Rekomendasi Lokasi Outdoor di Jakarta untuk Ngemong Bocah

Berawal dari update status WA seorang kawan Dinamika TB, akhirnya penulis dan keluarga mengunjungi lokasi ini. Di tengah penatnya ibukota dengan gedung bertingkat berjejer padat dan kemacetan merajalela, sepetak oasis hijau di ibukota sungguh terasa menenangkan. Di mana lokasinya? Yuk lanjut bacanya.

Foto lokasi dari temen penulis. Sebut saja Pascal (nama sebenarnya)

Bukit teletabis ini berlokasi di komplek GBK ternyata. Tepatnya di dekat Pintu Gelora 5. Dalam satu area terdapat Taman Ampitheater, Hutan Kota GBK, lalu di dekatnya ada semacam resto bernama Hutan Kota by Plataran (kita gak ke sana, kan lagi puasa). 

Kenapa memilih tempat ini? Satu, hijaunya nggak nahaan. Seger di mata. Dua, konsep lokasinya terbuka ala alam bebas. Meminimalisir risiko kerumunan. Anak-anak bisa dilepas tanpa terlalu khawatir keramaian, soalnya luas. Bosen kan lihat dinding rumah mulu. Soalnya sejak awal pandemi, keluarga penulis menahan diri. Gak pulkam, gak keluyuran ke tempat keramaian. Pokoknya menjaga 5M banget. Biasanya kalau main ya ke lapangan kantor, ada tanah lapang luas atau ke air mancur. Tapi kan bosen. Pengen suasana baru lah. Ke mall? Berisiko, lagian puasa. Bukan masalah godaan makanan, kuatir banyak paha dan dada yang bukan ayam krispi.

Yang di-pin merah itu Taman Ampitheater. Deketnya ada Hutan Kota GBK sama restoran Plataran

Kalau bawa kendaraan sendiri, parkir aja dekat Parkir Timur. Atau kalau naik kendaraan umum, turun dekat Pintu Gelora 5 tadi (sebelah Hotel Sultan). Kalau pakai taxi daring, jangan salah kasih patokan. Hutan kota, jangan Taman Kota. Karena kalau Taman Kota, jauh jadinya. Taman kota ada di dekat Masjid Al Bina. Saya kemarin salah kasih titik lokasi di sana, jadi kudu jalan jauh. Itupun nyasar dulu sampe Stadion Akuatik. Kebodohan yang jangan ditiru. Gempor. Mana puasa pula. Untung gak sampe mokel. Naudzubillah

Sekitar 1.5km. Sekitar jam 10-11 waktu DKI. Sanap lop ker

Ngaso sejenak di dekat Stadion Akuatik, biar anak-anak ngemil dulu. Sambil foto-foto produk biar gak rugi. Lalu lanjut jalan di tengah teriknya hari. 

Singkat cerita, kami tiba di sana. Taman Ampitheater tempatnya seperti padang rumput yang dikelilingi beberapa bukit. Di puncak bukitnya ada pohon, jadi cocok untuk piknik.

"Memandang alam dari atas bukit..."

Bawa tikar lipat. Beneran niat piknik. Bawa tisu kering-basah, semprotan alkohol, minum, jajanan anak, dan Minyak Kauniyah (produk baru di toko kami) buat jaga-jaga kalau digigit serangga

Sayang sampai sini udah kesiangan banget. Mending pagi kalau ke sini, dan jangan salah turun

Karena kesiangan, ngga sempat mengeksplor sampai ke arah Hutan Kota (padahal kelihatan pepohonan di sana). Neduh doang. Gak lama terus pulang.

Aftermath nya? Tepar.

Malam-malam, mencegah para bocil rewel, dipijat dulu pakai Minyak Kauniyah. Di antara kandungannya, ada minyak bidara, yang bisa digunakan sebagai salah satu ikhtiar mubah dalam penanganan gangguan jin. Sambil dipijetin, dibacain Al Fatihah, ayat Qursi, sama tiga surat terakhir Al Quran (Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas). Alhamdulillah tidur lelap. 

Rutinitas sebelum tidur. Pijat kaki dan punggung pakai minyak Kauniyah. Hangat, wangi, dan berkhasiat

Amblasss

Jadi kesimpulannya, lokasi tadi sebenarnya amat menarik sebagai alternatif wisata outdoor di Jakarta. Hijau-hijauan yang menyejukkan mata, apalagi berpadu birunya langit kala cuaca cerah. Saran kalau ke sana, jangan salah turun/parkir biar gak jauh. Berangkat lebih pagi, supaya dapat segarnya pagi. Bawa bekal jajanan untuk anak-anak, dan jaga-jaga bawa minyak yang bisa untuk pereda gigitan serangga.

Selamat mencoba, Pembaca!

Komentar