Hujan Lagi, Hujan Lagi

Hujan jangan diumpat karena dia adalah rahmat. Bayangkan kalau tak hujan, petani gagal produksi pangan. Kalau hujan lama tak turun, tanaman meranggas banyak kehilangan daun. Lagi pergi tiba tiba hujan deras, nggak bisa pulang emosi jadi memanas. Salah sendiri, nggak mempersiapkan diri. Pepatah bilang sedia payung sebelum hujan, atau boleh juga bawa jas hujan. Hujan deras bikin jalanan macet, siapa suruh nyampah di kali sampai airnya mampet. Hujan deras longsorkan tebing, jeritan korban terdengar sayup-sayup, tanyakan pada yang memangkas bukit dan gunung sampai tak ada lagi pohon yang hidup.
Hujan adalah rahmat, diturunkan dari langit dengan perhitungan yang maha-cermat. Matahari panaskan samudra, membentuk awan yang siap mengembara. Awan berkelana ke penjuru dunia, siap turunkan hujan di mana saja.
Coba kita sedikit mengaji. buka Al-Qur'an lalu baca dan resapi. . .
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Ar Rum ayat 48)
Hujan adalah rahmat, hanya persepsi yang salah yang membuat kita mengumpat.

Komentar