Bencana 4 Elemen
Desember kelabu, mungkin merupakan julukan tepat jika disematkan pada bulan ini. Betapa tidak, bencana datang silih berganti menerpa berbagai wilayah negeri ini. Entah karena apa, semuanya seolah bertema empat elemen (dan masih ada penyebab dari unsur human error juga-banjir dan longsor mungkin bisa dihindari jika tata kelola kota/pemukiman memperhatikan keselarasan dengan alam).
Di Banjarnegara (yang di Jawa Tengah lho ya, bukan Jawa Barat), terjadi tanah longsor. Jakarta, Bandung dan beberapa wilayah lain, kebanjiran. Pasar Klewer di Solo, kebakaran. Di udara pun, pesawat AirAsia jatuh. Bumi, air, api, udara. seolah semua "bersekongkol" bergantian mengirim duka ke rakyat negeri ini.
Jadi teringat lagu Ebiet G Ade nih. Mungkin alam memang sudah bosan berteman dengan kita, karena kita (manusia) selalu mengeksploitasi kekayaan mereka demi kepentingan kita, dengan kontribusi balik yang baik kepada alam nyaris nol. Dan Tuhan pun bisa jadi bosan melihat tingkah kita yang sudah banyak salah namun justru bangga dengan itu.
Di Banjarnegara (yang di Jawa Tengah lho ya, bukan Jawa Barat), terjadi tanah longsor. Jakarta, Bandung dan beberapa wilayah lain, kebanjiran. Pasar Klewer di Solo, kebakaran. Di udara pun, pesawat AirAsia jatuh. Bumi, air, api, udara. seolah semua "bersekongkol" bergantian mengirim duka ke rakyat negeri ini.
Jadi teringat lagu Ebiet G Ade nih. Mungkin alam memang sudah bosan berteman dengan kita, karena kita (manusia) selalu mengeksploitasi kekayaan mereka demi kepentingan kita, dengan kontribusi balik yang baik kepada alam nyaris nol. Dan Tuhan pun bisa jadi bosan melihat tingkah kita yang sudah banyak salah namun justru bangga dengan itu.
dulunya manusia hidup berdampingan dengan damai bersama keempat elemen . . . dulu |
Apapun itu, mungkin memang sebaiknya kita banyak-banyak koreksi diri, bukan salang menyalahkan dan mencaci. Perbanyak berdoa, bukan hura-hura. Dekatkan diri pada yang Maha Kuasa, bukan rebutan merapat ke pemerintah yang sedang berkuasa. Yuk, kita akhiri tahun 2014 ini dengan introspeksi dan koreksi, bukan sekedar berbasa-basi dan janji tanpa ditepati. Daripada merayakan tahun baru dengan kegiatan hura-hura tanpa manfaat, nampaknya lebih cocok kalau kita ikut prihatin dengan banyaknya musibah di negeri ini.
Bisa jadi bencana adalah ujian atau peringatan dari Allah. Namun bukan tak mungkin juga, ketika kita banyak kufur nikmat, bencana yang terjadi lebih dekat ke adzab. Wallahu'alam.
Bisa jadi bencana adalah ujian atau peringatan dari Allah. Namun bukan tak mungkin juga, ketika kita banyak kufur nikmat, bencana yang terjadi lebih dekat ke adzab. Wallahu'alam.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ
فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya”. (QS Al-A’raf [7]: 96).
Semoga Allah memberi kesabaran dan membukakan pintu hikmah kepada mereka yang ditimpa musibah. Aamiin
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)
Nuwus . . .