I call myself, a sky observer
Saya suka melihat langit. Entah sejak kapan pastinya, yang jelas saya suka melihat ke langit.
Apakah langitnya sedang biru cerah, ataupun kelabu mendung.
Saat matahari terbit, atau terbenam.
Siang hari, atau malam hari.
Melihat awan, atau gurat cahaya matahari di ufuk barat dan timur.
Menatap bulan ataupun bintang.
Yang jelas setiap kali saya melihat ke langit, terasa ada rasa tentram di hati kecil ini.
Melihat langit yang luas itu membuat saya merasa begitu kecil dan tak ada apa-apanya. Membuat saya sadar jika kita, manusia, bukanlah apa-apa di alam semesta yang luas ini. Menyadarkan bahwa ada 'sesuatu' di balik indahnya langit ini. 'Sesuatu' yang begitu hebatnya, begitu detilnya melukis langit hingga menjadi begitu indah, bahkan saat mendung paling pekat sekalipun, langit tetap dilukiskan dengan begitu indah. Anda tidak percaya? Lihatlah keluar sana, perhatikan, renungkan. maka akan terlihat indahnya.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka . . . " (QS Ali Imran 190-191)
*foto-foto di atas saya abadikan dengan kamera henpon (gak usah sebut merk ya), maklum belum punya kamera profesional. Yang penting udah dapet warna-warnanya lah :)
Maha suci Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan langit yang begitu teramat indahnya yang bebas dan gratis untuk dipandang oleh manusia dan seluruh makhluk-Nya
BalasHapus