Jangan Sedih, Jangan Mengeluh
buat yang sedang sedih, galau, mengeluh, atau apapun emosi negatif yang anda rasakan...
Coba lihat keluar sejenak, nikmati birunya langit, semilir angin, segarnya hawa pagi, merdunya kicauan burung...
Indah bukan? Percayalah, bahwa dunia terlalu indah untuk dihabiskan dengan bersedih, galau, nelangsa, meratap dan putus asa.
Seberat apapun penderitaan anda, maka umumnya, ada orang-orang lain yang lebih menderita dari anda, jadi jangan merasa bahwa anda adalah orang paling nelangsa di dunia.
Misalkan, anda adalah anak kos, yang tiap hari makannya gitu-gitu aja, masakan warteg warsun, dan anda nelangsa dengan itu. Sekarang bayangkan di Somalia, atau Ethiopia. Di sana orang-orang berjuang mendapatkan makanan. Dan banyak yang gagal, karena sudah terlalu lama ngak dapapt makanan. Seorang anak yang merangkak menuju tempat bantuan PBB, kehabisan nafas di tengah jalan, tersungkur, mati, dan menjadi santapan burung nazar. Itu baru nelangsa.
Percayalah, sebagian besar kita tidak mengalami nasib se-nelangsa itu, jadi berhentilah meratap. berhenti bersedih, nasib anda (mungkin) nggak buruk-buruk amat kok, masih banyak yang lebih nelangsa. Jadi keep smile, karena dunia terlalu indah untuk dipenuhi dengan kesedihan :)
#si penulis juga sempet galau, dan mencoba menghibur diri dengan menebar motivasi pada teman-teman
Coba lihat keluar sejenak, nikmati birunya langit, semilir angin, segarnya hawa pagi, merdunya kicauan burung...
Indah bukan? Percayalah, bahwa dunia terlalu indah untuk dihabiskan dengan bersedih, galau, nelangsa, meratap dan putus asa.
Seberat apapun penderitaan anda, maka umumnya, ada orang-orang lain yang lebih menderita dari anda, jadi jangan merasa bahwa anda adalah orang paling nelangsa di dunia.
Misalkan, anda adalah anak kos, yang tiap hari makannya gitu-gitu aja, masakan warteg warsun, dan anda nelangsa dengan itu. Sekarang bayangkan di Somalia, atau Ethiopia. Di sana orang-orang berjuang mendapatkan makanan. Dan banyak yang gagal, karena sudah terlalu lama ngak dapapt makanan. Seorang anak yang merangkak menuju tempat bantuan PBB, kehabisan nafas di tengah jalan, tersungkur, mati, dan menjadi santapan burung nazar. Itu baru nelangsa.
Percayalah, sebagian besar kita tidak mengalami nasib se-nelangsa itu, jadi berhentilah meratap. berhenti bersedih, nasib anda (mungkin) nggak buruk-buruk amat kok, masih banyak yang lebih nelangsa. Jadi keep smile, karena dunia terlalu indah untuk dipenuhi dengan kesedihan :)
#si penulis juga sempet galau, dan mencoba menghibur diri dengan menebar motivasi pada teman-teman
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .