Ramadhan Jangan Disia-siakan
Ramadhan adalah bulan yang mulia, dan setiap amal ibadah dilipatgandakan oleh Allah.
Saya nggak menyebutkan bahwa amalan sunnah diganjar pahala setara pahala amalan wajib di bulan lain dan amalan wajib pahalanya dilipatgandakan 70 kali lipat, karena saya menemukan bahwa ada beberapa hadits yang dhoif atau bahkan palsu seputar Ramadhan (termasuk hadits itu tadi).
Namun cukuplah dikatakan bahwa ketika Ramadhan, setiap amal kebajikan akan dilipatgandakan oleh Allah dengan bilangan yang Allah sendiri yang mengetahuinya. Ibaratnya, Ramadhan adalah bulan dimana pahala sebagai balasan amal kebajikan itu, diobral abis. Pokoknya berbuat kebajikan, dapat pahala banyak deh. Berapa kali lipat? Pokoknya banyak, wallahu'alam deh jumlahnya. Apakah iming-iming ini tidak cukup membuat kita kepengen 'nabung' pahala sebanyak-banyaknya?
Di sisi lain, ada orang yang pas Ramadhan, santai mulu. Habis sahur tidur, siang-siang tidur, nunggu maghrib juga tiduuuur mulu. Dengan dalih bahwa 'tidurnya orang berpuasa adalah ibadah'. Nah ini juga salah, karena hadits-hadits yang membahas tidur tersebut divonis dhoif oleh para ulama. Tidur bukanlah ibadah, melainkan perkara mubah (dibolehkan) seperti makan dan minum (tentunya makan dan minum di luar waktu puasa). Memang bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk menunjang ibadah. Misalkan, orang yang tidur siang agar nanti malam bisa bangun untuk sholat malam, orang yang makan agar kuat bekerja dan beribadah, dan sebagainya. Kalau dalam Ramadhan, memang tidur itu lebih baik daripada melakukan hal-hal yang merusak pahala puasa seperti menggunjing (daripada kalau ketemu teman terus ngobrol nggak jelas, mending tidur). Namun bukankah lebih baik lagi kalau melakukan amal ibadah yang jelas-jelas bernilai ibadah seperti mengaji (daripada kalau ketemu teman terus ngobrol nggak jelas, mending tadarusan), kan pahalanya berlipat ganda?
Nah, kalau menurut saya, mumpung Ramadhan, saatnya berburu 'poin' pahala sebanyak-banyaknya. Meningkatkan amal ibadah sebanyak-banyaknya. Ingat, meningkatkan lho ya, bukan sekedar mengerjakan. Jadi bukan cuma mengerjakan amal ibadah di bulan Ramadhan sementara di bulan-bulan lainnya sepi amalan. Bukan rajin sholat pas Ramadhan tapi di luar Ramadhan bolong-bolong, bukan ngaji 1 juz per hari tapi di luar Ramadhan mushafnya didiemin aja.
Melainkan, meningkatkan amal ibadah, yang biasanya dilakukan di bulan-bulan lain, lebih ditingkatkan lagi pas Ramadhan. Kalau biasanya sholat wajib asal wajib doang, sekarang diusahakan full 5 waktu berjama'ah di masjid tepat waktu. Kalo biasanya ngaji sehalaman sehari, sekarang ditingkatkan sehari 1 juz, bahkan lebih.
Gimana pembaca sekalian, setuju? Yuk sama-sama kita tingkatkan amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini, jangan sia-siakan karena kita nggak tahu, apakah kita bakal bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya, apakah kita bakal menikmati Ramadhan ini hingga akhir, ataukah umur kita yang berakhir duluan . . .
*sumber :
http://muslim.or.id/ramadhan/12-hadits-lemah-dan-palsu-seputar-ramadhan.html
http://arhamvhy.blogspot.com/2012/07/10-hadits-palsu-seputar-bulan-ramadhan.html#more
http://arhamvhy.blogspot.com/2012/07/10-kekeliruan-dalam-menyambut-bulan.html#more
Saya nggak menyebutkan bahwa amalan sunnah diganjar pahala setara pahala amalan wajib di bulan lain dan amalan wajib pahalanya dilipatgandakan 70 kali lipat, karena saya menemukan bahwa ada beberapa hadits yang dhoif atau bahkan palsu seputar Ramadhan (termasuk hadits itu tadi).
