Deklarasi Revolusi bersama para Umbi

Sebagai abdi negara, satu dekade terakhir ini rasa-rasanya makin dilema.
Entah apa yang ada dalam pikiran para pemimpin tertinggi negeri ini, kok hampir setiap kebijakannya seperti tidak dipikirkan sama sekali. 
Alih-alih berpihak pada rakyat malah justru memudahkan para pemodal besar menguasai hal-hal yang berdampak pada kebutuhan khalayak.
Di satu sisi, kami sudah tanda tangan kontrak untuk mengabdi.
Di sisi lain, kami juga rakyat biasa yang juga terimbas setiap kebijakan pemerintah yang udah diumumin.
Rasa-rasanya orang-orang di pucuk pimpinan, hanya melihat kami sebagai alat dan perpanjangan tangan. Setiap kebijakan, kami seolah dituntut untuk selalu mengiyakan.
Tak perlu dipikirkan, jangan pula kritik dilontarkan, kecuali mau dipindahtugaskan, diberhentikan, bahkan dipertemukan dengan kematian.
Sesama warga pun jadinya melihat kami hanya sebagai pelaku kezaliman juga, karena mengira kami semua melakukannya tanpa ada penolakan dan dengan gembira.
Padahal banyak di antara kami yang menjerit dalam hati saat harus melaksanakan perintah-perintah ajaib dari organisasi.
Sejujurnya, kami pun ingin negeri ini lebih baik di segala aspek yang ada.
Sesungguhnya kami pun ingin bersama mencapai cita-cita Indonesia Emas, meski keadaan saat ini sejatinya membuat kami pun ikut cemas.
Kami muak dengan omon-omon dan denialisme, kami pun lelah mempertahankan idealisme.
Kami tak ingin menjadi yes men yang harus selalu mengabaikan segala sinyalemen.

Banyak di antara kami yang sadar, bahwa tata kelola pemerintahan kita memang tak sedang baik-baik saja.
Banyak di antara kami yang memahami, bahwa banyak hal dalam tata kelola pemerintahan kita yang perlu diperbaiki.
Banyak pula di antara kami yang sungguh-sungguh bersedia, untuk ikut memperbaiki segala tata kelola pemerintahan sesuai dengan ilmu dan didasarkan pada data nyata.

Maka di sini, izinkan saya melakukan sebuah deklarasi dan mengajak untuk melakukan revolusi.
Sebagai perubahan yang mendasar dalam berbagai bidang tata kelola pemerintahan, bukan perubahan yang dilakukan dengan kekerasan.
Dan ajakan ini berlaku untuk para abdi negara, utamanya para umbi.
Para pelaksana yang tak memiliki jabatan, bukan orang yang memutuskan, meski di balik layar justru merekalah yang melakukan pengumpulan data dan perumusan  kebijakan.

Pada masanya nanti, semoga negeri ini dipimpin oleh mereka yang benar-benar mencintai negeri.
Bukan yang sekedar janji tanpa bukti, namun nyatanya berdekap erat dengan oligarki.

Mari, bergabung dalam gerakan ini.
Revolumbi.


Komentar