Trilogi Tarbiyah
Bukaan, ini bukan judul film atau novel baru kok. Jadi buat para penggemar film atau novel, jangan bingung kalo nggak pernah mendengar rilis atau pengarang/sutradaranya trilogi ini. Tapi jangan salah, trilogi yang satu ini nggak kalah seru dengan novel atau film trilogi, dwilogi, atau tetralogi lainnya. Kalo trilogi lain cuma memberikan hiburan bagi kita, trilogi yang satu ini bisa membuat sebuah generasi yang dahsyat jika diwujudkan. Penasaran? Yuk lanjut bacanya.
Jangan cari trilogi ini di situs IMDb atau situs novel dunia, nggak akan ketemu Guys (lagian saya sudah bilang, ini bukan trilogi film atau novel kan). Kalo mau tau dimana trilogi ini dirilis, coba (sekali lagi) ambil mushaf masing-masing. Kalo masih nggak ada boleh pinjem kok, atau pakai aplikasi Al-Qur'an untuk Java, atau klik link ini. Cari surat ke 62, alias surat Al-Jum'ah (pas benget ya, ini hari Jum'at) ayat 2. Udah ketemu kan? Kan udah dikasih link-nya. Tapi tetep saya copy di sini kok terjemahnya :
"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata" (QS Al-Jum'at ayat 2)
Nah, di situlah disebutkan mengenai trilogi tarbiyah ini, yakni :
Tilawah, maknanya adalah membaca ayat Al-Qur'an, namun makna sebenarnya tentu bukan hanya membacanya. Melainkan juga membenarkan segala isinya, serta mematuhi tuntunan yang ada di dalamnya. Jika ada perintah, diikuti, jika ada larangan, dijauhi. Itulah makna tilawah sebenarnya, nggak cuma dibaca doang pake mata, tapi diresapi dalam hati dan pikiran, lalu diwujudkan dengan seluruh tubuh ini.
Dan satu lagi, ayat-ayat Allah itu sangat banyak, nggak cuma yang ada dalam Al-Qur'an (ayat qauliyah), tapi juga termasuk segala sesuatu di jagad raya ini. Sunnatullah/ketetapan Allah atas alam semesta ini, juga alam semesta ini sendiri (termasuk kita tentu saja) juga merupakan ayat-ayat-Nya (ayat kauniyah) yang harus kita 'baca' dan resapi. Masih ingat kan, dalam posting saya sebelumnya, saya mencantumkankan ayat ini :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Ali Imron ayat 190-191)
Nah, bagian yang saya highlight merah itu termasuk 'membaca' ayat kauniyah. Pentingnya tilawah itu adalah, agar kita tidak termasuk orang yang tersesat, seperti keadaan sebelum diturunkannya Rasulullah Muhammad SAW (lihat bagian akhir QS Al-Jum'ah ayat 2 tadi).
Tazkiyah, maknanya adalah menyucikan (diri/jiwa/hati). Bagaimana caranya? Saya tulisin salah satu caranya aja ya, biar anti pembaca sekalian penasaran terus cari cara lain juga, oke? Jadi, salah satu cara bertazkiyah, adalah dengan meluruskan segala niat dalam ibadah kita, dalam setiap kegiatan kita, hanya kepada Allah. Bukan karena yang lain. Kalo sholat berjama'ah, karena Allah, bukan karena pengen dilihat cewek inceran yang kabarnya demen sama pemuda yang rajin ke masjid. Kalo sedekah, karena Allah, bukan karena pengen dilihat orang lain supaya dibilang dermawan. Berangkat sekolah, niatkan ibadah karena mencari ilmu itu adalah perintah Allah. Berangkat bekerja, niatkan sebagai ibadah, karena mencari nafkah untuk diri sendiri (dan keluarga) adalah perintah Allah. Terus, jangan mudah iri dan dengki sama kenikmatan orang lain, jangan su'udzon sama orang lain, jadilah pemaaf bukan pendendam, terus . . . lha kok jadi banyak contohnya, tadi katanya satu aja xp
Seterusnya cari contoh sendiri ya :p
Ta'lim (atau sering dituliskan taklim dalam bahasa kita), secara bahasa, artinya adalah pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Tentang bagaimana kita berusaha untuk 'tahu' dari sebelumnya 'tidak tahu'. Karena orang yang lebih tahu, alias lebih banyak memiliki ilmu, akan mendapat derajat yang lebih tinggi (dibandingkan yang kurang banyak ilmunya). Firman Allah SWT :
". . . Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al-Mujadilah ayat 11)
Bagaimana biar tahu? Tentu saja caranya dengan mencari ilmu, kemudian mengamalkannya, dan juga mengajarkannya kepada orang lain. Jadi nggak sekedar 'tahu' tapi nggak dijalankan. Allah SWT berfirman :
". . . Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS Ali-Imron ayat 79)
Naaah, demikian tadi kita ulas secara sinkat mengenai trilogi tarbiyah. Seru nggak? Tapi nggak penting seru atau enggaknya, yang penting ilmunya dapet, trus kita berusaha untuk mengamalkannya, serta mengajarkan/menyebarkannya. Oke?
