Cerewet Banget Sih

Dalam hidup, kadangkala kita berhadapan dengan orang yang cereeeewet abis. Semuamuanya dikomentarin. Dari gaya rambut sampai kaos kaki, dari bulu mata sampe bulu hidung orang lain nggak luput dari komentarnya. Pokoknya dia lebih jeger, lebih jebret dan lebih ahay dibanding komentator lain.
Pasti risih kan ngadepin orang kayak gitu? Ngomong kok kayak nggak ada filternya. Nggak masalah, mungkin dia belum membaca tentang filter mulut di postingan saya kemarin. Tolong ya, ntar kasih liat ke dia tentang postingan saya kemarin.
Nah, sambil dia baca tips tentang filter mulut kemarin, ayo kita bahas tentang filter kuping, yang merupakan produk variasi dari filter mulut. Teknik ini, pada prinsipnya merupakan kebalikan filter mulut, kemudian dipasang di telinga. Begini cara kerjanya:
  • coba cek kebenaran perkataannya, apakah benar/fakta, atau nggak? Kalo misalnya dia bilang rambut anda nggak rapi padahal potongan rambut anda gundul, misalnya, udah nggak usah digubris deh...
  • coba dengar perkataannya, baik nggak isinya? Kalo  cuma ngebahas keburukan-keburukan oranng lain, misalnya, jauh-jauh deeh...
  • trus apakah yang dikatakannya itu penting? Kalo nggak penting, udah nggak usah didengerin. Coba, apa pentingnya ngomongin bulu ketek artis, misalnya. So dont waste your time, tinggalin aja
 Nah, yang penulis tekankan di sini adalah kualitas omongannya tadi. Kan ada juga tuh orang cerewet yang memang ngebahas hal yang penting, baik, dan benar. Misalnya ketua tim, konsultan atau sahabat. Kalo yang ini, dengerin gapapa, bisa jadi kecerewetannya berguna buat kita. Tapi kalo udah cerewet, nggak penting, bahasnya keburukan mulu, kebenarannya nggak valid pula, hmm... anggep aja motor butut lewat; nggak usah dimasukin ati deh :)

Komentar