We Will Not Go Down

Postingan kali ini singkat saja. Sudah lama tidak menulis di blog karena berbagai kesibukan, namun parahnya kondisi di Palestina karena genosida yang dilakukan oleh penjajah zionis, i have to break my silence. Saatnya saya kembali menulis. Sebenarnya heran kala menyaksikan masih ada warga Indonesia yang justru mengecam pihak Palestina dan condong ke membela penjajah zionis. 

Kalau buat saya, ada beberapa alasan kita harus peduli sama isu Palestina:

1. Warga Palestina itu berjuang untuk kemerdekaannya

Sebagaimana para pejuang kemerdekaan kita dilabel ekstrimis, radikal dan teroris oleh para penjajah dari eropa kala itu, rakyat Palestina pun tengah berjuang untuk kemerdekaannya. Jadi gak ada istilah "mereka nyerang duluan, wajarlah zionis membela diri". Lha zionis itu menjajah Palestina sejak puluhan tahun lalu kok, malah dibela. Yang ngomong kayak gini, kalau hidup di jaman perang kemerdekaan bisa-bisa menjadi cepu penjajah.

Lagipula, warga Palestina adalah perwakilan kaum muslimin dalam menjaga kiblat pertama kita, salah satu masjid yang Allah muliakan, Masjid Al Aqsa. Mereka mewakili kita berjaga di sana, kok masih tega-teganya mencaci mereka itu loh. . .

2. Adanya perbedaan pemahaman soal tanah yang dijanjikan

Saya menemukan sebuah pembahasan menarik tentang "Tanah yang dijanjikan" dari perspektif Al-Quran dan kitab Perjanjian Lama. Silahkan dibaca. Kalau dalam perspektif Al-Qur'an, bani Israil itu diajak ke wilayah Palestina karena mengungsi dari kekejian firaun Mesir kala itu, bukan untuk menduduki apalagi menjajah warga asli. 

Itupun dalam perjalanan ke sana, mereka ngeluh mulu seolah tak yakin dengan janji Allah. Kalau soal kewajiban, mereka bermalas-malas. Tapi soal ganjaran, mereka berebut.

Lagipula, bani Israil itu terbatas pada kaum Nabi Musa yang hidup di era itu, jadi harusnya bukan berarti orang zionis saat ini masih berhak untuk mengklaim 'tanah yang dijanjikan' itu.

3. zionis telah melakukan kejahatan perang

Membom rumah sakit, sekolah, jurnalis, hanya sebagian dari kekejaman zionis  Belum lagi puluhan tahun pembatasan hak-hak kehidupan warga Palestina. Masih mau membela mereka?

Sedikit flashback, saat Rusia melakukan pencaplokan wilayah Ukraina, hampir seluruh dunia bergolak, berlomba-lomba mengutuk dan memutuskan hubungan diplomatik serta ekonomi dengan Rusia. Haampir semua kompak mendukung Ukraina untuk membela dirinya. 

Maka harusnya, saat Palestina dijajah, kita juga menyuarakan hal yang sama, kan?!

4.  Baca lagi preambule UUD 45

Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Lalu kalau kita ngga ikut menyuarakan kemerdekaan untuk mereka, taruh mana tuh muka? Baca lagi preambule UUD '45. "Karena kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa."

5. Persaudaraan muslim tak terbatas teritorial

"Ngapain ribut-ribut ngebela yang jauh, noh di Indonesia banyak yang kesusahan", begitu biasanya argumen si anti-Palestina.

Woy, muslimin sejati itu, ya berbuat baik pada tetangganya (baik seiman atau berbeda kepercayaan), namun juga tak melupakan saudara seimannya (baik lokasinya bertetangga ataupun terpisah ribuan mil jauhnya).

Toh kalo boleh dicek, coba bandingin, yang ngomong kek gini, sama yang peduli dengan umat muslim di belahan bumi lain, banyak mana donasi sosialnya?

Mengutip perkataan tokoh yang sering diangkat saat ini, you don't need to be muslim to care about Palestine; you just need to be human.

Last but not least, buat Saudara-saudari muslimin dan muslimat, yuk jangan berhenti mendukung saudara-saudara kita di manapun berada. Baik yang senegara, maupun yang di belahan bumi lainnya. Setidaknya dengan doa; jika ada rizki lebihan, bolehlah kiranya kita sisihkan untuk dititipkan melalui pihak-pihak yang terpercaya. Teruslah menyuarakan di sosial media, yang semudah menggerakkan jari. 

Mungkin ini tak akan memadamkan kekejian penjajah zionis, namun setidaknya ini menunjukkan warna diri kita, bahwa kita tak sependirian dengan para penjajah. Bahwa masih ada setitik iman di hati kita, yang mengingkari kezaliman itu meski belum mampu melawan dengan tangan dan kekuatan.

Semoga Allah memberi balasan terbaik bagi saudara-saudara kita di sana, dan memberikan kekuatan bagi kaum muslimin untuk bersatu, menjadi pemimpin yang membawa keadilan dan keselamatan bagi dunia yang kacau balau ini.

Aamiin...

gambar dari sini, dengan prompt sebagai berikut:
arabian nomad man, from behind, wearing green and black cloth, white cape, red headscarf. in front of city ruins, al aqsa mosque at the background.
Art style: cinematic, low-angle shot, duotone color grading, shallow depth of field, epic fantasy

 


 

Komentar