Sepenggal Cerita dari Skripsi (2): Pilih Pembimbing

Oke, lanjutan artikel sebelumnya. Setelah menemukan ikigai untuk tema skripsimu, berikutnya adalah memilihpendamping yang tepat. Oke, tentunya bukan pendamping dalam hal suami/istri ya, tapi dosen pembimbing. Gimana sih menemukan dosen yang tepat?
Pertama, dosen itu mampu mengampu mata kuliah yang menjadi concern skripsimu. Ngga lucu kan kalau skripsimu membahas masalah Manajemen Keuangan, tapi ambil pembimbing dosen Seminar Anti Korupsi? Selain ngga lucu, itu juga harusnya ngga dibolehkan oleh sistem, karena di kampus penulis, siswa harus sudah memilih mata kuliah terkait skripsi yang diambil, dan baru bisa memilih dosen yang memiliki spesifikasi kualifikasi pada mata kuliah tersebut.

Kedua, dosen itu harus ahli di mata kuliah itu. Setidaknya jangan sampai kamu nanti salah konsep dan dosenmu juga nggak ngebenerin. Bisa tercyduk terbantai nanti pas sidang. Bukan perkara ngajarnya enak atau engga sih, tapi ke penguasaan konsep oleh dosen tersebut. Tau sendiri kan, ada beberapa dosen yang ngga jago-jago banget ngajarnya, meski sebenernya pinter. Ada juga yang jam kuliahnya asik meski sebenernya beliaunya ngga terlalu menguasai materi.

Ketiga, carilah dosen yang enak diajak komunikasi. Karena kalian tuh cari pembimbing, kalau orangnya ngga komunikatif, nanti susah sendiri. Komunikasi di sini nggak semata dosennya enak diajak ngobrol atau tidak. Tapi pertimbangkan juga, susah nggak nemuin dosen ini. Meski jaman udah canggih dan bisa komunikasi via WA atau email, tapi ada hal-hal yang harus dibahas saat tatap muka. Dan kalau dosennya susah ditemuin (misal karena sibuk mengajar, atau punya job sampingan), maka akan menyusahkan nantinya.

Keempat, carilah dosen yang kenal, kalau bisa. Dosen yang pernah mengajar, atau pernah bertemu di suatu acara, atau mantan atasan di kantor. Karena kalau kenal akan mendukung poin tiga tadi.

Kelima, udah deh itu dulu. Kalau kebanyakan kriteria nanti bingung milih dosen. Lanjut part 3 ntar ya, insyaAllah

Komentar