Mengutip Khotbah (Beberapa Pekan Lalu)
Sedikit mengutip kata-kata dari sebuah khobah Jumat, pada suatu hari yang menggenapkan usia saya menjadi 21 tahun secara matematis.
"Kita lahir dalam keadaan suci tanpa dosa, maka mengapa kita tidak berusaha untuk mengakhiri hidu kita juga dalam keadaan yang suci?"
kurang lebih seperti itulah, saya lupa persisnya (dan khotbah lengkapnya).
Mission impossible, mungkin itu yang Anda pikirkan ketika mendengar (lebih tepatnya, membaca) kalimat di atas.
Bagaimana tidak, kita hanyalah manusia-manusia biasa yang penuh dosa. Hamba-hamba yan penuh khilaf. Bagaimana kita bisa jadi manusia yang seperti itu sementara kita bukanlah seorang Nabi yang maksum (terjaga dari sifat dosa)?
Ditambah lagi, kita tak tahu kapan ajal akan tiba. Jangankan tahu, ingat saja, sebagian besar dari kita juga enggak. Kebanyakan manusia emang ogah kalo diajak ngomongin kematian, apalagi ngomongin yang setelah kematian nanti.
Oke, saya tahu perasaan Anda. Mana mungkin kita jadi manusia sempurna yang mati dalam keadaan suci . . . mana mungkin . . . jelas gak mungkin, kalau Anda diam saja.
Tentu saja kita nggak tahu kapan akan dijemput malaikat maut. Tapi selama kita ingat bahwa akan ada Sang Penjemput yang akan menarik jiwa kita hingga lepas dari raga, maka kita bisa mengusahakan hal itu (mati khusnul khotimah).
USAHA. Itulah kata kuncinya. Kita memang nggak tahu kapan akan mati (saya udah ngomong gini berapa kali ya), tapi kan kita bisa mempersiapkan diri untuk mati. Maksudnya, mempersiapkan bekal untuk kematian kita.
Memperbanyak amal ibadah dan menjauhi maksiat. Agar kalau sewaktu-waktu kita meninggal, kita sudah punya perbekalan. Agar ketika kita mati nanti, tidak dalam keadaan bermaksiat dan berlumur dosa. Agar nanti ketika mati, kita dalam keadaan berbuat kebajikan dan mengingat Allah.
Jadi ingat kata-kata dalam SMS yang suka dikirimin sama teman-teman dulu. "Ketika kita lahir, kita menangis dan orang-orang tersenyum bahagia. Maka berusahalah agar ketika nanti kita mati, kita tersenyum bahagia dan orang-orang menangis".
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf ya, lama gak posting nih
"Kita lahir dalam keadaan suci tanpa dosa, maka mengapa kita tidak berusaha untuk mengakhiri hidu kita juga dalam keadaan yang suci?"
kurang lebih seperti itulah, saya lupa persisnya (dan khotbah lengkapnya).
Mission impossible, mungkin itu yang Anda pikirkan ketika mendengar (lebih tepatnya, membaca) kalimat di atas.
Bagaimana tidak, kita hanyalah manusia-manusia biasa yang penuh dosa. Hamba-hamba yan penuh khilaf. Bagaimana kita bisa jadi manusia yang seperti itu sementara kita bukanlah seorang Nabi yang maksum (terjaga dari sifat dosa)?
Ditambah lagi, kita tak tahu kapan ajal akan tiba. Jangankan tahu, ingat saja, sebagian besar dari kita juga enggak. Kebanyakan manusia emang ogah kalo diajak ngomongin kematian, apalagi ngomongin yang setelah kematian nanti.
Oke, saya tahu perasaan Anda. Mana mungkin kita jadi manusia sempurna yang mati dalam keadaan suci . . . mana mungkin . . . jelas gak mungkin, kalau Anda diam saja.
Tentu saja kita nggak tahu kapan akan dijemput malaikat maut. Tapi selama kita ingat bahwa akan ada Sang Penjemput yang akan menarik jiwa kita hingga lepas dari raga, maka kita bisa mengusahakan hal itu (mati khusnul khotimah).
USAHA. Itulah kata kuncinya. Kita memang nggak tahu kapan akan mati (saya udah ngomong gini berapa kali ya), tapi kan kita bisa mempersiapkan diri untuk mati. Maksudnya, mempersiapkan bekal untuk kematian kita.
Memperbanyak amal ibadah dan menjauhi maksiat. Agar kalau sewaktu-waktu kita meninggal, kita sudah punya perbekalan. Agar ketika kita mati nanti, tidak dalam keadaan bermaksiat dan berlumur dosa. Agar nanti ketika mati, kita dalam keadaan berbuat kebajikan dan mengingat Allah.
Jadi ingat kata-kata dalam SMS yang suka dikirimin sama teman-teman dulu. "Ketika kita lahir, kita menangis dan orang-orang tersenyum bahagia. Maka berusahalah agar ketika nanti kita mati, kita tersenyum bahagia dan orang-orang menangis".
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf ya, lama gak posting nih
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .