Blogger on Board (7): First Voyage Concluded

Ada jumpa, ada pisah. Ada awal, ada akhir. Tak terasa telah dua pekan penulis berada di atas kapal patroli, membersamai rekan-rekan lain melaksanakan tugas patroli. Ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan dari pengalaman baru ini, yang semoga dapat memberi manfaat bagi rekan-rekan yang tertarik dengan dunia patroli laut. Monggo disimak:

Last sunset on board. Tetiba mellow pas SPB mau berakhir

Mengingat pekerjaan kru kapal patroli yang nature-nya berbeda dengan pekerjaan pegawai DJBC yang lain, ada hal-hal istimewa yang penulis lihat dari mereka, yang harus dimiliki kalau mau tetap waras dan bergas saat melaut.


#1 enjoying themselves
Kondisi di atas kapal nggak selalu ideal, apalagi jika sedang melaut. Air tawar terbatas, saat melaut ngga bisa komunikasi sama keluarga (kecuali di beberapa kapal yang telah dilengkapi peralatan v-sat), nggak bisa mendarat untuk cari hiburan, apalagi kalau SPB diperpanjang. Nothing they can do but enjoying themselves. Harus pinter-pinternya mengelola mental agar tidak mengalami kebosanan akut yang berujung pada/diiringi dengan demotivasi.

#2 cobaan tak hanya saat melaut
Tidak cuma perkara di atas kapal, rekan-rekan yang bertugas di kapal patroli pun seringkali menghadapi hal-hal yang tidak enak saat tidak melaut. Perkara jenjang karir, kesempatan diklat/tugas belajar, pola mutasi, komposisi dan regenerasi pegawai yang tidak optimal, penjadwalan patroli yang tak selalu berimbang, menjadi contoh akan hal-hal yang harus diperbaiki ke depan.  Tantangan-tantangan tersebut lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat sebagian besar pegawai pegawai DJBC enggan untuk ditempatkan di unit pengawasan laut. Tentu para pimpinan tidak membiarkan hal-hal ini terus berlarut-larut. Pengkajian akan kekurangan yang diikuti dengan penyiapan peraturan untuk memperbaiki kondisi pengawasan laut DJBC secara menyeluruh terus dilakukan. Namun penyusunan peraturan bukan sulap jalanan, yang dalam sekejap kedipan mata langsung nampak hasilnya dan bisa menghibur semua. Belum lagi perkara akankah peraturan tersebut dapat diimplementasikan? Kalau dapat, apakah diimplementasikan dengan baik? Kalau diimplementasikan dengan baik, apakah reaksi para kru terhadap penegakan aturan tersebut positif?
Demikianlah, memang masih banyak sekali pekerjaan rumah untuk penulis dan rekan-rekan di Subdit Patroli Laut demi memperbaiki kondisi patroli laut DJBC.

Well, memang bekerja di unit pengawasan laut itu penuh dengan tantangan dan harus diiringi fisik dan mental sekuat bodi kapal. Dan tentu, harus memperbesar rasa syukur, memperluas kesabaran dan memperdalam keikhlasan akan kondisi yang ada.

Bagi Anda pegawai/calon pegawai DJBC yang memiliki passion dalam bidang pengawasan, butuh asupan vitamin sea dalam jumlah besar, punya mental sekuat bodi kapal, suka tantangan, dan mengaku tangguh fisiknya, silahkan hubungi unit kepegawaian kantor Anda untuk mendaftar pada unit pengawasan laut terdekat. Berani?

Komentar