Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Lego Bikin Lega

Gambar
Di bulan November 2022, SD Bojana Tirta Islamic School (BTIS) mengadakan lomba mewarna.  Setelah sebelumnya mengikuti lomba serupa di toko buku ternama di Planet Bekasi dan belum berhasil menang, tentu kala itu Aira berharap pialanya bisa ia bawa pulang.  Piala dan hadiah disusun berjajar seolah memanggil-manggil, namun sayang, saat pengumuman nama Aira (lagi-lagi) tak terpanggil. Karena ia merasa sudah berusaha keras (dan memang sudah ada peningkatan dibanding lomba sebelumnya) tapi belum berhasil, Aira pun menangis bombay layaknya tokoh sinetron abege labil.  Nah, saat BTIS akan mengadakan Lego Speed Building Competition , bundanya mendukung 1000% agar Aira kembali ikut action . Ayahnya sih oke-oke aja, hanya berharap Aira bisa menerima apapun hasilnya. Karena pesertanya buanyak akhirnya adik Fatih mengunggu di rumah bersama bunda, Aira berangkat ke medan laga berdua sama ayah saja.  Di waktu perlombaan, alhamdulillah Aira bisa menyusun set Lego yang disediakan. Da...

Ironi Bawah Langit

Gambar
Menara menjulang mencakar angkasa Di seberang jurang kemiskinan nan lebar menganga Pembangunan fisik di seluruh area Pembangunan mental ala kadarnya Lidah tak bertulang memuji idola dengan takzim Lidah yang sama, mencaci saudara serahim Lidah tak bertulang, mengutip ayat suci Lidah yang sama, memutar fakta memelintir janji Yang dituakan dan diharap mengayomi, Justru mempertontonkan kekanakan dalam diri Yang menimpin dan diharap memberi teladan, Nyatanya hanya mewariskan banyak beban Yang dipercaya dan diharap menjadi pendorong, Justru gemar melahap sajian data bohong Insan bertahta tanpa tata krama Semakin dipuja dan terlena, gembira menyesatkan pemirsa Insan bergelar banyak namun miskin akhlak Mengagungkan keterbatasan otak Insan kesepian di keramaian Tersesat dalam pusaran pengetahuan Kefanaan yang dipuja oleh pemuja pangkat dan pengagung gelar ningrat Namun bagi Sang Teladan, dunia layaknya bangkai anak kambing bertelinga cacat

Keputusan

Gambar
Matahari mulai mendekati peraduannya, namun sinarnya masih cukup menerangi, menembus udara kota yang kotor. Pukul lima sore, mayoritas pegawai di kantor ini sudah bersiap menuju kediaman masing-masing, entah dengan bis jemputan, mobil atau motor. Beberapa orang berganti pakaian olah raga dan bersiap untuk bermain bola, badminton atau sekedar jogging mengelilingi kantor. Namun tidak dengan Tuan Manganan. Bersama atasannya, seorang kolega dan seorang bawahan, mereka melangkah ke arah berbeda. Bukan menuju ke dekap hangat keluarga atau sekedar berolahraga, mereka sedang mempertaruhkan marwah dan kebanggan seragam biru tua. Dari gedung Harimau menuju gedung Kasuari, bersiap menghadap pada Pimpinan Tertinggi organisasi. Mereka berempat berjalan beriringan, namun terasa seolah belasan atau puluhan, bahkan ratusan langkah mengiringi. Terbayang ratusan pegawai lain yang membantu pengumpulan, penyiapan, pengolahan dan penyajian data dalam kajian ini. Jarak dua gedung itu tak terlampau jauh, nam...