*sumber :
Jangan cari trilogi ini di situs IMDb atau situs novel dunia, nggak akan ketemu Guys (lagian saya sudah bilang, ini bukan trilogi film atau novel kan). Kalo mau tau dimana trilogi ini dirilis, coba (sekali lagi) ambil mushaf masing-masing. Kalo masih nggak ada boleh pinjem kok, atau pakai aplikasi Al-Qur'an untuk Java, atau klik link ini. Cari surat ke 62, alias surat Al-Jum'ah (pas benget ya, ini hari Jum'at) ayat 2. Udah ketemu kan? Kan udah dikasih link-nya. Tapi tetep saya copy di sini kok terjemahnya :
"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata" (QS Al-Jum'at ayat 2)
Nah, di situlah disebutkan mengenai trilogi tarbiyah ini, yakni :
- tilawah (membaca ayat-ayat-Nya)
- tazkiyah (menyucikan diri)
- taklim (mengajarkan Kitab/Al-Qur'an dan Hikmah/As Sunnah)
Tilawah, maknanya adalah membaca ayat Al-Qur'an, namun makna sebenarnya tentu bukan hanya membacanya. Melainkan juga membenarkan segala isinya, serta mematuhi tuntunan yang ada di dalamnya. Jika ada perintah, diikuti, jika ada larangan, dijauhi. Itulah makna tilawah sebenarnya, nggak cuma dibaca doang pake mata, tapi diresapi dalam hati dan pikiran, lalu diwujudkan dengan seluruh tubuh ini.
Dan satu lagi, ayat-ayat Allah itu sangat banyak, nggak cuma yang ada dalam Al-Qur'an (ayat qauliyah), tapi juga termasuk segala sesuatu di jagad raya ini. Sunnatullah/ketetapan Allah atas alam semesta ini, juga alam semesta ini sendiri (termasuk kita tentu saja) juga merupakan ayat-ayat-Nya (ayat kauniyah) yang harus kita 'baca' dan resapi. Masih ingat kan, dalam posting saya sebelumnya, saya mencantumkankan ayat ini :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Ali Imron ayat 190-191)
Nah, bagian yang saya highlight merah itu termasuk 'membaca' ayat kauniyah. Pentingnya tilawah itu adalah, agar kita tidak termasuk orang yang tersesat, seperti keadaan sebelum diturunkannya Rasulullah Muhammad SAW (lihat bagian akhir QS Al-Jum'ah ayat 2 tadi).
Tazkiyah, maknanya adalah menyucikan (diri/jiwa/hati). Bagaimana caranya? Saya tulisin salah satu caranya aja ya, biar anti pembaca sekalian penasaran terus cari cara lain juga, oke? Jadi, salah satu cara bertazkiyah, adalah dengan meluruskan segala niat dalam ibadah kita, dalam setiap kegiatan kita, hanya kepada Allah. Bukan karena yang lain. Kalo sholat berjama'ah, karena Allah, bukan karena pengen dilihat cewek inceran yang kabarnya demen sama pemuda yang rajin ke masjid. Kalo sedekah, karena Allah, bukan karena pengen dilihat orang lain supaya dibilang dermawan. Berangkat sekolah, niatkan ibadah karena mencari ilmu itu adalah perintah Allah. Berangkat bekerja, niatkan sebagai ibadah, karena mencari nafkah untuk diri sendiri (dan keluarga) adalah perintah Allah. Terus, jangan mudah iri dan dengki sama kenikmatan orang lain, jangan su'udzon sama orang lain, jadilah pemaaf bukan pendendam, terus . . . lha kok jadi banyak contohnya, tadi katanya satu aja xp
Seterusnya cari contoh sendiri ya :p
Ta'lim (atau sering dituliskan taklim dalam bahasa kita), secara bahasa, artinya adalah pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Tentang bagaimana kita berusaha untuk 'tahu' dari sebelumnya 'tidak tahu'. Karena orang yang lebih tahu, alias lebih banyak memiliki ilmu, akan mendapat derajat yang lebih tinggi (dibandingkan yang kurang banyak ilmunya). Firman Allah SWT :
". . . Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al-Mujadilah ayat 11)
Bagaimana biar tahu? Tentu saja caranya dengan mencari ilmu, kemudian mengamalkannya, dan juga mengajarkannya kepada orang lain. Jadi nggak sekedar 'tahu' tapi nggak dijalankan. Allah SWT berfirman :
". . . Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS Ali-Imron ayat 79)
Naaah, demikian tadi kita ulas secara sinkat mengenai trilogi tarbiyah. Seru nggak? Tapi nggak penting seru atau enggaknya, yang penting ilmunya dapet, trus kita berusaha untuk mengamalkannya, serta mengajarkan/menyebarkannya. Oke?
*sumber :
- mentoring kamis malam
- artikel mirip http://alim-online.blogspot.com/2011/05/pendekatan-tazkiyah.html, juga di http://irvanzaky.blogspot.com/2011/12/tafsir-tarbiyah-konsep-konsep_18.html
- artikel tarbiyah di http://arisandi.com/pengertian-al-tarbiyah/
- artikel tilawah di http://alhijroh.com/tafsir/makna-tilawah/
- artikel tazkiyah di http://alhijroh.com/?s=tazkiyah, juga dari laman http://alhijrah.cidensw.net/index.php?option=com_content&task=view&id=41
- artikel taklim http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2178120-pengertian-ta-lim/
- oh iya, yang alamat di atas bukan link langsung, jadi bukan di-klik-kiri; select dulu link nya, lalu klik kanana->open link in a new tab
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .