Lomba Naskah Film Pendek; Behind The Storyboard of Jagur


Jadi ceritanya, 21 Juli tahun lalu, di salah satu WAG ada informasi tentang lomba. Sebenernya dari kemarinnya sudah ada info, cuma penulis belum menggubris. Saat itu (tanggal 21 alias h-3 deadline lomba) kayaknya mata lagi siwer, jadi ngiranya lomba film pendek. Pas tanggal 22 alias h-2 baru ngeh kalo lombanya cuma naskah film pendek. Nanya lah sama kawan yang membagikan info tersebut, dan singkatnya penulis submit karya tanggal 23, tepatnya ba'da maghrib baru penulis kelar kirim surel ke panitia lomba.


Fast forward ke hari-h pengumuman, alhamdulillah dikabari kalau naskah penulis menang, juara 1 dari 39 naskah yang masuk. 



Tanggal 6 Agustus penyerahan hadiah dari Pak Dirjen. Alhamdulillah dapet laptop Dell Inspiro 14 3000. Lucunya, beberapa waktu sebelumnya, istri sempet nyeletuk "yaudah ikut aja kalo ada lomba-lomba, siapa tahu dapet laptop", mengetahui laptop penulis yang udah dipake sejak 2013 sudah mulai rewel. Dan pas lomba itu, penulis cuma nanya ketentuan, ngga nanya dan ngga ngarep banget soal hadiah. Alhamdulillah Allah kasih rejeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Juara 3 dapet hadiah mutasi ke Humas Pusat. Juara 1 & 2 qadarullah emang udah di pusat

Kemudian sempat diskusi banyak dengan tim dari humas DJBC yang akan membuatkan film pendek dari naskah tersebut, dan ketemu juga sama sutradaranya. Namanya Om Raymundus Setia. Singkat cerita, naskah masih perlu disesuaikan dengan format standar script film, dialek lokal dan durasi film pwndek yang akan dibuat (ngefek ke budget produksi). Lama tak ada kabar, ditambah lagi pandemi COVID-19 di tahun 2020, akhirnya dirilis juga teaser film pendek ini di IG Beacukai RI

Naskah asli penulis judulnya Satgas Anti Semokel. Namun disesuaikan agar judulnya lebih menjual; Jagur. Diambil dari nama tokoh antagonisnya. Kisahnya tentang konflik batin antara seorang pegawai DJBC yang dibesarkan di keluarga semokel (penyelundup). Konflik batin terjadi ketika ia harus berhadapan dengan seorang kerabat yang kini menjadi lawan profesionalnya.

Inspirasinya datang dari masa lalu (ceileh), pada masa penulis masih di Bagian OTL, Sekre DJBC. Kala itu penulis membahas SOP di KPU BC Batam bersama seorang rekan, sebut saja namanya Mojo (nama sebenarnya). Di tengah pembahasan, ia pamit sejenak untuk menjalankan tugas, yakni menginterogasi tersangka pelaku penyelundupan. Inspirasi lain datang dari salah satu novel "Pergi" karya Tere Liye, entah milik siapa yang tergeletak di kantor, kalau tidak salah ada adegan interogasi juga. Ditambah bantuan kawan-kawan lain di kantor (Yakob sebagai konsultan bahasa-bahasa kode, Mas Ndul sebagai konsultan dialek setting lokasi dan nCus sebagai kritikus), meluncurlah naskah ini ke surel panitia. 

Bagaimana lengkapnya? Silahkan ditengok dulu teasernya biar penasaran.



Komentar