Namun cukuplah dikatakan bahwa ketika Ramadhan, setiap amal kebajikan akan dilipatgandakan oleh Allah dengan bilangan yang Allah sendiri yang mengetahuinya. Ibaratnya, Ramadhan adalah bulan dimana pahala sebagai balasan amal kebajikan itu, diobral abis. Pokoknya berbuat kebajikan, dapat pahala banyak deh. Berapa kali lipat? Pokoknya banyak, wallahu'alam deh jumlahnya. Apakah iming-iming ini tidak cukup membuat kita kepengen 'nabung' pahala sebanyak-banyaknya?
Di sisi lain, ada orang yang pas Ramadhan, santai mulu. Habis sahur tidur, siang-siang tidur, nunggu maghrib juga tiduuuur mulu. Dengan dalih bahwa 'tidurnya orang berpuasa adalah ibadah'. Nah ini juga salah, karena hadits-hadits yang membahas tidur tersebut divonis dhoif oleh para ulama. Tidur bukanlah ibadah, melainkan perkara mubah (dibolehkan) seperti makan dan minum (tentunya makan dan minum di luar waktu puasa). Memang bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk menunjang ibadah. Misalkan, orang yang tidur siang agar nanti malam bisa bangun untuk sholat malam, orang yang makan agar kuat bekerja dan beribadah, dan sebagainya. Kalau dalam Ramadhan, memang tidur itu lebih baik daripada melakukan hal-hal yang merusak pahala puasa seperti menggunjing (daripada kalau ketemu teman terus ngobrol nggak jelas, mending tidur). Namun bukankah lebih baik lagi kalau melakukan amal ibadah yang jelas-jelas bernilai ibadah seperti mengaji (daripada kalau ketemu teman terus ngobrol nggak jelas, mending tadarusan), kan pahalanya berlipat ganda?
Nah, kalau menurut saya, mumpung Ramadhan, saatnya berburu 'poin' pahala sebanyak-banyaknya. Meningkatkan amal ibadah sebanyak-banyaknya. Ingat, meningkatkan lho ya, bukan sekedar mengerjakan. Jadi bukan cuma mengerjakan amal ibadah di bulan Ramadhan sementara di bulan-bulan lainnya sepi amalan. Bukan rajin sholat pas Ramadhan tapi di luar Ramadhan bolong-bolong, bukan ngaji 1 juz per hari tapi di luar Ramadhan mushafnya didiemin aja.
Melainkan, meningkatkan amal ibadah, yang biasanya dilakukan di bulan-bulan lain, lebih ditingkatkan lagi pas Ramadhan. Kalau biasanya sholat wajib asal wajib doang, sekarang diusahakan full 5 waktu berjama'ah di masjid tepat waktu. Kalo biasanya ngaji sehalaman sehari, sekarang ditingkatkan sehari 1 juz, bahkan lebih.
Gimana pembaca sekalian, setuju? Yuk sama-sama kita tingkatkan amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini, jangan sia-siakan karena kita nggak tahu, apakah kita bakal bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya, apakah kita bakal menikmati Ramadhan ini hingga akhir, ataukah umur kita yang berakhir duluan . . .
*sumber :
http://muslim.or.id/ramadhan/12-hadits-lemah-dan-palsu-seputar-ramadhan.html
http://arhamvhy.blogspot.com/2012/07/10-hadits-palsu-seputar-bulan-ramadhan.html#more
http://arhamvhy.blogspot.com/2012/07/10-kekeliruan-dalam-menyambut-bulan.html#more
jangan menyia nyiakan waktu.. :)
BalasHapusramadhan hanya datang sekali dalam setahun dan belum tentu juga dapat menkmatinya tahun depan.. :)