"Kemeriahan" Tahun Baru dari Beberapa Belahan Dunia
31 Desember 2013.
23.45 GMT +7, Jakarta
Ahmed(15), pemulung remaja di
pinggiran Jakarta terbangun dari tidurnya. Dor
dor dor, terdengar suara letusan membahana di langit malam. Ahmed keluar
dari kamarnya, melihat puluhan, bahkan ratusan kilatan cahaya merah naik ke
langit, kemudian diiringi suara letusan, berubah menjadi percikan-percikan
penuh warna. Teriakan warga membahana, gembira. Ahmed hanya bisa terpana,
baginya, kembang api hanyalah barang mewah yang hanya mampu dibeli oleh orang
kaya yang tak tahu duitnya harus dikemanakan. Maka mereka memilih untuk
membakarnya di langit, demi berbagi keindahan cahaya di malam akhir tahun.
kembang api tahun baru (sumber) |
23.45, GMT +2, Aleppo (Syiria)
Ahmed(15), pengungsi perang
saudara di Suriah terbangun dari tidurnya. Dor
dor dor, terdengar suara letusan membahana di langit malam. Ahmed keluar
dari tenda pengungsian yang menjadi tempat tinggalnya sejak berbulan-bulan lalu,
melihat puluhan, bahkan ratusan kilatan cahaya merah dari langit, kemudian
diiringi suara ledakan, berubah menjadi bola-bola api yang menghanguskan. Bukan
kembang api, melainkan rudal-rudal Hellfire
yang ditembakkan dari helikopter-helikopter Cobra milik rezim bashar assad yang menyasar wilayah pemukiman
sipil. Teriakan warga membahana, berdoa. Ahmed pun hanya bisa ikut berdoa,
semoga tak ada lagi warga sipil di wilayah yang dibombardir tersebut.
malam setelah pemboman (ilustrasi, sumber) |
23.45, GMT +2, Gaza (Palestina)
Ahmed(15), warga Gaza terbangun
dari tidurnya. Dor dor dor, terdengar
suara letusan membahana di langit malam. Ahmed keluar dari rumahnya, melihat
puluhan, bahkan ratusan kilatan cahaya merah dari langit di sela-sela perumahan
warga, kemudian diiringi suara ledakan, berubah menjadi bola-bola api yang
menghanguskan. Bukan kembang api, melainkan peluru meriam kaliber 120 milimeter yang ditembakkan dari tank-tank merkava
milik penjajah yang menyasar wilayah pemukiman sipil. Teriakan warga membahana,
histeria massa dan kepanikan melanda. Ahmed pun hanya bisa ikut berdoa, semoga
tak ada lagi warga sipil di wilayah yang dibombardir merkava tersebut.
23.45, GMT +2, Kairo (Mesir)
Ahmed(15), warga Kairo terbangun
dari tidurnya. Dor dor dor, terdengar
suara letusan membahana di langit malam. Ahmed keluar dari rumahnya, melihat belasan, bahkan puluhan kilatan cahaya merah dari gedung-gedung tinggi di kota.
Bukan kembang api, melainkan peluru-peluru tajam yang ditembakkan oleh tentara
kudeta yang menyasar demonstran damai, warga sipil tanpa senjata. Teriakan
warga membahana, histeris. Ahmed pun hanya bisa ikut berdoa, semoga kudeta
militer segera berakhir dan tak ada lagi letusan peluru militer yang diarahkan
pada warga sipil, warganya sendiri yang harusnya mereka lindungi.
*imaji penulis saat menjelang
tidur terganggu oleh letusan ratusan kembang api tahun baru di langit jakarta
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .