Ayat Kunci

Kunci.
Dalam bahasa sehari-hari adalah alat dari logam untuk membuka atau mengancing pintu dengan cara memasukkannya ke dalam lubang kunci.
Ada beberapa arti lain dari kunci, misalnya sesuatu yang penting, atau alat untuk mencapai tujuan.



Dan satu ayat yang disampaikan oleh khotib Jumat tadi, bagi penulis, ibarat sebuah kunci untuk menyelesaikan sebagian besar masalah di negeri ini, atau bahkan di dunia secara global.

Adalah Al Baqarah ayat 208, yang jika diterjemahkan bermakna "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan (kaaffah), dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu."

Ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Salam, seorang sahabat Rasul yang dulunya bernama Husain bin Salam saat masih menganut ajaran Yahudi. Setelah masuk Islam, beliau menjadi muslim yang baik, bahkan disebut sebagai salah satu penghuni surga. Tapiii.. ada sedikit tapinya, yaitu beliau belum bisa move on dari dua hal yang dilakukan ketika belum berhijrah ke dalam Islam; yaitu masih memuliakan hari sabath dan mengharamkan daging unta bagi dirinya. Maklum, seumur hidupnya dulu, hari Sabtu adalah hari paling mulia, tentu tak mudah bergeser ke hari Jumat. Pun dengan daging unta yang halal bagi umat muslim, beliau masih terbawa kebiasaan bahwa unta tidaklah kosher. Nah, suatu ketika, beliau bersama beberapa sahabat yang baru berhijrah, meminta pada Rasulullah agar mereka masih dibolehkan memuliakan hari Sabtu. Maka turunlah ayat ini.

Sebagaimana khotib sampaikan, penulis pun merasa tersentil, kalau tak tertampar oleh ayat ini. Bayangkan, seseorang yang sudahh udah baik aja, masih diminta untuk ber-Islam secara kaffah,menyeluruh. Bukan hanya sekedar menjalankan seluruh ajaran-Nya, namun juga meninggalkan hal-hal yang tak sesuai dengan Islam.

Apa kabar kita umat Islam yang ibadahnya belum sempurna, maksiat pun masih dilakukan seolah tanpa dosa?

Maka, andai umat Islam sungguh-sungguh ber-Islam secara kaffah sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 208 tadi, maka menurut penulis, sebagian besar permasalahan di negeri ini akan bisa terselesaikan. Katakanlah, 86,88% permasalahan negeri ini bisa terselesaikan. Kok bisa?

Disclaimer: tentu ngga bener-bener 86,88% masalah terselesaikan sih, cuma itungan kasar aja dari penulis yang tak cakap salam hitungan angka dan statistika.

Nah, secara statistik nih, 86,88% penduduk negeri ini kan beragama Islam. Tapi sayangnya, tak banyak yang sungguh-sungguh ber-Islam. Alias Islam KTP doang.

Islam sih, ngakunya. Tapi korupsi.
Islam sih, ngakunya. Tapi berzina.
Islam sih, ngakunya. Tapi menyakiti tetangga dengan lisannya.
Islam sih, ngakunya. Tapi tak menjaga lingkungan.
Islam sih, ngakunya. Tapi berbagi dengan tetangga ia enggan.
Miris bukan?

Padahal, kalau bener-bener ber-Islam secara kaaffah, gak mungkin mengambil yang bukan haknya, apapun judulnya. Apakah korupsi, menjambret, mencuri, membajak hak cipta, tipu-tipu atau lainnya.

Padahal, kalau bener-bener ber-Islam secara kaaffah, gak mungkin tega mengambil kehormatan orang lain, baik dengan pelecehan verbal maupun seksual.

Padahal, kalau bener-bener ber-Islam secara kaaffah, gak mungkin tega membiarkan tetangganya tidur dalam kondisi lapar.

Padahal, kalau bener-bener ber-Islam secara kaaffah, gak mungkin semena-mena melakukan kerusakan di muka bumi.

Karena Islam udah mengatur segalanya, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dari bayi baru lahir sampai jenazah masuk ke bumi. Dari urusan pernikahan sampai peperangan. Ada panduannya. Lengkap dan merupakan versi teranyar dari seluruh ajaran para Nabi.

Islam ngga cuma syahadat-sholat-puasa-zakat-haji. Islam itu gak semata ibadah ritual. Islam itu juga membahas akhlak agar kita menjadi insan nan bijak, juga muamalah agar hubungan sesama manusia yang kita lakukan penuh berkah.

Maka, andaikan 86,88% warga negara Indonesia yang beragama Islam tadi sungguh-sungguh kaaffah dalam ber-Islam, yakinlah berita-berita negatif dalam keseharian kita akan drastis berkurang. Karena mohon maaf, mayoritas pelaku berita-berita buruk tadi, ya kolom agama dalam KTP-nya tertulis Islam.

Coba cek berita pelecehan seksual. Berita pencurian. Berita korupsi. Berita klenik dan perdukunan. Berita kekerasan. Apa saja, mayoritas pelakunya, ya mohon maaf, orang Islam. Bukannya suudzon, cuma statistically, ya begitu.

To be fair, kalau kita cek berita kriminal di negara mayoritas umat agama lain, ya pelakunya, kemungkinan besar ya yang memeluk agama mayoritas itu, kan? Pun demikian dengan berita positifnya tentunya. Monggo jika ada komentar yang lebih tepat dari sudut pandang statistik.

Kembali lagi ke judul; kalau boleh, penulis pengen menyebut Al-Baqarah 208 sebagai ayat kunci. Andai kunci ini di-klik pada setiap muslim, maka InsyaAllah, negeri ini, bahkan bumi ini akan menjadi lebih indah.

Maka penulis pun hanya bisa berdoa agar Allah jadikan kita, terutama penulis yang fakir ilmu, minim ibadah tapi banyak mintanya sama Allah ini, menjadi umat Islam yang benar-benar ber-Islam secara kaaffah, tak cuma ber-Islam dalam KTP saja.

Wallahu a'lam bish showab.
Semoga ada manfaatnya.

Komentar