana mungkin manusia bisa bersifat sombong sementara dalam dirinya terdapat 1-2 kilogram kotoran yang bau?

Bagaimana kita bisa bersikap sombong, padahal kita adalah makhluk lemah yang jauh dari sempurna, penuh dosa, pernah melakukan banyak maksiat, dan berlumur aib?

Kita samasekali tak berhak untuk memiliki sifat sombong, wahai Saudaraku. Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. (HR Muslim)

Terlebih lagi, masih adakah keinginan untuk menyombongkan diri ketika sifat sombong itu adalah salah satu hal yang tidak disukai Allah SWT?

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman ayat 18)

Sekaligus merupakan tiket gratis masuk neraka?

"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Al Mu'min ayat 60)

(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong."(QS Al Mu'min ayat 76)

Sekaligus jaminan tertutupnya pintu surga?

“Tidak akan masuk sorga orang yang di hatinya ada sebiji sawi kesombongan” (HR. Muslim)

Jadi, masihkah kita ingin menyombongkan diri?

Komentar