Bila Waktu T'lah Berlalu
majunya tak terasa, yang lalu tak lagi teraba Waktu, suatu konsep abstraksi, namun terasa sangat nyata dan bukan imaji. Waktu, melingkupi segala yang telah terjadi, masa kini, maupun yang belum terjadi. Waktu, membersamai ruang membentuk empat dimensi. Waktu, yang tak akan terulang, tak peduli kita rindu bukan kepalang. Waktu, yang selalu menderu tanpa pedulikan kita yang ingin membeku terpaku. Waktu, yang kelak akan ditanyakan di hari akhir, untuk apakah kita gunakan hingga detik terakhir. Waktu, yang amat penting hingga Sang Maha Pencipta pun bersumpah dengan namanya. Demi masa. Demi waktu fajar. Demi waktu ketika matahari sepenggalah. Demi siang apabila terang benderang. Demi malam apabila gelap gulita. Andaikan kita mendapat jatah waktu sebagaimana rerata umat Nabi Muhammad. Andaikan kita hanyalah manusia beriman yang rata-rata saja, yang perbuatan baik dan buruknya seimbang ketika ditimbang. Andaikan kelak waktu di akhirat adalah setara lima...